PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KELELAHAN KERJA KARYAWAN KONVEKSI PT. MAGNUM ATTACK KOTA MALANG

Authors

  • Eginius Yoang Lagu STIKES Widyagama Husada Malang
  • Ike Dian Wahyuni Stikes Widgama Husada Malang
  • Rudy Joegjiantoro Stikes Widgama Husada Malang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.38105

Keywords:

faktor eksternal, faktor internal, kelelalahan kerja

Abstract

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di industri konveksi, seperti di PT Magnum Attack Kota Malang sangat penting untuk mencegah kelelahan kerja pada karyawan. Kelelahan kerja sering disebabkan oleh faktor fisik, seperti beban kerja yang tinggi, posisi tubuh yang tidak ergonomis, serta lingkungan kerja yang buruk, seperti suhu yang tidak nyaman, pencahayaan yang kurang, dan kebisingan. penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan metode Analitik Observasional dan pendekatan study potong- silang (Cross-Sectional). Populasi karyawan PT Magnun Attack Kota Malang secara keseluruan berjumlah 38 orang dengan pembagian masing-masing bagian yaitu 16 orang di bagian menjahit, 13 orang di bagian produksi, dan 9 orang di bagian distribusi. uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel sikap kerja memiliki signifikansi sebesar 0,032< 0.05, yang berarti sikap kerja berpengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja karyawan. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel kualitas tidur memiliki angka signifikansi sebesar 0,038< 0.05, yang berarti kualitas tidur berpengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja karyawan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa suhu pada pagi hari sebesar 24?, siang hari 30?, dan sore hari 28? semuanya memenuhi standar yang ditetapkan oleh Permenkes 70 tahun 2016, yaitu antara 18? hingga 30?. Dengan angka signifikansi sebesar 0,017< 0.05, dapat disimpulkan bahwa suhu yang sesuai berkontribusi pada pengurangan tingkat kelelahan kerja. Kelembaban di PT. Magnum Attack Kota Malang memiliki pengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja karyawan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kebisingan pada pagi hari mencapai 50,75 dB, siang hari 63,74 dB, dan sore hari 68,7 dB, semua masih berada dalam batas aman yang ditetapkan oleh Permenkes 70 tahun 2016 (? 85 dB). Dengan angka signifikansi sebesar 0,037< 0.05.

References

Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2017). Job demands-resources theory: Challenges and future directions. Journal of Managerial Psychology, 22(3), 309-328.

Britt, T. W., & Jex, S. M. (2016). Stress, social support, and job performance: A longitudinal study. Journal of Occupational Health Psychology, 21(3), 297-307.

Cummings, K. J., Krause, N., & Reid, K. R. (2015). Effects of prolonged sitting on health: A review of recent research. Journal of Occupational Health Psychology, 20(3), 275-291.

Hakanen, J. J., & Schaufeli, W. B. (2018). Work Engagement and Employee Well-Being: A Review. In Handbook of Well-Being (pp. 1-19).

Haslindah, A., Andrie, A., Aryani, S., & Hidayat, F. N. (2020). Penerapan Metode Hazop Untuk Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Bagian Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup Pada Pt. Tirta Sukses Perkasa (Club). Journal Industrial Engineering & Management (Just-Me), 1(1), 20-24.

Hirshkowitz, M., Whiton, K., Albert, S. M., Alessi, C., Bruni, O., DonCarlos, L., ... & Kapur, V. (2015). National Sleep Foundation’s sleep time duration recommendations: Methodology and results summary. Sleep Health, 1(1), 40-43.

Kim, H. K., & Yoon, H. (2017). The impact of work attitudes on employee well-being. Journal of Business Research, 80, 252-259.

Krisnanda, P., & Setiawan, A. (2020). Pengaruh kualitas tidur terhadap kelelahan kerja karyawan di industri konveksi. Jurnal Kesehatan Kerja, 15(2), 85-92.

Kusnadi, D., & Rina, A. (2022). Pengaruh komunikasi terbuka terhadap motivasi dan kinerja karyawan di sektor konveksi. Jurnal Manajemen dan Sumber Daya Manusia, 15(1), 45-55.

Maslach, C., Schaufeli, W. B., & Leiter, M. P. (2017). Job burnout. Annual Review of Psychology, 52(1), 397-422.

Nadia, F., & Subhan, A. (2021). Pengaruh sikap kerja dan lingkungan kerja terhadap kelelahan karyawan di industri konveksi. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, 13(1), 40-50.

Oberlin, D. J., Kwon, O. S., & Morris, R. (2017). Effects of prolonged standing on health: A review. Journal of Occupational Medicine and Toxicology, 12(1), 10.

Sonnentag, S., & Fritz, C. (2015). Recovery from work: A multilevel perspective. Journal of Organizational Behavior, 36(1), 20-28.

Susanti, N. K., & Yanti, R. (2024). Hubungan Shift Kerja, Kualitas Tidur dan Asupan Energi dengan Kelelahan Kerja pada Karyawan Bidang Produksi (Studi di PT. Q Kalimantan): Relationship Bettwen Work Shift, Sleep Quality and Energy Intake with Work Fatigue in Production Employees (Study at PT. Q Kalimantan. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 16(1), 61-69.

Tariq, A., & Hasan, F. (2020). The Impact of Working Hours and Physical Demands on Fatigue Among Garment Industry Workers. International Journal of Occupational Health, 15(1), 55-63.

Taufik, F., & Aisyah, R. (2020). Manajemen K3 untuk Menanggulangi Kelelahan Kerja pada Industri Konveksi. Jurnal Kesehatan Pekerja dan Keselamatan Kerja, 8(1), 34-47.

Triana Izzati, & Y. Denny Ardyanto W. (2020). Analisis Tingkat Kelelahan Subyektif Berdasarkan Sikap Kerja pada Pekerja Penjahit di Industri Konveksi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 29(4), 290-297.

Yogisutanti, G., Firmansyah, D., & Suyono, S. (2020). Hubungan antara Lingkungan Fisik dengan Kelelahan Kerja Pegawai Produksi di Pabrik Tahu Sutera Galih Dabeda. Disease Prevention and Public Health Journal, 14(1), 30.

Yuniarti, R., & Sudirman, S. (2019). Analisis pengaruh kualitas tidur terhadap kelelahan kerja di perusahaan konveksi. Jurnal Riset Kesehatan, 8(3), 200-208.

Downloads

Published

2024-12-07