HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG DEHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN ANEMIA PADA REMAJANGAN ANEMIA PADA REMAJA

Authors

  • Endang Puspita Sari Devi Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu
  • Feni Andrian Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu
  • Eka Apriyana Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu
  • Riza Usfatun Khasanah Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu
  • Eka Prajaningtiyas Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu
  • Reni Oktavia Ningrum Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu
  • Tin Sugiyarti Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu
  • Eka Wahyuni Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu
  • Ria Yuniati Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu
  • Ekyaria Kurnia Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi S1 Kebidanan, Universitas Aisyah Pringsewu

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.38095

Keywords:

Pengetahuan, Gizi Seimbang, Anemia, Remaja Putri

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada remaja, terutama akibat anemia defisiensi zat besi. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan antara pengetahuan tentang gizi seimbang dengan kejadian anemia pada remaja. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional. Sebanyak 30 siswa kelas X dan XI di SMK Al Kirom dilibatkan sebagai responden melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang. Data dianalisis menggunakan uji Kendall’s tau-b untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan dan status anemia dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, 50% memiliki tingkat pengetahuan baik, dan 50% lainnya memiliki tingkat pengetahuan cukup. Berdasarkan status anemia, 56,7% responden tidak mengalami anemia, sementara 43,3% mengalami anemia ringan. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan tentang gizi seimbang dan status anemia (koefisien korelasi = 0,816; p = 0,000), mengindikasikan bahwa tingkat pengetahuan yang lebih baik berkorelasi dengan status anemia yang lebih baik. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan tentang gizi seimbang dengan kejadian anemia pada remaja. Hasil ini menekankan pentingnya edukasi gizi sebagai upaya pencegahan anemia, khususnya di kalangan remaja. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan program edukasi gizi yang lebih efektif di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesehatan remaja.

References

Akinmoladun, F. O., Olaniran, O. I., & Olusola, F. (2016). "Anemia among adolescents in Nigeria: A review of the current state and recommendations for improving knowledge and practices related to anemia prevention and treatment." Journal of Nutrition and Health Sciences.

Arimond, M., & Ruel, M. T. (2004). Dietary diversity is associated with child nutritional status: Evidence from 11 demographic and health surveys. The Journal of Nutrition, 134(10), 2579–2585.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hurrell, R., & Egli, I. (2010). Iron bioavailability and dietary reference values. The American Journal of Clinical Nutrition, 91(5), 1461S–1467S.

Jalambo, M. M., Nyirenda, R. L., & Abdulahi, S. (2017a). "The role of nutrition education in improving the dietary knowledge and practices of adolescents." International Journal of Health Sciences.

Priya, N., et al. (2020). Impact of nutritional education on anemia and dietary practices among adolescent girls. International Journal of Health Sciences, 14(2), 145–153.

Kassebaum, N. J., et al. (2014). A systematic analysis of global anemia burden from 1990 to 2010. The Lancet Global Health, 2(7), e419–e430.

McHugh, M. L. (2013). The chi-square test of independence. Biochemia Medica, 23(2), 143–149.

Nabunya, P., Ssewanyana, D., & Ntozi, J. (2019). "Prevalence and factors associated with anemia among adolescents in Uganda." The Pan African Medical Journal.

Priya, G., Reddy, B. R., & Joshi, M. (2020). "The role of balanced nutrition education in preventing anemia among school-going adolescent girls in India." Indian Journal of Community Health.

Rahman, A., et al. (2019). Factors associated with anemia in adolescent girls in Indonesia. Public Health Nutrition, 22(1), 1–9.

Setia, M. S. (2016). Methodology series module 3: Cross-sectional studies. Indian Journal of Dermatology, 61(3), 261–264.

Sulistyorini, R., et al. (2019). Pengetahuan gizi dan status anemia pada remaja putri di Indonesia. Jurnal Gizi Indonesia, 7(2), 85–94.

World Health Organization. (2021). Anemia. Retrieved from https://www.who.int

Yip, R., & Ramakrishnan, U. (2002). Experiences and challenges in developing countries. The Journal of Nutrition, 132(4 Suppl), 827S–830S.

Downloads

Published

2024-12-28