PENGARUH LAMA PENGOVENAN JAHE (Zingiber Officinale Rosc) TERHADAP MINYAK JELANTAH TERADSORPSI KARBON AKTIF RANTING KELOR SEBAGAI MINYAK URUT ANTIINFLAMASI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.37946Keywords:
Antiinflamasi, Jahe, Lama Pengovenan, Minyak jelantahAbstract
Minyak goreng yang telah digunakan biasa disebut dengan minyak jelantah (wasle cooking oil). Minyak jelantah mengandung senyawa yang bersifat karsinogenik yang terjadi selama proses penggorengan. Minyak jelantah dengan perubahan sifat ini tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan. Minyak jelantah akan menjadi limbah yang berbahaya jika tidak didaur ulang. Oleh karena itu, pada penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi bahan baku pembuatan minyak herbal yang teradsorpsi karbon aktif ranting kelor dengan modifikasi tumbuhan alami lainnya yaitu jahe sebagai antiinflamasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode oven. Untuk mengetahui lama pengeringan jahe yang baik, guna menghasilkan efektivitas minyak herbal sebagai antiinflamasi. Lama pengeringan jahe yang digunakan yaitu 12 jam, 24 jam dan 36 jam. Uji minyak herbal dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minyak herbal berbahan dasar jahe dengan waktu pengovenan 24 jam menunjukkan efektivitas antiinflamasi terbaik, ditandai dengan pengurangan volume edema yang signifikan pada uji mencit.References
Adhani, A., & Fatmawati, F. (2022). Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi Dan Lilin Hias Untuk Meminimalisir Minyak Jelantah Bagi Masyarakat Kelurahan Pantai Amal. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo, 3(2), 31–40. https://doi.org/10.35334/jpmb.v3i2.1095
Ambarwati, R. (2021). Formulasi dan UJI Aktivitas Antibakteri Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Harendong Bulu (Clidemia hirta L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(2), 147–154. https://doi.org/10.33751/jf.v11i2.3314
Artasya, R., & Parapasan, S. A. (2020). Jahe Sebagai Antiinflamasi. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(3), 309–316. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP
Efrilia, M., Chandra, P. P. B., & Endrawati, S. (2024). UJI MUTU SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL 96% RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe). Pharma Xplore?: Jurnal Sains Dan Ilmu Farmasi, 9(1), 36–50. https://doi.org/10.36805/jpx.v9i1.6817
Emelda, E., Nugraeni, R., & Damayanti, K. (2022). Review: Exploration of Indonesian Herbal Plants for Anti Inflammatory. INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal), 6(2), 58. https://doi.org/10.21927/inpharnmed.v6i2.1938
Erviana, V. Y., Suwartini, I., & Mudayana, A. (2018). Pengolahan Limbah Minyak Jelantah dan Kulit Pisang Menjadi Sabun. Jurnal SOLMA, 7(2), 144. https://doi.org/10.29405/solma.v7i2.2003
Ezzat, S. M., Ezzat, M. I., Okba, M. M., Menze, E. T., & Abdel-Naim, A. B. (2018). The hidden mechanism beyond ginger (Zingiber officinale Rosc.) potent in vivo and in vitro anti-inflammatory activity. Journal of Ethnopharmacology, 214(July 2017), 113–123. https://doi.org/10.1016/j.jep.2017.12.019
Jamal, S., & Anwar, Y. (2019). Uji Aktivitas Antiinflamasi Minyak Gosok Minyak Atsiri Serai Wangi (Cympobogon nardus) Terhadap Tikus Putih jantan (Rattus norvegicus). Pharmaceutical Journal, 3(2), 69–82.
Kariem, V. El, & Maesaroh, I. (2022). Standarisasi Mutu Simplisia Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Dengan Pengeringan Sinar Matahari Dan Oven. HERBAPHARMA?: Journal of Herb Farmacological, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.55093/herbapharma.v4i1.178
Kirana, C., & Mbulang, Y. K. A. (2018). Analisis Fitokimia Ekstrak Tangkai Daun Kelor ( Moringa oleifera ). Chmk Pharmaceutical Scientific Journal, 1, 2–4.
Maulana, I., Kurniati Roddu, A., & Suriani, S. (2020). Uji Efektifitas Ekstrak Kulit Petai (Parkia speciosa Hassk) Terhadap Mencit (Mus musculus) Sebagai Anti Inflamasi. Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 1(2), 80. https://doi.org/10.31764/lf.v1i2.2559
Pujiastuti, A., & Kristiani, M. (2022). Aktivitas Analgetik dan Antiinflamasi Gel Ubi Jalar Merah ( Ipomoea batatas Lamk .). 11(1), 56–65.
Riyanta, A. B. (2023). Penelitian Dosen Pemula Fisiko-Kimia Analisis Ekstraksi Minyak Jahe Dengan Minyak Goreng Bekas Teradsorpsi Dan Pemanfaatannya Sebagai Minyak Urut Tradisional (Issue September 2023).
Srikandi, S., Humaeroh, M., & Sutamihardja, R. (2020). Kandungan Gingerol Dan Shogaol Dari Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe) Dengan Metode Maserasi Bertingkat. Al-Kimiya, 7(2), 75–81. https://doi.org/10.15575/ak.v7i2.6545
Sugihartini*, N., Jannah, S., & Yuwono, T. (2020). Formulasi Gel Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) Sebagai Sediaan Antiinflamasi. Pharmaceutical Sciences and Research, 7(1), 9–16. https://doi.org/10.7454/psr.v7i1.1065
Waluyo, U., Ramadhani, A., Suryadinata, A., & Cundari, L. (2020). Review?: penjernihan minyak goreng bekas menggunakan berbagai jenis adsorben alami. 26(2), 70–79.
Wulandari, A., & Tandi, J. (2024). Uji Aktivitas Antioksidan Formula Minyak Herbal Dengan Metode 1,1-Diphenyl-2-picrylhidrazil (DPPH). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia (JMPI), 10(1), 25–31. https://doi.org/10.35311/jmpi.v10
Yusibani, E., Hazmi, N. al, & Yufita, E. (2017). Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. 09(01).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 firda aulia, Aldi Budi Riyanta, Sari Prabandari

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


