UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN MANTANGAN (MERREMIA PELTATA (L) MERR) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.37923Keywords:
Antibakteri, Ekstrak Merremia peltata (L.) MerrAbstract
Tumbuhan infasif adalah spesies asing atau tumbuhan asli yang mampu secara massif mengkolonisasi habitatnya serta dapat menjadi ancaman pada keanekaragaman hayati. Salah satu tumbuhan invasif yang ada adalah mantangan atau Merremia peltata (L.) Merr. Meski dikenal infasif, tumbuhan mantangan memiliki berbagai kegunaan untuk pengobatan. Pada penelitian ini digunakan sampel daun mantangan yang berasal dari Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Tujuan dilakukannya penelitian ialah untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat daun mantangan (Merremia peltata (L.) Merr.) terhadap bakteri Gram positif Staphylococcus aureus dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,01%, 0,03%, dan 0,05%. Kloramfenikol 30 µg digunakan sebagai kontrol positif. Penelitian ini merupakan uji laboratorium dengan pengulangan sebanyak enam kali. Pada penelitian ini, tanaman mantangan dimaserasi dengan etil asetat untuk mendapatkan ekstrak kasar daun mantangan. Berdasarkan hasil pemeriksaan organoleptis pada ekstrak daun mantangan (Merremia peltata (L.) memperlihatkan bahwa ekstrak berwarna hijau tua, kental dan berbau khas. Kemudian didasarkan dari hasil skrining fitokimia dapat diketahui bahwa pada ekstrak etil asetat daun mantangan memiliki senyawa flavonoid, alkaloid, terpenoid/steroid, fenolik dan senyawa saponin. Ekstrak etil asetat mampu mencegah atau menghambat pertumbuhan dari bakteri Staphylococcus aureus. Dengan adanya zona hambat yang berbeda terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menunjukan bahawa adanya efek antibakteri pada ekstrak daun mantangan (Merremia peltata (L.). Zona hambat ekstrak etil asetat dari daun mantangan terdeteksi pada media pertumbuhan dengan konsentrasi 0,01%, 0,03%, 0,05% dan kontrol positif berturut-turut sebesar 1,71 mm, 5,85 mm, 7,46 mm, dan 18,33 mm.References
Alen, Y., Et. al.. 2016. Extraction, Fractionation and Citotoxicity Test Of Merremia peltata (L.) Merr., (Fam. Convulvulaceae) Leaves. Der Pharmacia Lettere. 8(11):48-52.
As-Sayyid, Abdul Basith Muhammad. 2013. Kitab Obat Hijau, diterjemahkan oleh Nunuk Mas’ulah. Solo: Tiga Serangkai. 366.
Daigneault A, Brown P. 2013. Invasive Species Management in The Pacific Using Survei Data and Benefit-cost Analysis. Australian Agricultural and Resource Economics Society. 57:5-8.
Fauzi, A.R, Nurmalina, R. 2012. Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: Gramedia.
Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung
Heyne, K.1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Volume II, Yayasan Sarana Wana Jaya?: Diedarkan oleh Koperasi Karyawan, Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.
Jawetz, Melnick, Adelberg. 2013. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 26. USA: Mc Graw Hill. 864 halaman.
Johnson IT, GR Fenwick. 2000. Dietary Anticarcinogen and Antimutagens. The royal Society of Chemistry.
Kusmana, C., Hikmat, A. 2015. Keanekaragaman Hayati Flora di Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 5(2):187-198.
Mansur, M. 2001. Merremia Dennst. Ex Endl. In: Van Valkenburg, J.L.C.H. and Bunyapraphatsara, N., Plant Resources of South-East Asia No. 12(2): Medicinal and Poisonous Plants 2. Backhuys Publisher, Leiden, The Netherland, 366-373.
Mardiastuti, Karuniawati, A., Kiranasari, A., Ikaningsih, & Kadarsih, R. 2007. Emerging Resistance Pathogen : Situasi Terkini di Asia, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah dan Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. 57(3):75-79.
Marjoni, Mhd, Riza. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia. Jakrta: Trans Info Media.
Master, J. 2012. Invasi Merremia peltata (L.) Merrill dan dampaknya terhadap keanekaragaman Tumbuhan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tesis. IPB.
Nursanti, Ade Adriadi. 2018. Keanekaragaman Tumbuhan Invasif Di Kawasan Taman Hutan Raya Sultan Thaha Saifuddin, Jambi. Media Konservasi. 23(1) : 85-91.
Perez, Kristiane Jay Et. al.. 2015. Phytochemical and Antibacterial Properties of the Ethanolic Leaf Extract of Merremia peltata (L.) Merr. and Rubus SPP Advanced in Enviromental Biology. 9(19):50-56.
Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga. 253.
Wahdianingsih S, Setyowati EP, Wahyuono S. 2011. Aktivitas penangkap radikal bebab dari batang pakis (Alsophila glauca J. Sm). Majalah Obat Tradisional. 16(3): 156-160.
Zuraida, Sulistyani, Sajuthi D, Suparto IH, 2017. Fenol, Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Kulit Batang Pulai. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 35(3): 211-219.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Endah Ratnasari Mulatasih, Dias Ardini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


