PATHOPHYSIOLOGY, DIAGNOSIS, AND TREATMENT APPROACHES IN MYASTHENIA CRISIS : A LITERATURE REVIEW

Authors

  • Qashrina Vania Fildzani Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Ayda Fitri Madani Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Zhafirah Amany Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Anjela Fatma Lovely Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Fathmi Hadiyati Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Gina Aulia Azizaturrahmah Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Muhammad Fauzan Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Anak Agung Bagus Tito Indra Prawira Negara Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Maz Isa Anshori Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.37671

Keywords:

Krisis miastenia, kriteria diagnosis, manifestasi klinis, miastenia gravis, tatalaksana

Abstract

Myasthenia Gravis (MG) adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi sambungan neuromuskular, menyebabkan kelemahan otot yang semakin parah sepanjang hari. Salah satu komplikasi utama adalah Krisis Miastenik (MC), yang melibatkan kelemahan otot pernapasan yang parah yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan, sering kali memerlukan ventilasi mekanis atau intubasi. MC terjadi pada 15-20% pasien MG, dengan risiko lebih tinggi pada orang berusia 60-70 tahun. Infeksi saluran pernapasan sering kali memicu MC, yang biasanya terjadi dalam waktu 8-12 bulan setelah onset MG. Risiko MC lebih tinggi pada perempuan, terutama selama kehamilan, di mana risikonya meningkat sebesar 15%. MC adalah keadaan darurat yang umum dalam perawatan kesehatan, sehingga pengetahuan tentang manajemen dan pengobatan yang tepat sangat penting bagi para profesional kesehatan.

References

Atmaja, I. M. B., Rahmat, D., & Hunaifi, I. (2022). Krisis Miastenik: Literature Review. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 10(2), 169–176. https://doi.org/10.37824/JKQH.V10I2.2022.401

Claytor, B., Cho, S. M., & Li, Y. (2023). Myasthenic crisis. Muscle & Nerve, 68(1), 8–19. https://doi.org/10.1002/MUS.27832

De Paula Estephan, E., Baima, J. P. S., & Zambon, A. A. (2022). Myasthenia gravis in clinical practice. Arquivos de Neuro-Psiquiatria, 80, 257–265. https://doi.org/10.1590/0004-282X-ANP-2022-S105

Dresser, L., Wlodarski, R., Rezania, K., & Soliven, B. (2021). Myasthenia Gravis: Epidemiology, Pathophysiology and Clinical Manifestations. Journal of Clinical Medicine 2021, Vol. 10, Page 2235, 10(11), 2235. https://doi.org/10.3390/JCM10112235

Farmakidis, C., Pasnoor, M., Dimachkie, M. M., & Barohn, R. J. (2018). Treatment of Myasthenia Gravis. Neurologic Clinics, 36(2), 311–337. https://doi.org/10.1016/J.NCL.2018.01.011

Nelke, C., Stascheit, F., Eckert, C., Pawlitzki, M., Schroeter, C. B., Huntemann, N., Mergenthaler, P., Arat, E., Öztürk, M., Foell, D., Schreiber, S., Vielhaber, S., Gassa, A., Stetefeld, H., Schroeter, M., Berger, B., Totzeck, A., Hagenacker, T., Meuth, S. G., … Ruck, T. (2022). Independent risk factors for myasthenic crisis and disease exacerbation in a retrospective cohort of myasthenia gravis patients. Journal of Neuroinflammation, 19(1), 89. https://doi.org/10.1186/S12974-022-02448-4

Putra, D. A. H., S, L. S. R., D, P. M. A., & Mahfuzzahroni, M. (2021). Manajemen Perawatan Neurointensif pada Miastenia Gravis. Jurnal Syntax Fusion, 1(05), 483–491. https://doi.org/10.54543/FUSION.V1I12.116

Schroeter, M., Thayssen, G., & Kaiser, J. (2018). Myasthenia Gravis – Exacerbation and Crisis. Neurology International Open, 02(01), E10–E15. https://doi.org/10.1055/S-0043-118441

Trisna, Y., Putri, F. A., & Bestari, R. (2022). Terapi plasma exchange pada krisis miastenik. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 22(1). https://doi.org/10.24815/JKS.V22I1.23336

Wendell, L. C., & Levine, J. M. (2011). Myasthenic Crisis. Http://Dx.Doi.Org/10.1177/1941875210382918, 1(1), 16–22. https://doi.org/10.1177/1941875210382918

Downloads

Published

2024-12-06