DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA > 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.37443Keywords:
Stunting, Asupan Energi, Asi eksklusif, Ekonomi Keluarga, BBLAbstract
Pada tahun 2020, balita yang mengalami stunting didunia sebanyak 22% atau sebanyak 149,2 juta jiwa, di Afrika dan 55% di Asia. Di Asia Selatan mengalami kejadian perbandingan sebesar 58,7% dan di Asia Tenggara 14,9%. Indonesia salah satu negeri yang berkembang dengan kasus angka stunting yang tertinggi dan pada tahun 2023 Puskesmas Kuta Baro dengan jumlah 123 Total balita stunting dari 570 balita dengan presentase 26,2%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Determinan kejadian stunting pada balita >6-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar tahun 2024. Metode penelitian deskriptik analitik dengan desain penelitian cros sectional . Populasi penelitian ini adalah 2.338 balita.. Pengambilan Sampel berdasarkan 106 orang dengan menggunakan teknik teknik random sampling.. Pengumpulan data dilakukan selama 12 hari dari tanggal 3 s/d 15 juni 2024 Menggunakan kuesioner melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stunting yang sangat pendek 24.5%, yang cukup asupan sebesar 41.5% Asi Eksklusif sebesar 36.8%, BBLR sebesar 60.4%, dan ekonomi keluarga tidak cukup sebesar 55.7%. Hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan asupan dengan stunting (p=0,005) Asi eksklusif (p=0,002), BBL (p=0,028) dan ekonomi keluarga (p=0,041). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan empat Variabel memiliki hubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar.References
Agustin. L. & Rahmawati. D. (2021). Hubungan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 4(1), 30.
Akbar, Y., & Mursal, M. (2023). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Di Aceh Utara. Jurnal Keperawatan, 21(1), 1–8. https://doi.org/10.35874/jkp.v21i1.1091
Anggraini. (2020). Factors Related To the Event Stunting in Children in the Work. PJurnal Inovasi Penelitian, 3(9), 7571–7578.
Anggun.P.S. (2020). Gambaran Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 7-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Senapelan Pekanbaru Tahun 2019. In Doctoral dissertation,. Poltekkes Kemenkes Riau.
Dewi, N. putu meilisa erlina kusuma. (2022). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan. Journal of Economic Perspectives, 2(1), 1–4.
Dinkes Aceh. (2022). Profil Kesehatan Provinsi Aceh Tahun 2022. Dinas Kesehatan Aceh.
Dinkes Aceh Besar. (2023). Profil Kesehatan Aceh Besar Tahun 2023. Dinas Kesehatan Aceh Besar.
Eldrian, F., Karinda, M., Setianto, R., Dewi, B. A., & Guzmira, Y. H. (2023). Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Puskesmas Cipadung Kota Bandung. Jurnal Manajemen Kesehatan, 9(1), 80–89.
Hardani. M. & Zuraida. R. (2019). Penatalaksanaan gizi buruk dan stunting pada balita usia 14 bulan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Medula, 9(3), 565-575.
Heriawita, & Delmi Sulastri. (2024). Systematic Review: Hubungan Genetik Dengan Stunting Pada Balita. Jurnal Ners, 8(1), 41–48.
Kuewa, Y., Herawati, H., Sattu, M., Otoluwa, A. S., Lalusu, E. Y., & Dwicahya, B. (2021). The relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting in toddlers in Jayabakti village in 2021. Public Health J, 12(2), 112–118.
Loya & Nuryanto. (2017). Pola asuh pemberian makan pada bayi stunting usia 6-12 bulan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Journal of Nutrition College, 6(1), 84–9.
Mulyaningsih, T., Mohanty, I., Widyaningsih, V., Gebremedhin, T. A., Miranti, R., & Wiyono, V. H. (2021). Beyond personal factors: Multilevel determinants of childhood stunting in Indonesia. PLoS ONE, 16(11 November), 1–19. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0260265
Ni’mah. K. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting balita. Media Gizi Indonesia., Vol. 10, N.
Noordiati. (2018). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Wineka Media
Nuurrahmawati, D., Hamim, N., & Hanifah, I. (2023). Hubungan Kualitas Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Stunting Di Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan Dan Analisisnya, 4(2), 87–96. https://doi.org/10.56399/jst.v4i2.98
Rochmatun Hasanah, Fahimah Aryani, & Effendi, B. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting Pada Anak Balita. Jurnal Masyarakat Madani Indonesia, 2(1), 1–6. https://doi.org/10.59025/js.v2i1.54
Sari. D. N. & Medhyna. V. (2019). Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Biaro Kabupaten Agam Tahun 2019. Matern. Child Heal. Care J, 1(2), 18–3.
Sartika, A. N., Khoirunnisa, M., Meiyetriani, E., Ermayani, E., Pramesthi, I. L., & Nur Ananda, A. J. (2021). Prenatal and postnatal determinants of stunting at age 0–11 months: A cross-sectional study in Indonesia. PLoS ONE, 16(7 July), 1–14. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0254662
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nazratul Adzkia, Ramadhaniah Ramadhaniah, Fauzi Ali Amin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).