HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI SMAN 2 KUALA KAPUAS KALIMANTAN TENGAH

Authors

  • Zellin Resiana Prianti Program Studi Sarjana Farmasi Jurusan Farmasi, Fakultas Kesehatan Universtas Sari Mulia Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.37096

Keywords:

knowledge, use of antibiotics, sman 2 kuala kapuas

Abstract

Antibiotik adalah senyawa yang penting dalam mengatasi infeksi bakteri, namun penggunaannya yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Pengetahuan siswa tentang antibiotik di SMAN 2 Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah cenderung kurang memadai, yang dapat dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman orang tua dan minimnya edukasi dari tenaga kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan terhadap penggunaan antibiotik di kalangan siswa untuk mengatasi masalah resistensi antibiotik yang semakin meningkat. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan rancangan analitik observasional, yakni dalam pengumpulan data, penelitian menggunakan metode kuantitatif dimana penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme. Hasil kategori tingkat pengetahuan responden yang didapatkan adalah kategori cukup sebanyak 54 orang (43%), Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan dengan kategori cukup tentang antibiotik, hasil survei ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam pengetahuan responden tentang antibiotik. Hasil kategori penggunaan antibiotik oleh responden yang didapatkan adalah kategori kurang sebanyak 77 orang (61%), Hal ini menandakan bahwa ada kesempatan besar untuk meningkatkan pemahaman dan praktik penggunaan antibiotik di kalangan populasi yang disurvei tersebut. Hubungan pengetahuan siswa SMAN 2 Kuala Kapuas terhadap penggunaan antibiotik memiliki nilai signifikan 0.006, koefisien korelasi 0.400 dan arah korelasi positif, yang berarti terdapat korelasi yang signifikas antara kedua variabel yang dihubungkan, kekuatan korelasi yang didapatkan termasuk dalam kategori sedang dan korelasi searah.

References

Cahyani, dkk. (2021). Tingkat Pengetahuan Siswa Terhadap Perilaku Penggunaan Antibiotik Pada Konsumen Aptek Kemonjing Di Kecamatan Binagun Kabupaten Cilacap. Journal of Research Colloqium,

Hadi, U; Kuntaman; Qibtiyah, M. dan Paraton, H. (2013). Problem of Antibiotic Use and Antimicrbial Resistence in Indonesia: Are we Really Making Progress? Indonesia Journal of Tropical and Infection Disease. V. 4, N. 4.

Ihsan, S; Kartika dan Aki, N.I. (2016). Studi Penggunaan Antibiotik Non Resep di Apotek Komunitas Kota Kendari. Media Farmasi. V. 13.

Kemenkes RI. (2011). “Modul Penggunaan Obat Rasional.” kemenkes RI.

Kusumawardani, L. A., Puspitasari, A. W., & Widyantari, V. N. (2020). Evaluation of antibiotic use in 2018 at the Kebayoran baru primary health care, Indonesia, using the anatomical therapeutic chemical/defined daily dose method. Internasional Journal of Applied Pharmaceutics, 12(Special Issue 1), 78-82.

PEMENKES. (2021). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 tahun 2021 tentang Pedoman Penggunaan Antibiotik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Putra, W. A., Sari, Y. O., &Arifin, H. (2021). A Quantitative Study of Antibiotics Use Using ATC/DDD in the ICU (internsive Care Unit) at Petala Buku Hospital, Riau Province in 2018-2019.

Tamayanti, Wahyu Dewi; Sri, Windrianita D. M; da Dewi, Dian Novita. (2016). Penggunaan Antibiotik di Dua Apotek di Surabaya: Identifikasi Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien. Pharmaciana, Vo. 6 No. 2.

Tao, W., Ivanovska, V., Schweickert, B., & Muller, A., (2019). Proxy Indicator For Antibiotics Consumption; Surveillance Needed of Control Antimicrobial Resistance. Bulletin of World Health Organization, 97(1), 3.

Utami, Eka Rahayu. (2011). Antibiotik, Resistensi dan Rasionalitas Terapi. Saints. Vo. 1 No. 1.

Downloads

Published

2024-12-28