HIPOTIROIDSME : ETIOLOGI, FAKTOR RISIKO DAN TATALAKSANA KOMPREHENSIF

Authors

  • Maida Sania Salsabilah Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Aisya Yafis Iqlima Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Baiq Fanindya Harliza Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Dian Azizah Lukman Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Naurah Arika Azmi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Alifia Intan Fariztia Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Moch. Aulia Rahman Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Habiel Islamy Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Anang Muh. Nufal Humam Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Nugraha Malik Akbar Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram
  • Basuki Rahmat Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.36775

Keywords:

Autoimun, Hipotiroidsme, Kekurangan yodium, Thiroid

Abstract

Hipotiroidisme adalah keadaan dimana kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon tiroid yang dibutuhkan oleh tubuh. Gejala hipotiroidisme dapat ringan dan sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Gejala paling umum dari hipotiroidisme adalah kelelahan, kelesuan, intoleransi dingin dan kenaikan berat badan.  Metode yang digunakan dalam penulisan tinjauan pustaka ini adalah studi literatur dari berbagai referensi. Pencarian literatur ini menggunakan basis data online yaitu, PubMed, Google Scholar, ProQuest dan Mendeley Search. Hipotiroidisme merupakan salah satu penyakit paling umum di seluruh dunia. Diperkirakan sekitar 5% dari populasi yang mengalami hipotiroidisme prevalensi lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan laki-laki dan prevalensi lebih rendah ditemukan pada populasi berusia dibawah 22 tahun. Hipotiroidisme dapat dikalsifikasikan menjadi 3 yaitu, hipotiroidisme primer, hipotiroidisme sentral dan hipotiroidisme perifer. Penyebab paling umum dari hipotiroidme adalah kekurangan yodium. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk hipotiroidisme adalah dengan menghitung skor berdasarkan skala Billewicz dan Zulewski dan diperlukan juga pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan TPO Ab untuk kecurigaan tiroiditis autoimun. Terapi yang digunakan dalam tatalaksana hipotiroidisme adalah livotiroksin yang menjadi standar baku emas, selain terapi farmokologi terdapat terapi non farmakologi seperti membatasi konsumsi gula, konsumsi zinc, konsumsi selenium, konsumsi vitamin B12, diet bebas gluten dan tidur yang cukup. Hipotiroidisme berat yang tidak diobati dan berlangsung lama akan menimbulkan komplikasi berupa miksedema.

References

Adiba M, P. et al. (2022) ‘Pharmacological and Non – Pharmacological Strategies for Managing Hypothroidism’, pp. 479-485.

Asian Development Bank (2017) Climate Change Profile of Pakistan

Bereda, G. (2023) ‘Definition , Causes , Pathophysiology , and Management of Hypothyroidism’, pp. 1–5.

Chaker, L. et al. (2017) ‘Hypothyroidism’, The Lancet, 390(10101), pp. 1550–1562. doi: 10.1016/S0140-6736(17)30703-1.

Chiovato, L., Magri, F. and Carlé, A. (2019) ‘Hypothyroidism in Context: Where We’ve Been and Where We’re Going’, Advances in Therapy, 36, pp. 47–58. doi: 10.1007/s12325-019-01080-8.

Darbre, P. D. (2018) ‘Overview of air pollution and endocrine disorders’, pp. 191–207.

Gilbert, J. (2021) ‘Hypothyroidism Key points’. doi: 10.1016/j.mpmed.2021.05.013.

Hidayat, M. (2024) ‘Factors responsible for the persistence of Hypothyroidism among Pakistani Women’, 40(1), pp. 222–227.

Jurado-Flores, M., Warda, F. and Mooradian, A. (2022) ‘Pathophysiology and Clinical Features of Neuropsychiatric Manifestations of Thyroid Disease’, Journal of the Endocrine Society, 6(2), pp. 1–9. doi: 10.1210/jendso/bvab194.

Lemieux, P. et al. (2021) ‘Thyroid Laboratory Testing and Management in Women on Thyroid Replacement before Pregnancy and Associated Pregnancy Outcomes’, Thyroid, 31(5), pp. 841–849. doi: 10.1089/thy.2020.0609.

Lestari, Y. D. (2023) ‘Komplikasi Hipotiroid dalam Kehamilan: Systematic Review’, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 19(2), p. 187. doi: 10.24853/jkk.19.2.187-196.

Malik, S. M., Awan, H. and Khan, N. (2012) ‘Mapping vulnerability to climate change and its repercussions on human health in Pakistan’, pp. 1–10.

Otto, F. E. L. et al. (2023) ‘OPEN ACCESS Climate change increased extreme monsoon rainfall , flooding highly vulnerable communities in Pakistan’, Environmental Research: Climate, 2(2), p. 25001. doi: 10.1088/2752-5295/acbfd5.

Patients, D. H. et al. (2017) ‘Pharmacoeconomics?: Open Access The Economic Impact of Changing Levothyroxine Formulations in’, 2(2), pp. 17–22. doi: 10.4172/2472-1042.1000113.

Pearce, E. N. et al. (2017) ‘2017 Guidelines of the American Thyroid Association’, 27(3). doi: 10.1089/thy.2016.0457.

Suryantini, N. K. M. (2024) ‘pISSN:2355-7583 | eISSN:2549-4864 http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kesehatan’, 11(6), pp. 1227–1234.

Tarigan, M. B. and Siahaan, J. M. (2021) ‘Diagnosis Dini Dan Tatalaksana Hipotiroid’, Majalah Ilmiah METHODA, 11(2), pp. 145–148. doi: 10.46880/methoda.vol11no2.pp145-148.

Wilson, S. A. (2021) ‘Hypothyroidism?: Diagnosis and Treatment’, pp. 605–613.

Downloads

Published

2024-12-20