EFEKTIVITAS BUAH DELIMA SEBAGAI ALTERNATIF SAFRANIN PADA PEWARNAAN GRAM NEGATIF SALMONELLA SP.

Authors

  • Fenti Nurmailah Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Isnin Aulia Ulfah Mu'awanah Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Aji Bagus Widyantara Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.35981

Keywords:

Antosianin, Buah Delima, Pewarnaan Gram

Abstract

Pewarnaan gram merupakan teknik untuk membedakan antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri tersebut memiliki perbedaan pada susunan peptidoglikan pada struktur dinding selnya. Bakteri gram positif akan memberikan hasil akhir berwarna ungu. Bakteri gram negatif akan memberikan hasil akhir yaitu warna merah, hal ini disebabkan karena saat pemberian larutan pemudar zat warna utama akan hilang sehingga diperlukan zat warna penutup yaitu safranin. Safranin memiliki kelebihan yaitu efisien dan menghasilkan warna yang stabil. Namun safranin memiliki kelemahan yaitu harga yang relatih mahal dan memiliki sifat karsinogenik. Antosianin adalah pigmen yang memberikan warna merah pada buah delima, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif zat warna penutup safranin pada pengecatan gram bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi buah delima sebagai alternatif pengganti safranin dalam pewarnaan gram negatif bakteri Salmonella sp. Penelitian ini merupakan eksperimental, dengan mengetahui kemampuan dari pewarnaan menggunakan air perasan buah delima yang didapatkan dengan menghaluskan buah delima lalu diperas diambil airnya dan dibuat variasi konsentrasi 100%, 90%, 80%, 70%, dan 60% dengan penambahan etanol sebagai pelarutnya. Data pada penelitian ini didapat dari observasi dengan melihat dibawah mikroskop hasil pewarnaan gram menggunakan perasan buah delima yang dibandingkan dengan kontrol safranin. Preparat bakteri Salmonella Sp. tidak terwarnai dengan air perasan buah delima di semua konsentrasi. Dapat disimpulkan bahwa buah delima dengan pengambilan secara perasan tidak efektif digunakan sebagai pengganti safranin pada pengecatan gram bakteri.

References

Abdulrrahman, S., Shaleh, A., & Adriana, F. (2020). Pengaruh Variasi Konsentrasi Esktrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis L.) Dan Daun Miana (Coleus Atropurpureus Benth) Sebagai Zat Pewarna Alternatif Pengganti Safranin Pada Pewarnaan Gram. Jurnal Medilab Mandala Waluya, 4(I), 1-7.

Armanzah, R. S., & Hendrawati, T. Y. (2016). Pengaruh waktu maserasi zat antosianin sebagai pewarna alami dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatasl). Prosiding Semnastek.

Chayati, I., Sunarti, S., Marsono, Y., & Astuti, M. (2020). Pengaruh Varietas, Fraksi Pengayakan, dan Jenis Pelarut terhadap Kadar Antisionin, Fenolik Total, dan Aktivitas Antiokasidan Ekstrak Jagung Ungu. Indonesian Journal of Industrial Research, 15(29), 13-26.

Fitri, L., & Yasmin, Y. (2011). Isolasi dan pengamatan morfologi koloni bakteri kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 3(2), 20-25.

Handito, D., Basuki, E., Saloko, S., Dwikasari, L. G., & Triani, E. (2022). Analisis komposisi bunga telang (Clitoria ternatea) sebagai antioksidan alami pada produk pangan. Prosiding Saintek, 4, 64-70

Januarsih, J. (2019). Pengaruh Ekstrak Buah Delima Merah Terhadap Kadar Sod Pada Kultur Huvecs Yang Dipapar Plasma Preeklampsi. Embrio: Jurnal Kebidanan, 11(1), 1-7.

Jiwintarum, Y., Rohmi, R., & Prayuda, I. D. P. M. (2018). Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus) As Natural Dyes Staining For Bacteria. Jurnal Kesehatan Prima, 10(2), 1726-1734.

Karimela, E. J., Ijong, F. G., & Dien, H. A. (2017). Karakteristik Staphylococcus aureus yang di isolasi dari ikan asap pinekuhe hasil olahan tradisional Kabupaten Sangihe. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 20(1), 188-198.

Kunnaryo, H. J. B., & Wikandari, P. R. (2021). Antosianin dalam produksi fermentasi dan perannya sebagai antioksidan. Unesa Journal of Chemistry, 10(1), 24-36.

Kurniawan, A., Febrianti, D., Sari, S. P., Prihanto, A. A., Asriani, E., Kurniawan, A., & Sambah, A. B. (2018). Isolasi dan identifikasi bakteri pendegradasi selulosa asal ekosistem mangrove Tukak Sadai, Bangka Selatan. Jurnal Perikanan Pantura (JPP), 1(2), 9-16.

Kurniawati, A., & Alauhdin, M. (2020). Ekstraksi Dan Analisis Zat Warna Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garciana Mangostana L.) Serta Aplikasinya Sebagai Indikator Asam-Basa. Indonesian Journal of Chemical Science, 9(1), 56-62.

Lande, F. R., Widayat, W., & Sastyarina, Y. (2019). Isolasi Bakteri Termofilik dari Tanah Hutan Mangrove. In Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Vol. 10, pp. 156-159).

Marbun, R. W. S., Mardanif, F. N., & Aini, U. F. (2020). Pemanfaatan Sari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas poiret) sebagai Zat Pewarna pada Pewarnaan Gram terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Klinikal Sains: Jurnal Analis Kesehatan, 8(2), 82-89.

Mulyani, O. (2014). Sintesis Sel Surya Tersensitisasi Pewarna (Sstp) Ekstrak Antosianin Buah Delima (Punica Granatum) Dengan Metode Sol-gel-spin Coating. Jurnal Fisika Unand, 3(2), 84-89.

NauE, D. A. B., Karneli, K., Syailendra, A., Syafitri, I., Wulandari, S., & Julianti, W. (2022). Buah Bit (Beta vulgaris L.) Sebagai Alternatif Safranin Pada Pewarnaan Gram. Husada Mahakam: Jurnal Kesehatan, 12(1), 19-24.

Nuraini, N., Ilyas, A., & Novianty, I. (2015). Identifikasi dan karakterisasi senyawa bioaktif antikanker dari ekstrak etanol kulit batang kayu bitti (Vitex cofassus). Al- Kimia, 3(2), 15-27.

Permatasari, R., Putra, F. V., & Maharani, S. (2023). Potensi Buah Delima Merah (Punica Granatum L.) Sebagai Pewarnaan Alternatif Pengganti Eosin pada Pewarnaan Papanicolaou. SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 2(1), 288-295.

Samber, L. N., Semangun, H., & Prasetyo, B. (2013). Karakteristik antosianin sebagai pewarna alami. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning (Vol. 10, No. 3, pp. 68-71).

Saputri, I. D., & Asngad, A. (2018). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Ubi Jalar Ungu Sebagai Pewarna Alami Preparat Section Batang Tumbuhan Krokot (Portulaca oleraceae). Tesis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sartono, I. D., (2018) Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Naga Super Merah sebagai Pewarna Alami Preparat Section Jaringan Tumbuhan Rumput Teki (Cyperus rotundus). Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. pp.1-10.

Simanjuntak, L., Sinaga, C., & Fatimah, F. (2014). Ekstraksi pigmen antosianin dari kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus).

Syarifah, U., Muthmainnah, M., & Mulyono, A. (2015). Analisis Fisis Membran Biofilter Rokok Dengan Variasi Daun, Biji Dan Kulit Delima. Jurnal Neutrino: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 112-118.

Virgianti, D. P. (2017). Penggunaan ekstrak kombinasi angkak dan daun jati sebagai pewarna penutup pada pewarnaan gram. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi, 17(1), 66-72.

Yanty, Y. N., Hepiyansori, H., & Niarisesa, L. (2018). Ekstrak Buah Delima (Punica granatum L) Sebagai Formulasi Lipstik. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 45-54.

Downloads

Published

2024-11-30