IDENTIFIKASI CEMARAN BAKTERIOLOGI JUS BUAH ALPUKAT DI KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.35932Keywords:
Cemaran Bakteriologis, Jus AlpukatAbstract
Jus buah alpukat telah menjadi minuman populer di kalangan mereka yang peduli terhadap gaya hidup sehat. Namun, karena nutrisi yang mendukung pertumbuhan bakteri seperti kadar gula yang terkandung di dalam nya dan faktor ekstrinsik seperti sanitasi yang kurang dapat meningkatkan risiko kontaminasi di antara pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui adanya cemaran bakteriologis jus buah alpukat di Kecamatan Samarinda Seberang dan mengidentifikasi bakteri yang tumbuh dengan alat zybio. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain observasional. Sepuluh sampel jus alpukat diambil dari lima penjual berbeda, masing-masing dengan es dan tanpa es batu. Angka Lempeng Total (ALT) dipakai dalam pengujian sampel serta identifikasi bakteri dilakukan menggunakan alat Zybio. Data analisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 1 sampel yang memenuhi standar dari SNI tahun 2014 No. 3719 (1 x 104 Koloni/mL) dan 9 sampel lainnya diketahui tidak memenuhi standar diatas identifikasi bakteri pada alat zybio menunjukkan bahwa semua bakteri yang tumbuh dalam sampel adalah bakteri golongan Gram negatif, bakteri tersebut yakni ; Enterobacter asburiae, Enterobacter cloacae, Klabsiella oxytoca, Pseudomonas putida, Escherichia vulneris. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagain besar dari sampel yang diteliti masih memiliki nilai cemaran bakteri yang cukup tinggi sehingga penyebab kontaminasi dan metode sanitasi perlu diperhatikan untuk memastikan keamanan jus buah alpukat yang dikonsumsi masyarakat.References
Abdallah, R., Kuete Yimagou, E., Hadjadj, L., Mediannikov, O., Ibrahim, A., Davoust, B., Barciela, A., Hernandez-Aguilar, R. A., Diatta, G., Sokhna, C., Raoult, D., Rolain, J. M., & Baron, S. A. (2022). Population Diversity of Antibiotic Resistant Enterobacterales in Samples From Wildlife Origin in Senegal: Identification of a Multidrug Resistance Transposon Carrying blaCTX–M–15 in Escherichia coli. Frontiers in Microbiology, 13-20.Astuti, Rina Yuni. (2017). Kelayakan Konsumsi Minumsn Jus Buah Strawberry (Fragaria sp) Di Sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1–14.
Batool, S., Tahir, S., Rauf, N., & Kalsoom, R. (2013). Microbiological analysis of pasteurized and fresh fruit juice sold in Rawalpindi of Pakistan. Bangladesh Journal of Scientific and Industrial Research, 48(3), 185–192.
Bennett, W., Mende, K., Campbell, W. R., Beckius, M., Stewart, L., Shaikh, F., Rahman, A., Tribble, D. R., & Yabes, J. M. (2023). Enterobacter cloacae infection characteristics and outcomes in battlefield trauma patients. PLoS ONE, 18
Berihu, T., Gebremariam, G., Weldu, Y., Kahsay, A., Asmelash, T., & Gebreyesus, A. (2024). Prevalence, antimicrobial susceptibility test and associated factors of Salmonella and Shigella in ready-to-eat fruit juices and salads in Mekelle, northern Ethiopia. BMC Infectious Diseases, 24(1), 1–9.
Cahyaning, B., Yuliastuti, E., Mustofa, A., Mardiyah, A., & Suhartatik, N. (2020). Cemaran Mikrobiologis Jus Alpukat Yang Dijual Di Jalanan Kota Surakarta. Agrointek, 14(2), 315–322..
Dyah, L., & Arini, D. (2017). Faktor-Faktor Penyebab Dan Karakteristik Makanan Kadaluarsa Yang Berdampak Buruk Pada Kesehatan Masyarakat. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 2(1), 15–24.
Karanth, S., Feng, S., Patra, D., & Pradhan, A. K. (2023). Linking microbial contamination to food spoilage and food waste: the role of smart packaging, spoilage risk assessments, and date labeling. Frontiers in Microbiology, 14 (6), 1–17.
Iqbal, M. N., Anjum, A. A., Ali, M. A., Hussain, F., Ali, S., Muhammad, A., Irfan, M., Ahmad, A., & Shabbir, A. (2015). Assessment of Microbial Load of Un-pasteurized Fruit Juices Antibacterial Potential of Honey Against Bacterial Isolates. The Open Microbiology Journal, 9(1), 26–32.
Lestari, D. P., Nurjazuli, & Yusniar. (2015). Hubungan Higiene Penjamah dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli pada Minuman Jus Buah di Tembalang.Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3, 202–211.
Miki Fauzi, M., Rahmawati, & Linda, R. (2019). Cemaran Mikroba Berdasarkan Angka Lempeng Total dan Angka Paling Mungkin Koliform pada Minuman Air Tebu (Saccharum officinarum) di Kota Pontianak. Jurnal Protobiont, 6(2), 8–15.
Nasir, M., Putri, V., Hasnawati, H., Hadijah, S., & Askar, M. (2022). Pemeriksaan Angka Lempeng Total Minuman Kemasan Merek x Yang Dijual Di Pinggir Jalan Kota Makassar. Jurnal Media Analis Kesehatan, 13(2), 131.
Silva, M. M. N., Holanda, V. L., Pereira, K. S., & Coelho, M. A. Z. (2022). Microbiological contamination profile in soft drinks. Archives of Microbiology, 204(3), 2801.
Sukawaty, Y., Kamil, M., & Kusumawati, E. (2016). Uji Cemaran Bakteri Coliform Pada Minuman Air Tebu. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(2), 248–253.
Wahyuni, D., & Astuty, E. (2020). Karakteristik Morfologi dan Uji Aktivitas Bakteri Termofilik dari Kawasan Wisata Ie Seuum ( Air Panas ). 11(2), 40–47
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Achmad zakky Tri Septiannur, Tiara Dini Harlita, Maulida Julia Saputri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


