UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL, FRAKSI ETIL ASETAT DAN N HEKSAN DAUN KUPU-KUPU (BAUHINIA PURPUREA L.) TERHADAP MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Authors

  • Rina Paramitha Siregar Progam Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Medan
  • Muhammad Amin Nasution Progam Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Medan
  • Minda Sari Lubis Progam Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Medan
  • Rafita Yuniarti Progam Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah, Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.35864

Keywords:

daun kupu-kupu, antidiabetes, mencit

Abstract

Salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar di dunia adalah Diabetes Melitus (DM) yaitu berada di posisi ke-6 diantara penyakit lain, Indonesia menjadi negara dengan jumlah penderita DM di dunia posisi ke-6. Salah satu alternatif terapi yang memiliki efek samping lebih sedikit dan aman ialah pengobatan dengan bahan alam Tanaman yang diduga mempunyai khasiat sebagai penurun glukosa darah ialah tanaman kupu-kupu (Bauhinia purpurea L.) karena mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, saponin dan glikosida yang dapat berfungsi sebagai antidiabetes. Penelitian ini meliputi karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antidiabetes. Aktivitas antidiabetes ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan etil asetat daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea L.) pada mencit putih jantan dilakukan dengan menggunakan metode uji induksi aloksan secara intraperitonial. Kelompok Na-CMC 0,5%, kelompok glibenklamid 0,01%. Ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan etil asetat  yang diberikan secara oral dengan dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB. Data hasil penelitian di analisis secara ANOVA (Analysis of Variance) menggunakan uji Duncan. Hasil karakteristik simplisia daun bakung diperoleh kadar air 9,88%, kadar sari larut dalam air 17,02%, kadar sari larut dalam etanol 6,78%, kadar abu total 13,09%, dan kadar abu tidak larut asam 0,34%. Hasil skrining fitokimia simplisia dan ekstrak etanol daun bakung menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan steroid/triterpenoid. Uji efek antidiabetes menggunakan mencit putih yang dibagi dalam 8 kelompok. Dari uji yang telah dilakukan kelompok fraksi etil asetat dengan dosis 400 mg/kg BB yang memberikan efek yang lebih baik dibanding kontrol positif (Glibenklamid) dalam menurunkan kadar gula darah pada mencit. 

References

Amalia, A. R., Nurrahman, A., & Sari, D. W. (2024). Potential of ethanol extract of red Gedi leaves (Abelmoschus manihot L.) against endogenous antioxidant activity in rat models of diabetes mellitus. Eureka Herba Indonesia. LinkSyamsul, E. S., Supomo, S., & Saadah, H. (2024). Antidiabetic activity of Fibraurea tinctoria Lour extract in alloxan-induced diabetic white male rats. Research Journal of Pharmacology and Technology.

Voight. R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (Edisi V). Penerjemah : Soendari Noerono. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Yusuf, M. et al. 2022. “Percobaan Memahami Perawatan Dan Kesejahteraan Hewan Percobaan.” Jurusan Biologi FMIPA Prgram Studi Biologi: 1–109.

Saifi, A., Gupta, M. K., Mohan, R., & Singh, B. (2024). Comparative study of antidiabetic activity of stem bark of Ficus bengalensis Linn. collected from different geographical locations. International Journal of Science and Research Applications.

Sari, Fhora Candra. 2017. Universitas Lampung, Bandar Lampung “Efektivitas Ekstrak Daun Bunga Kupu-Kupu (Bauhinia Purpurea L.) Dan Taurin Terhadap Antidiabetes Dan Jumlah Spermatozoa Mencit Jantan (Mus Musculus L.) Yang Di Induksi Aloksan.”

Sarker, S. D., Latif, Z., & Gray, A. I. (2006). Natural product ilsolation. Editor.Natural Product Isolation. 2nd ed. Totowa (New Jersey). Humana Press Inc.

Selfiana, A. 2019. Identifikasi Senyawa Aktif Antrakuinon Fraksi Etil Asetat Kayu Songga (Strychnos ligustrida) Sebagai Anti Malaria Melalui Uji Aktivitas Penghambatan Polimerisasi Heme. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta

Setiani, L. A., Wiendarlina, I. Y., & Subiyantari, A. (2024). Combination effects of African leaf ethanol extract (Vernonia amygdalina Del.) with red onion peel (Allium cepa L.) as antidiabetes in streptozotocin-induced mice. Jurnal Jamu Indonesia.

Sudarwati, Tri Puji lestari and Fernanda, M.A.Hanny Ferry. 2017. Aplikasi Pemanfaatan Daun Pepaya (Carica Papaya) Sebagai Biolarvasida Terhadap Larva Aedes Aegypti.

Sudhir Vaidya, Meenakshi, and Kavita Dalvi. 2020. “Anatomical Studies of The Medicinally Important Plant Bauhinia Pupurea Linn.” Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry

Ditjen, POM. (1989). Materi Medika Indonesia.Jilid V. 434. 436: Departemen Kesehatan RI. Jakarta

Ditjen, POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Ditjen, POM. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta.Indonesia

Fadhilah, A., Niam, M. L. Q., & Ziah, N. K. (2024). Antihyperglycemic effects of Glibenclamide and matoa leaves extract (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst) on alloxan-induced rats. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia.

Fadlilah, Siti, Adi Sucipto, and Nazwar Hamdani Rahil. 2019. “Effectiveness of Diabetic Foot Exercises Using Sponges and Newspapers on Foot Sensitivity in Patients with Diabetes Mellitus.” Belitung Nursing Journal 5(6): 234–38.

Fidelis, I., Nnamdi, I. C., Milicent, A. I., & Chioma, A. (2024). Evaluation of antidiabetic effect of ethanol extract of Phaseolus vulgaris seeds on alloxan-induced Wistar diabetic rats. International Journal of Science Research Applications.

Gritter, R J., J M Bobbitt, A E Schwarting. 1991. Pengantar Kromatografi. Bandung. Penerbit ITB. Hal 82-84.

Chandrashekar K, & Kumar T. Bauhinia purpurea Linn. A Review of its Ethnobotany, Phytochemical and Pharmacological Profile. In Research Journal of Medicinal Plant. 2011. 5(4) pp. 420–431.

Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

Depkes RI, (1989) Materia Medika Indonesia, Jilid V, 434, 436, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Depkes RI.1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid Keenam. Cetakan Pertama. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Hal. 32-33.

Ditjen, POM. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal: 2-23

Downloads

Published

2024-12-27