GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN KANKER SERVIKS PASCA KEMOTERAPI DI RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE PERIODE TAHUN 2020-2023
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.35593Keywords:
cervical cancer, chemotherapy, leukocytesAbstract
Kanker serviks biasa dikenal dengan kanker leher rahim yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Kanker serviks adalah kanker terbesar kedua penyebab kematian pada perempuan di dunia dengan angka kematian mencapai 288.000 kasus per tahun. Leukosit yang memiliki fungsi utama sebagai pertahanan tubuh, apabila jumlahnya berkurang maka akan menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mudah terkena berbagai penyakit. Tujun dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jumlah leukosit pada pasien kanker serviks pasca kemoterapi periode 2020-2023 di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian yang dilakukan adalah retrospektif. Populasi penelitian ini adalah semua pasien rawat inap yang terdiagnosis kanker serviks di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie pada tahun 2020-2023. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 60 sampel. Data yang diperolah dari kuisioner dan hasil pemeriksaan jumlah leukosit sebelum dan sesudah kemoterapi pada pasien kanker serviks kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) jumlah terapi yang dilakukan pasien Kanker serviks kurang dari 5 kali (81.7%) lebih banyak dibandingkan dengan terapi yang dilakukan lebih dari 5 kali. 2) Jumlah leukosit pada pasien kanker serviks sebelum kemoterapi lebih tinggi (70%) dibandingkan sesudah kemoterapi (61.7%). 3) Staidum kanker servik >2 sebanyak 16 pasien (26.7%), sedangkan pasien dengan staidum kanker serviks 2 berjumlah 44 pasien (73.3%).References
Arisusilo, C. (2012). Kanker Leher Rahim (Cancer Cervix) Sebagai Pembunuh Wanita Terbanyak Di Negara Berkembang. Sainstis, 112–123. https://doi.org/10.18860/sains.v0i0.1862
Astika Utama, P. P., Herawati, S., Subawa, A. A. N., & Putri Wirawati, I. A. (2021). Penurunan Jumlah Leukosit Pada Kasus Kanker Serviks Tipe Squamous Pasca Kemoterapi Pertama Di Rsup Sanglah Denpasar. E-Jurnal Medika Udayana, 10(6), 34. https://doi.org/10.24843/mu.2021.v10.i6.p07
Azmi, A. N., Kurniawan, B., Siswandi, A., & Detty, A. U. (2020). Hubungan Faktor Keturunan Dengan Kanker Payudara DI RSUD Abdoel Moeloek. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 702–707. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.373
Brunner, C., Emmelheinz, M., Kofler, R., Abdel Azim, S., Lehmann, M., Wieser, V., Ritter, M., Oberguggenberger, A., Marth, C., & Egle, D. (2022). Hair safe study: Effects of scalp cooling on hair preservation and hair regrowth in breast cancer patients receiving chemotherapy - A prospective interventional study. Breast, 64(March), 50–55. https://doi.org/10.1016/j.breast.2022.04.008
Firdaus, N. Z., & Susilowati, S. (2023). Evaluasi Penggunaan Kemoterapi pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Tahun 2022. Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik, 20(2), 155. https://doi.org/10.31942/jiffk.v20i2.9902
Herniyati, S., Harahap, N., & Bangaran, A. (2023). Hubungan Motivasi dan Sikap dengan Deteksi Dini Kanker Serviks menggunakan IVA Test Pada Wanita Usia Subur Di TPMB Bidan Herni Pamulang Tangerang Selatan. Indonesian Journal of Midwifery Scientific, 2(1), 28–33.
Jahidin, W., Irfani, F. N., & Widyantara, A. B. (n.d.). Nilai Tumor Marker CA 15-3 dan Kadar Leukosit Pada Penderita Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Description Of Tumor Marker CA 15-3 and Leukocyte Levels In Breast Cancer Patients Undergoing Chemotherapy. 13(63), 15–21.
Latifah, S. R. N. (2017). Hubungan Stadium Klinis Dengan Derajat Diferensiasi Sel Pada Pasien Karsinoma Sel Skuamosa Serviks Uteri Di Rsud Abdul Moeloek Bandar Lampung. Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 4, 1–8.
Lubis, R. A., Efrida, E., & Elvira, D. (2017). Perbedaan Jumlah Leukosit pada Pasien Kanker Payudara Pasca Bedah Sebelum dan Sesudah Radioterapi. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(2), 276. https://doi.org/10.25077/jka.v6i2.691
Manoralisa, J., Hariadi, & Hendriyono, F. (2020). Gambaran Jumlah Leukosit Pada Pasien Kanker Serviks Yang Menerimak Kemoterapi Tinjauan terhadap Pemberian Regimen Paklitaksel dan Karboplatin Fase I, II, III Dan IV Di RSUD Ulin Banjarmasin Periode. Homeostasis, 3(1), 29–36.
Rajkumar, S. V. (2020). Multiple myeloma: 2020 update on diagnosis, risk-stratification and management. American Journal of Hematology, 95(5), 548–567. https://doi.org/10.1002/ajh.25791
Suwendar, Fudholi, A., Andayani, T. M., & Sastramihardja, H. S. (2018). Kemoterapi Berdasarkan Stadium. Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa, 1(2), 80–88.
Wulandari, S. M., Winarti, E., & Sutandi, A. (2022). Hubungan Kepatuhan Menjalani Kemoterapi Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Kolon Di RSUD Tarakan Jakarta. Binawan Student Journal, 4(2), 1–6. https://doi.org/10.54771/bsj.v4i2.510
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Adella Rahma Ritmawati, Dwi Setiyo Prihandono, Maulida Julia Saputri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


