PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) PADA PRODUKSI BOLU NANAS X DI TANGKIT BARU DAN BOLU NANAS Y DI KOTA JAMBI

Authors

  • sinarsih sinarsih Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
  • Armini Hadriyati Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
  • Zehan Andriana Fakultas Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.34950

Keywords:

Good Manufacturing Practice (GMP), Bolu Nanas, Keamanan Pangan, Kualitas Produk, UMKM.

Abstract

Good Manufacturing Practice (GMP) merupakan pedoman yang diterapkan dalam industri pangan untuk memastikan produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan aman bagi konsumen. GMP meliputi berbagai aspek dalam proses produksi, termasuk kebersihan personal, fasilitas, dan operasional, untuk mencegah kontaminasi produk. Provinsi Jambi, dengan Kabupaten Muaro Jambi sebagai sentra utama produksi nanas, memiliki beberapa UMKM yang memproduksi bolu nanas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan GMP pada dua UMKM di daerah tersebut, yaitu UMKM X di Tangkit Baru dan UMKM Y di Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif non-eksperimen dengan desain observasional. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan wawancara dengan karyawan pada kedua UMKM selama bulan April hingga Mei 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua UMKM telah menerapkan sebagian besar prinsip GMP. Namun, ditemukan beberapa area yang memerlukan perbaikan. Pada UMKM X, aspek kebersihan karyawan dan fasilitas sanitasi masih perlu ditingkatkan. Sedangkan pada UMKM Y, penyimpanan dan pengangkutan produk membutuhkan perbaikan. Kedua UMKM juga memiliki kekurangan dalam dokumentasi dan pencatatan administrasi yang sesuai dengan standar GMP. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengidentifikasi kekurangan dan area yang memerlukan perbaikan. Berdasarkan analisis, direkomendasikan peningkatan pelatihan karyawan, perbaikan fasilitas sanitasi, serta penyusunan prosedur operasional standar yang lebih ketat. Implementasi dari rekomendasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan keamanan produk bolu nanas yang dihasilkan oleh kedua UMKM, sehingga dapat memenuhi standar GMP dan meningkatkan daya saing produk di pasar.

References

Agustin, M. (2020). Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Pada Usaha Pembuatan Bawang Goreng (Studi Kasus Pada IKM Jakarta Pusat). Jurnal KALIBRASI - Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur,Sipil,Industri,3(1),37–46.

Ali, D. Y., Widjanarko, S. B., & Yuwono, S. S. (2012). Modul Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) untuk Industri Rumah Tangga (IRT). Peraturan Kepala BPOM Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012, 1–40.

Alizah, L., Robbani, H., & Sodik, N. (2022). Penerapan Sistem Good Manufacturing Practices (GMP) pada UD Sae Food. Judicious, 3(2), 123–129.

Annisa, Y., Sitepu, S., Izzati, R., Nasution, S. S., Hayati, D., & Rosita, I. (2024). Evaluasi Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) di Industri Kopi (studi kasus UD. XYZ) (Evaluation of Good Manufacturing Practice (GMP) Implementation in Coffee Industry (Case Study: UD. XYZ). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 9(2), 106–113.

BPOM. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan. Badan Pengawas Obat Dan Makanan, 1–19.

BPOM RI. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga. Jakarta. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga. Perbpom, pangan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan, 1–19.

Farisi, S., & Indra Rasyid, M. (2022). Penerapan Good Manufacturing Practices pada Usaha Sirup Pala di Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal Sosial Teknologi, 2(5), 425–430.

Nur Juliana, & Wa Ode Megasari. (2021). Analisis Kualitas Tahu Melalui Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Industri Rumah Tangga UD. Sari Makmur Desa Wakobalu. Promotif?: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 100–107.

Nurrahmah, A., Hartini, S., & Santosa, P. P. P. (2022). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Roti Menggunakan Metode Good Manufacturing Practices (GMP) Dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Pada UKM Ahnaf Bakery. Jurnal Teknologi Dan Manajemen, 20(2), 119–132.

Pinandoyo, D. B., & Masnar, A. (2019). Penerapan GMP pada UKM Keripik SEMAT (Sehat dan Nikmat). Gorontalo Agriculture Technology Journal, 2(2), 51.

Rianti, A., Christopher, A., Lestari, D., & Kiyat, W. El. (2018). Minuman Sehat Kacang-Kacangan UMKM Jukajo Sukses Mulia Di Kabupaten Tangerang. Jurnal Agroteknologi, 12(02), 1–9.

Rosida, & Natasyari, D. D. S. (2023). Sosialisasi Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) di UMKM Arjaya Pangan Nusantara, Surabaya. DIANDRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 21–26.

Sari, R. Y. (2019). Penerapan Sanitasi Higiene Terhadap Prestasi Pengolahan Dan Penyajian Makanan Peserta Didik Smkn 2 Godean. Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakkarta, 1, 1–14.

Sridaryati, E., & Hakiki, D. N. (2021). Evaluasi Penerapan Good Manufacturing Practices (Gmp) Pada Ukm Dimsum Xyz Di Kota Bandung. Food Scientia?: Journal of Food Science and Technology, 1(1), 11–24.

Triyanni, T. R., Purwanggono, B., & Pujitomo, D. (2017). Analisis Persiapan Penerapan Sistem Manajemen Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Penyusunan Rencana HACCP pada Industri Pembuatan Tahu. Industrial Engineering Online Journal, 6(1), 1–9.

Yulianti, W., Ayuningtyas, G., Martini, R., & Resmeiliana, I. (2021). Pengaruh Metode Ekstraksi Dan Polaritas Pelarut Terhadap Kadar Fenolik Total Daun Kersen (Muntingia calabura L). Jurnal Sains Terapan,10(2), 41–49.

Downloads

Published

2024-12-21