FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN PASTA GIGI EKSTRAK DAUN KETUL (BIDENS PILOSA) TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS ATCC 25175
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.34814Keywords:
Bidens pilosa, daun ketul, difusi cakram, pasta gigi, Streptococcus mutansAbstract
Penelitian ini untuk mengevaluasi potensi ekstrak daun ketul (Bidens pilosa) dalam formulasi pasta gigi dan menilai efektivitas antibakterinya terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175. Tujuan penelitian meliputi formulasi daun ketul menjadi pasta gigi, penentuan efektivitas antibakteri sediaan pasta gigi ekstrak daun ketul terhadap Streptococcus mutans ATCC 25175, serta identifikasi konsentrasi ekstrak daun ketul yang menghasilkan zona hambat terbaik. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Formulasi sediaan pasta gigi dengan beberapa konsentrasi ekstrak yaitu basis, 10%, 15%, dan 20%. Evaluasi sediaan pasta gigi yang pada penelitian ini meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji tinggi busa, dan uji efektivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ketul dapat diformulasikan menjadi pasta gigi yang stabil. Uji antibakteri mengungkapkan bahwa sediaan pasta gigi ekstrak daun ketul memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans ATCC 25175. Pasta gigi dengan konsentrasi ekstrak 20% menunjukkan zona hambat yang paling signifikan dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun ketul memiliki potensi sebagai bahan aktif dalam formulasi pasta gigi dengan efektivitas antibakteri yang signifikan terhadap Streptococcus mutans ATCC 25175. Konsentrasi ekstrak daun ketul sebesar 20% memberikan hasil terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri.References
Abeiasa, M. S., Humaira, V., & Ferdian, H. (2022). Perbandingan Aktivitas Daya Hambat Antibakteri Antara Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav) Dengan Daun Sirih Hutan (Piper Aduncum L) Terhadap Streptococcus Mutans. Jurnal Medisains Kesehatan, 3(1), 14–20.
Andini, N. (2018). Hubungan pengetahuan anak usia sekolah tentang pencegahan karies gigi dengan terjadinya karies gigi.
Annisa, R. N., & Mursyid, M. (2020). Efektivitas Antimikroba Minyak Zaitun Sebagai Bahan Tambahan Pasta Gigi Terhadap Bakteri Streptococcus mutans. BIOMA: Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 2(2), 1–8.
Bidarisugma, B. S. P. (2012). Antibodi Monoklonal Streptococcus mutans 1 (c) 67 kDa Imunisasi Pasif dalam Alternatif Pencegahan Karies Gigi secara Topikal. BIMKG.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Farmakope indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 45.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tanaman Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008a). Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008b). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2007. Departemen Kesehatan Indonesia.
Fathiah, F., Purwaningsih, I., Sunarsieh, S., Suryana, B., & Ropiqa, M. (2023). Penyuluhan Kesehatan dan Pelatihan Pembuatan Pasta Gigi Herbal pada Orang Tua Siswa di SDN 09 Pontianak. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1), 170–177.
Fatmawaty, A., Nisa, M., & Rezki, R. (2015). Teknologi Sediaan Farmasi. Deepublish.
Herdiana, N., Sugiharto, R., & Winanti, D. D. T. (2024). Rempah Dan Minyak Atsiri Daun. CV. Gita Lentera.
Husain, D. R., & Wardhani, R. (2021). Bakteri Endosimbion Cacing Tanah: Kajian Potensi Antibakteri Secara In-Vitro Dan In-Silico. Deepublish.
Maryam, F., Taebe, B., & Toding, D. P. (2020). Pengukuran parameter spesifik dan non spesifik ekstrak etanol daun matoa (Pometia pinnata JR & G. Forst). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 6(01), 1–12.
Ngajow, M., Abidjulu, J., & Kamu, V. S. (2013). Pengaruh antibakteri ekstrak kulit batang matoa (Pometia pinnata) terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal Mipa, 2(2), 128–132.
Oktovia, D. H. (2017). Uji Aktivitas Bakteri Menggunakan Metode Cakram Disk (Kirby Bauer). Laporan Penelitian. Banjarmasin: Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan.
Pramiastuti, O., Rejeki, D. S., & Karimah, S. L. (2020). Aktivitas antibakteri pasta gigi ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) pada Sterptococcus mutans. Bhamada: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan (E-Journal), 11(1), 10.
Purwanto, I. I. D. K. (2022). Senyawa Alam sebagai Antibakteri dan Mekanisme Aksinya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ramadhani, A. (2019). Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi Dan Mulut Melalui Pendekatan Kuratif Di Sekolah Dasar Negeri 2 Susukan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Prosiding Seminar Nasional LPPM Unsoed, 8(1).
Riani, M., Darusman, F., & Suparman, A. (2020). Formulasi Sediaan Pasta Gigi Dari Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus Spina-Christi L.). Prosiding Farmasi, 6(2), 636–642.
Rusmin, R. (2021). UJI MUTU FISIK DAN AKTIVITAS KRIM MINYAK ATSIRI RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alpinia purpurata K. Schum) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans. Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar, 5(1), 1–21.
Saifudin, A., Teruna, H. Y., & Rahayu, V. (2017). Standardisasi bahan obat alam.
Saputera, M. M. A., Marpaung, T. W. A., & Ayuchecaria, N. (2019). Konsentrasi hambat minimum (KHM) kadar ekstrak etanol batang bajakah tampala (Spatholobus Littoralis Hassk) terhadap bakteri Escherichia coli melalui metode sumuran. Jurnal Ilmiah Manuntung, 5(2), 167–173.
Setyowati, W. A. E., Ariani, S. R. D., Ashadi, M. B., & Rahmawati, C. P. (2014). Skrining fitokimia dan identifikasi komponen utama ekstrak metanol kulit durian (Durio zibethinus Murr.) varietas petruk. Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia VI, 21, 271–280.
Simaremare, E. S. (2014). Skrining fitokimia ekstrak etanol daun gatal (Laportea decumana (Roxb.) Wedd). PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 11(1).
Taufiq, T. (2019). UJI AKTIVITAS SEDIAAN PASTA GIGI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP Streptococcus mutans. Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar, 3(2).
Timudom, T., Chaiyasut, C., Sivamaruthi, B. S., Tiampasook, P., & Nacapunchai, D. (2020). Anti-sebum efficacy of phyllanthus emblica l.(emblica) toner on facial skin. Applied Sciences, 10(22), 8193.
Tranggono, R. I. S. (2007). BP: Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Gramedia Pustaka Utama.
Vebliani, R., Muthmainah, N., & Yasmina, A. (2020). Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Tanjung dan Daun Jambu Biji terhadap Escherichia coli In Vitro. Homeostasis, 3(1), 141–146.
Wahjudi, M., Meira, G., Santoso, H., & Irwansyah, A. Z. (2023). Bidens pilosa Linn.: beautiful weed for the healthy mouth–a mini review. E3S Web of Conf., 374(00023), 1–20.
Zaky, M., Safitri, M., & Octavia, D. (2023). FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN PASTA GIGI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispa L Blume) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans. Jurnal Farmagazine, 10(1), 31–40
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Noviana Fitriani, Kusumaningtyas Artini, Septian Maulid Wicahyo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


