PENGARUH PERMEN JELLY DAUN KELOR (MORINGA OLIEFERA) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DENGAN ANEMIA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.34698Keywords:
peningkatan kadar hemoglobin, permen jelly daun kelor, remajaAbstract
Usia, berat badan dan tinggi badan hasil dari rumus imt merupakan beberapa variabel yang mempengaruhi penurunan kadar hemoglobin pada remaja putri. Faktor permasalahan anemia dengan kekurangan zat besi banyak terjadi pada wanita khususnya remaja putri karena pola makan maupun penyakit penyerta yang merupakan permasalahan yang mempengaruhi penurunan kadar hemoglobin pada remaja putri. Salah satu faktor penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi makanan yang kaya akan zat besi. Salah satu cara untuk mengatasi anemia adalah dengan mengonsumsi zat besi yang cukup. Dalam 100 gram daun kelor (Moringa Oliefera), terdapat 7 mg zat besi, namun ketika daun kelor dijadikan serbuk, jumlah zat besi meningkat menjadi 28,29 mg. Intervensi baru yang digunakan dalam uji coba ini adalah pemberian permen yang terbuat dari jelly daun kelor. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh pemberian permen jelly daun kelor (Moringa Oleifera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada siswi kelas Xl SMKN 13 Malang. Metode penelitian ini ialah menggunakan desain penelitian quasi eksperimental one group pretest – posttest control group dengan jumlah sampel 12 responden kelompok eksperimen dan 12 responden kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah formulir pengumpulan biodata dan alat (GCHb). Penelitian dilakukan dengan pretest dan possttest untuk mendapatkan hasil sebelum dan sesudah diberikan intervensi pemberian permen jelly daun kelor menggunakan uji statistik Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil penelitian yang didapatkan selisih rata-rata peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok intervensi yaitu 1,416 dan didapatkan nilai ? value sebesar 0,001 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh pemberian permen jelly daun kelor terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada siswi yang diberikan perlakuan selama 10 hari.References
Andi Nurrahma, Alimin, W. O. R. (2013). Analisis Kandungan Zat Besi (Fe) Pada Buah Kelor dan Daun Kelor (Moringa Oleifera) yang Tumbuh di Desa Matajang Kec. Dua Boccoe Kab. Bone. Al-Kimia, I(1), 10–17.
Bashir, B., Banoo, W., & Pathak, M. K. (2020). Effect of spinach on hemoglobin level of physical education students of Kashmir and other state.
Briawan, D., Adrianto, Y., Ernawati, D., Syamsir, E., & Aries, M. (2012). Konsumsi pangan, bioavailibilitas zat besi dan status anemia siswi di Kabupaten Bogor. In Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian. Bogor: IPB.
Bey, H. (2010). All Things Moringa. The Story of an Amazing Tree of Life.
Dardjito, E., & Anandari, D. (2016). Anemia gizi besi pada remaja putri di wilayah Kabupaten Banyumas. Kesmas Indonesia, 8(1), 16-31.
Fauziandari, E. N. (2019). Efektifitas ekstrak daun kelor terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri. Jurnal Kesehatan Karya Husada, 7(2), 24-29.
Giyanti, F., & Wahtini, S. (2016). Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Remaja Putri Dengan Anemia Di Smk Negeri I Ponjong Kabupaten Gunungkidul Tahun (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).
Gondo, H. K. (2022). Moringa oleifera: Tambahan Suplementasi Zat Besi pada Ibu Hamil dengan Anemia Defisiensi Besi.
Gopalan, D. C. (1994). Nutrition research in South-East Asia. In Nutrition research in South-East Asia.
Hastuty, Y. D., & Nitia, S. (2022). Ekstrak daun kelor dan efeknya pada kadar hemoglobin remaja putri. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 17(1 Juni), 121-127.
Lontaan, A., Kusmiyati, K., Tirtawati, G. A., & Keintjem, F. (2023). Edukasi dan Demonstrasi Pembuatan Teh Celup Daun Kelor Untuk Meningkatkan Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Desa Kalasey Satu dan Kalasey Dua Kec. Mandolang Kab. Minahasa. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat Indonesia, 2(2), 137–142.
Khofifah, N., & Mardiana, M. (2023). Biskuit daun kelor (Moringa oleifera) berpengaruh terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri yang anemia. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 8(1), 43-50.
Putri, T. F., & Fauzia, F. R. (2022). Hubungan Konsumsi Sumber Zat Besi dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri SMP dan SMA di Wilayah Bantul. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 13(2), 400-411.
Raudah, S., Susanto, Z. A., & Mawardhani, M. T. (2023). Pemeriksaan Kadar Hb pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Samarinda. Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo, 3(1), 18-26.
Sawong, K. S. A., Andrias, D. R., & Muniroh, L. (2016). Penerapan Higiene Sanitasi Jasa Boga Pada Katering Golongan a2 Dan Golongan a3 Di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Media Gizi Indonesia, 11(1), 1-10.
World Health Organization. (2011). Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity (No. WHO/NMH/NHD/MNM/11.1). World Health Organization.
Zakaria, Z., Asbar, R., Sukmawati, S., & Sarmila, S. (2019). Karakteristik Makanan Pendamping Asi Instan Lokal Menggunakan Campuran Tepung Beras Merah Dan Tepung Daun Kelor (Moring olifera). Media Gizi Pangan, 26(1), 16-22.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Noer Riffany Putri, Ika Arum Dewi Satiti, Nicky Danur Jayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).