GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN LEUKOSIT PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT X

Authors

  • Riski Nova Safitri D4 TLM Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
  • Wahid Syamsul Hadi Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Tri Dyah Astuti Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.34626

Keywords:

Kata kunci : Hemoglobin, Leukosit, OAT, Tuberkulosis.

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, terutama menyerang paru-paru tapi bisa mempengaruhi organ lain. TB masih menjadi persoalan kesehatan global secara serius. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kadar hemoglobin dan jumlah leukosit pada pasien tuberkulosis paru sebelum maupun setelah terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan pendekatan data sekunder, yang melibatkan analisis deskriptif terhadap data retrospektif dengan pengukuran kadar hemoglobin dan jumlah leukosit pada pasien TB paru sebelum maupun sesudah menjalani terapi OAT. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan signifikan pada kadar hemoglobin dan jumlah leukosit pasien setelah menjalani terapi OAT. Kesimpulan penelitian ini adalah terapi OAT efektif dalam mengubah kadar hemoglobin dan jumlah leukosit dengan pasien TB paru, yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan respons terhadap pengobatan. Harapannya pada penelitian ini melakukan  pemantauan rutin terhadap kadar hemoglobin dan jumlah leukosit selama terapi OAT untuk mendeteksi dan menangani efek samping lebih awal. Penelitian tambahan perlu dilakukan untuk melihat bagaimana berbagai jenis OAT mempengaruhi parameter hematologis lainnya sehingga pengobatan TB bisa lebih efektif.

References

Adijaya, O., & Bakti, A. P. (2021). Menaikan Sistem Imunitas Tubuh ketika Berhadapan pada Pandemi COVID-19. Jurnal Kesehatan Olahraga, 9(3), 51–60.

Afrizal, A. (2018). Persoalan dengan terjadi pada Lansia ketika Penyesuaian Diri Dalam Penguasaan Tugas-Tugas Perkembangannya. Islamic Counseling: Jurnal BKI, 2(2), 91–106.

Ahmad, R., Xie, L., Pyle, M., Suarez, M. F., Broger, T., Steinberg, D., Ame, S. M., Lucero, M. G., Szucs, M. J., & MacMullan, M. (2019). A rapid triage test for active pulmonary tuberculosis in adult patients with persistent cough. Science translational medicine, 11(515), eaaw8287.

Andayani, S., & Astuti, Y. (2017). Prediksi Peristiwa Penyakit Tuberkulosis Paru Berlandasan Umur pada Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020. Indonesian Journal for Health Sciences, 1(2), 29–33. https://doi.org/10.24269/ijhs.v1i2.482

Belloumi, N., Ben Bdira, B., Bachouche, I., Kacem, M., Chermiti Ben Abdallah, F., & Fenniche, S. (2018). Leukopenia yang Disebabkan oleh Pengobatan Anti-Tuberkulosis. Jurnal Internasional Kedokteran Pernapasan dan Paru, 5(2), 3–5. https://doi.org/10.23937/2378-3516/1410093

Bestari, G., & Adang. (2015). Perbedaan Kadar Leukosit Sebelum dan Sesudah Pemberian Obat Anti Tuberkulosis Pada Fase Awal. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Borborema, M. E. de A., de Lucena, T. M. C., & Silva, J. de A. (2023). Vitamin D dan hormon steroid estrogen serta peran imunogenetiknya dalam penyakit pernapasan menular (TB dan COVID-19). Genetics and Molecular Biology, 46(4), 1–25. https://doi.org/10.1590/1678-4685-GMB-2022-0158

Chairani, C., & Novita, E. (2019). Membandingkan Jumlah Leukosit dan Nilai Laju Endap Darah dengan Pasien Tuberkulosis Paru Sebelum dan Setelah Pengobatan. Sainstek?: Jurnal Sains dan Teknologi, 10(1), 10–12. https://doi.org/10.31958/js.v10i1.617

Chaisson, L. H., Duong, D., Cattamanchi, A., Roemer, M., Handley, M. A., Schillinger, D., Sur, M., Pham, P., Lin, M. A., & Goldman, L. E. (2018). Association of rapid molecular testing with duration of respiratory isolation for patients with possible tuberculosis in a US hospital. JAMA internal medicine, 178(10), 1380–1388.

Damanik, R. D. (2019). Gambaran Kadar Hemoglobin dalam Penderita Tuberkulosis Paru Sebelum juga Setelah Dua Bulan Mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis pada RS Khusus Paru Medan. Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.

Darmin, Rumaf, F., Ningsih, S. R., Mongilong, R., Goma, M. A. D., & Anggaria, A. Della. (2023). Perlunya Imunisasi Dasar Lengkap dengan Bayi juga Balita. Jurnal Pengabdian Masyarakat Mapalus, 1(2), 15–21.

Deliananda, S. S., & Azizah, R. (2022). Faktor Risiko Peristiwa Tuberkulosis Paru pada Indonesia Tahun 2014-2021: Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 5(9), 1054–1062. https://doi.org/10.56338/mppki.v5i9.2622

Dewanty, L. I., Haryanti, T., & Kurniawan, T. P. (2016). Ketaatan Berobat Penderita TB Paru pada Puskesmas Nguntoronadi I Kabupaten Wonogiri. Jurnal Kesehatan, 9(1), 39–43.

Diantari, N. M., & Andini, A. S. (2022). Pengecekan Kadar Hemoglobin juga Jumlah Leukosit dengan Penderita TB Paru Ketika Masa Pengobatan pada Daerah Kerja Puskesmas Babakan. Lombok Journal of Science (LJS), 4(2), 6–13.

Downloads

Published

2024-11-28