GAMBARAN KADAR LUTEINIZING HORMONE (LH), FOLLICLE STIMULATING HORMONE (FSH), DAN ANTI-MULLERIAN HORMONE (AMH) PADA PASIEN INFERTILITAS

Authors

  • Khairunnisa mardliyah universitas Aisyiyah Yogyakarta
  • Farida Noor Irfani Universitas 'Aisyiyah Yogykarta
  • Arifiani Agustin Amalia Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.34228

Keywords:

Infertilitas, LH, FSH, AMH

Abstract

Infertilitas merupakan penyakit yang terdapat pada sistem reproduksi atau ketidakmampuan pasangan untuk medapatkan kehamilan setelah rutin melakukan hubungan seksual selama 12 bulan atau lebih tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Kejadian infertilitas di Indonesia terjadi sekitar 10 – 15 % atau sama dengan 4 – 6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan di usia subur. Penyebab infertilitas terbanyak didominasi oleh faktor istri (65%), faktor suami (20%), dan 15% sisanya disebabkan kondisi lain yang belum di ketahui (kemenkes, 2022).. Desain penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif observasional. Populasi adalah seluruh pasien infertilitas yang melakukan pemeriksaan kadar hormon LH, FSH, dan AMH di RS KIA Sadewa tahun 2023. Sampel berjumlah 191 responden dengan metode total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan data rekam medis yang lengkap. Penelitian ini menggunakan uji analisis data deskriptif dalam bentuk tabel dengan program statistik SPSS. Kelompok usia dengan prevalensi tertinggi yaitu 31 – 35 tahun yaitu 38,2 %. Kadar LH sebagian besar memiliki kadar rendah yaitu 56, 5%. Kadar FSH sebagian besar memiliki kadar tinggi yaitu 48,4 %. Kadar AMH memiliki kadar rendah yaitu 48,7%. Kelompok usia terbanyak adalah usia 31 – 35 tahun. Kadar hormon LH dan AMH terbanyak adalah kadar hormon LH dan AMH yang rendah. Kadar hormon FSH terbanyak adalah kadar hormon FSH yang tinggi.

References

Ariantini, D., Lutfi, M., & Hadiati, D. R. (2018). Kadar Hormon LH Basal sebagai Prediktor Kebrhasilan Stimulasi Ovarium pada Program Bayi Tabung. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 5(1), 32. https://doi.org/10.22146/jkr.37988

Astuti, E. P., Indrayani, T., & Azzahroh, P. (2024). Faktor Resiko Infertilitas Pada Wanita. Menara Medika, 6(2), 344–353. https://doi.org/10.31869/mm.v6i2.5204

Catteau, A., Bach-Ngohou, K., Blin, J., Barrière, P., Fréour, T., & Masson, D. (2019). Abnormally Elevated Follicle-Stimulating Hormone (FSH) level in an infertile woman. Case Reports in Endocrinology, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/3071649

Dong, Y. zhi, Zhou, F. jing, & Sun, Y. pu. (2017). Psychological stress is related to a decrease of serum anti-müllerian hormone level in infertile women. Reproductive Biology and Endocrinology, 15(1), 1–4. https://doi.org/10.1186/s12958-017-0271-4

Fithri, A. N., & Faiza, E. I. (2020). MENOPAUSE. Kendedes Midwifery Journal, 1(https://jurnal.stikeskendedes.ac.id/index.php/KMJ/issue/view/26), 1–17. https://jurnal.stikeskendedes.ac.id/index.php/KMJ/article/view/164

Irmawati, & Andi, B. (2021). Infertilitas dan Pendidikan Seks. In Cahaya Bintang Cemerlang.

Kurniawan, L. B. (2017). Peran Anti-Mullerian Hormone pada Penilaian Kapasitas Reproduksi Wanita. Jurnal CDK, 44(5), 319–322.

Kemenkes. 2022. Kemandulan (Infertil) : stigma negative pada wanita di Indonesia. Diakses pada tangal 24 februari 2024. Dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/12/kemandulan-infertil-stigma-negatif- pada-wanita-indonesia

Lumbanraja, S. N., Siregar, M. F. G., Adenin, I., Lintang, L. S., Halim, B., & Lumbanraja, I. L. (2020). Hubungan Kadar Follicle Stimulating Hormone dengan Keluhan Urogenital Pada Wanita Menopause. Excellent Midwifery Journal, 3(2), 41–45. https://doi.org/10.55541/emj.v3i2.129

Melani Cintia Dewi, N. L. P., Lindayani, I. K., & Yuni Rahyani, N. K. (2022). Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Infertilitas Dan Tingkat Keberhasilan Program Bayi Tabung Yang Diikuti Oleh Pasangan Usia Subur. Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery), 10(1), 1–8. https://doi.org/10.33992/jik.v10i1.1557

Mushlih, M., Nurfitriana, A., Ningsih, K. W., Azizah, N., Ariani, N. L., & Lubiz, I. (2020). Perbandingan Identifikasi Toxoplasma gondii Menggunakan Metode PCR dan Metode Elfa. Journal Poltekkes Denpasar, 8(6), 101–108.

Nurbaida, I., & Irnawati, Y. (2023). Hubungan Life Style dengan Kejadian Infertilitas Wanita Usia Subur. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 13(3), 1075–1082. https://doi.org/10.32583/pskm.v13i3.1027

Oldfield, A. L., Kazemi, M., & Lujan, M. E. (2021). Impact of obesity on anti-mullerian hormone (Amh) levels in women of reproductive age. Journal of Clinical Medicine, 10(14). https://doi.org/10.3390/jcm10143192

Pasaribu, I. H., Rahayu, M. A., & Marlina, R. (2019). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Infertilitas pada Wanita di Rumah Sakit Dewi Sri Karawang. Health Science Growth Journal, 4(2), 62–73.

Permana, R., Widad, S., & Lutfi, M. (2016). Hubungan Kadar Anti Mullerian Hormone (Amh) Dengan Keberhasilan Stimulasi Ovarium Pada Fertilisasi in Vitro Metode Protokol Panjang. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 2(3), 139–145. https://doi.org/10.22146/jkr.12649

Rahmadiani, D. (2021). Ekstrak Pollen Kurma (Phoenix dactylifera L) Sebagai Terapi Infertilitas Pada Pria. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 31–40. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.501

Romiko, Adelia Intan Kencana, Suzanna, A. D. (2023). Hubungan Persepsi Dengan Dukungan Masyarakat Pada Wanita Infertilitas. Journal of Telenursing (JOTING), 5, 4081–4088.

Rosiani, D., Apriliyani, I., & Kurniawan, W. E. (2023). Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Siswa SMA”. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(2), 457–466. https://doi.org/10.37287/jppp.v6i2.2169

Selvy Apriani, Zen Hafy, K. Y. E. (2017). Hubungan Kadar Anti Mullerian Hormon (AMH) Dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Panjang Siklus Menstruasi Premenopause Di Bidan Praktik Mandiri (pp. 128–137).

Simanjuntak, L. Y. (2020). Faktor –Faktor Risiko Terjadinya Infertilitas Pada Wanita Pasangan Usia Subur Di Dusun V Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2020. Darma Agung Husada, 9(1), 2.

Tarigan, R. A., & Ridmadhanti, S. (2019). Pengaruh Imt (Indeks Masa Tubuh) Terhadap Terjadinya Infertilitas Sekunder Pada Perawat Wanita Di Rsud Tahun 2017. Journal Of Midwifery, 7(2), 36–41. https://doi.org/10.37676/jm.v7i2.890

Trisna Dewi, N. W. A., Suardika, A., & Mulyana, R. S. (2019). Faktor penyebab infertilitas pasien program IVF (In Vitro Fertilization) di Klinik Graha Tunjung RSUP Sanglah. Intisari Sains Medis, 10(3), 741–745. https://doi.org/10.15562/ism.v10i3.421

Wirani Aisiyah Anwar, Abdillah F, & Ahmad Supandi Patampari. (2022). Fatwah Study of Indonesian Ulema Council and Saudi Ulama on IVF Embryos (Comparative Analysis). Jurnal Marital: Kajian Hukum Keluarga Islam, 1(1), 21–36. https://doi.org/10.35905/marital_hki.v1i1.3241

Yolanda, S., Amir, A., & Putra, A. E. (2023). Hubungan Umur Dan Pendidikan Dengan Kejadian Infertilitas Pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS). Jurnal Ilmiah Bidan , 5. https://www.journal.stikespid.ac.id/index.php/jspid/article/view/25

WHO. 2020. Infertility. Diakses pada tanggal 24 februari 2024. Dari https://www.who.int/news- room/fact-sheets/detail/infertility

Zahrowati, Z. (2018). Bayi Tabung (Fertilisasi In Vitro) Dengan Menggunakan Sperma Donor dan Rahim Sewaan (Surrogate Mother) dalam Perspektif Hukum Perdata. Halu Oleo Law Review, 1(2), 196. https://doi.org/10.33561/holrev.v1i2.3642

Downloads

Published

2024-11-28