PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% DAUN KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON ARISTATUS) TERHADAP CANDIDA ALBICANS

Authors

  • Satria Oktavian Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Ira Purbosari Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Prisma Trida Hardani Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.33989

Keywords:

Antijamur, Candida albicans, Daun kumis kucing, Kandidiasis

Abstract

Jamur menjadi salah satu penyebab penyakit infeksi di negara-negara tropis terutama di negara Indonesia. Kandidiasis merupakan salah satu infeksi jamur genus candida yang berkembang di mulut, disebabkan oleh jamur Candida albicans. Salah satu Tanaman yang dapat digunakan sebagai antijamur adalah kumis kucing (Orthosiphon aristatus), kumis kucing (Orthosiphon aristatus) memiliki kandungan senyawa yaitu flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan perbedaan daya hambat antijamur ekstrak etanol 70% dan 96% daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) terhadap Candida albicans. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode maserasi selama 3x24 jam dengan remaserasi 1x24 jam. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan metode kirby bauer menggunakan kertas cakram dan Potato Dextrose Agar (PDA) sebagai media. Hasil ekstraksi yang diperoleh dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan 96% secara berturut-turut didapatkan ekstrak kental sebanyak 54,437gram dengan persentase rendemen sebesar 13,60% dan 51,526gram dengan persentase rendemen sebanyak 12,88%. Hasil uji aktivitas antijamur secara berturut-turut terjadi penghambatan lemah pada konsentrasi 10%, 25%, dan 50% pada ekstrak etanol 70% dan 96% daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) yaitu sebesar 3,28 mm, 2,59mm, 2,47mm dan 3,06mm, 2,48mm, 0mm. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Two Way Anova dan diperoleh nilai sig sebesar 0,000, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan signifkan antara jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak terhadap aktivitas antijamur.

References

Adiyasa, M. R., & Meiyanti, M. (2021). Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia: distribusi dan faktor demografis yang berpengaruh. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 4(3), 130–138. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2021.v4.130

Alioes, Y., & Kartika, A. (2019). Uji Potensi Antijamur Candida Albicans Ekstrak Daun Gelinggang (Cassia Alata L.) Dibandingkan Dengan Sediaan Daun Sirih Yang Beredar Di Pasaran Secara in Vitro. Jurnal Kimia Riset, 3(2), 108. https://doi.org/10.20473/jkr.v3i2.12040

Atikah, N. U. R., Kedokteran, F., Ilmu, D. A. N., & Farmasi, P. S. (2013). Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans.

Dewangga, S., Nirwana, A. P., Destivani, L., Widjayanti, V., Tinggi, S., & Kesehatan Nasional, I. (2022). Perbandingan Daya Hambat Variasi Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli ESBL. In Jurnal Kesehatan Kusuma Husada (Vol. 13, Issue 2).

Hayati, R. S. (2017). Potential Leaf Extract Orthosiphon aristatus As Growth Inhibitor of Candida albicans. 499–504.

Ikalinus, R., Widyastuti, S. K., Luh, N., Setiasih, E., Program, M., Dokter, P., Penyakit, L., Veteriner, D., Veteriner, L. H., Hewan, F. K., & Udayana, U. (2015). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Kulit Batang Kelor (Moringa oleifera). 4(1), 71–79.

Imani, A. Z. (2014). Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Daun Mangga Bacang (Mangifera foetida L. ) Terhadap Candida albicans Secara In Vitro.

Jaluri, P., & Ngazizah, F. (2017). Aktivitas Antifungi Infusa Umbi Bawang Putih. Daun Kumis Kucing. 109–113.

Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar.

Kemenkes. (2017). Herbal Indonesia Herbal.

Khairani, R. (2020). Identifikasi Jamur Candida albicans Pada Bak Penampungan Air di Toilet Umum.

Lim, C. S., Rosli, R., Seow, H. F., & Chong, P. P. (2012). Candida and Invasive Candidiasis: Back to Basics. 21–31. https://doi.org/10.1007/s10096-011-1273-3

Muiz, H. A., Wulandari, S., & Primadiamanti2, A. (2021). Ethanol Extract Against Staphylococcus aureus by Disc Diffusion Method. Jurnal Analisis Farmasi, 6(2), 84–89.

Najib, A., Malik, A., Ahmad, A. R., Handayani, V., Syarif, R. A., & Waris, R. (2016). Standarisasi Ekstrak Air Daun Jati Belanda Dan Teh Hijau. 4(2), 241–245.

Noviyanti. (2016). Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Brazil Batu (Psidium guineense L.) dengan Metode DPPH. Jurnal Farmako Bahari, 7(1), 29–35.

Pelu, A., Umar, C., & Patimahu, N. (2022). Jurnal Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kumis Kucing (Orthosipon Aristatus) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphyloccocus Aureus Dengan Menggunakan Metode Difusi. 1(2).

Putri, D. M., & Lubis, S. S. (2020). Skrining Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Daun Kalayu (Erioglossum rubiginosum (Roxb.) Blum). 2(3), 120–125.

Safitri, B. (2020). Uji Aktivitas Anti Jamur Ekstrak Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L) Terhadap jamur Candida albicans Penyebab Penyakit Sariawan.

Santoso, U., Utari, M., & Pandapotan Marpaung, M. (2020). Aktivitas Antibakteri Dan Antijamur Ekstrak Batang Akar Kuning (Fibraurea chloroleuca Miers) Terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus Dan Candida albicans.

Surahmaida. (2019). Studi Fitokimia Ekstrak Daun Kemangi Dan Daun Kumis Kucing Menggunakan Pelarut Metanol.

Wisudawan, Arsal, A. S. F., Achmad Imron, Bamahry, A., & Makmun, A. (2021). Uji Efektivitas Daya Hambat Ekstrak Daun Binahong terhadap Pertumbuhan Candida Albicans. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 1(2), 144–151. https://doi.org/10.33096/fmj.v1i2.153

Wulandari, S., Nisa, Y. S., Taryono, T., Indarti, S., & Sayekti, R. S. (2022). Sterilisasi Peralatan dan Media Kultur Jaringan. Agrotechnology Innovation (Agrinova), 4(2), 16. https://doi.org/10.22146/a.77010

Downloads

Published

2024-11-28