ANALISIS DAMPAK DUPLIKASI REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN PENYEDIAAN REKAM MEDIS, PATIENT SAFETY, DAN PENGAJUAN BERKAS KLAIM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TABANAN

Authors

  • LUH GEDE ASRI MARTANIA DHANSUNU Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan dan Sains, Universitas Dhyana Pura Bali
  • Bambang Hadi Kartiko Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan dan Sains, Universitas Dhyana Pura Bali
  • , I Gusti Ngurah Manik Nugraha Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan dan Sains, Universitas Dhyana Pura Bali

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.33910

Keywords:

Dampak Duplikasi Rekam Medis, Patient Safety, Pengajuan Klaim Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial, Respon Time

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik kualitatif dengan melibatkan 6 orang sebagai sampel dan menganalisis 124 rekam medis yang terduplikasi. Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan dampak dari duplikasi nomor rekam medis terhadap respon time penyediaan rekam medis adalah perpanjangan respon time penyediaan rekam medis sehingga pasien harus menunggu lama, dampak duplikasi terhadap patient safety sasaran II adalah mengakibatkan terganggunya komunikasi antar pemberi pelayanan dan pasien, dampak terhadap sasaran III adalah kesulitan atau kesalahan Dokter Penanggung Jawab Pasien dalam rencana terapi selanjutnya, dampak terhadap sasaran V adalah terjadi penurunan kepatuhan terhadap protokol pengendalian infeksi, dampak duplikasi terhadap pengajuan klaim ke Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial adalah kesulitan dalam memverifikasi klaim karena adanya data ganda atau tidak konsisten. Kesimpulannya, terjadinya duplikasi penomoran rekam medis berdampak pada respon time penyediaan yang memanjang dan tidak sesuai Standar Operasioanl Prosedur, berdampak pada sasaran II yaitu terganggunya komunikasi antara pemberi pelayanan dengan pasien, sasaran III yaitu terganggunya keamanan pemakaian obat terhadap pasien, sasaran V yaitu penurunan kepatuhan terhadap protokol pengendalian infeksi, dan dampak pada pengajuan klaim Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial yang sulit untuk memverifikasi klaim data ganda.

References

Amran, R. (2023). Prosedur BPJS dan Klaim BPJS oleh Rumah Sakit. Health and Medical Journal, 5(2), 147-154.

Erfiani, Z. (2018). Gambaran Peresepan Obat Untuk Pasien Asma di Puskesmas Tegalrejo Tahun 2017 (Doctoral dissertation, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang).

Farlinda, S., Nurul, R., & Rahmadani, S. A. (2017). Pembuatan Aplikasi Filling Rekam Medis Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan, 5(1), 8-13.

Gultom, S. P., & Pakpahan, E. W. (2019). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Duplikasi Penomoran Rekam medis Di Rumah Sakit Umum Madani Medan. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 4(2), 604-613.

Hakam, F. (2018). Analisis Penyediaan Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Di Puskesmas X. Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan, 1(1).

Hatta, G. R. (2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Republik Indonesia.

Irfan, M. (2023). Faktor Penyebab Missfile Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya (Doctoral dissertation, STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya).

Kanaya, I. G. A. K. Y., Putra, G. W., Putri, P. C. S., Pradnyani, P. E., Adiningsih, L. Y., & Vergantana, I. W. S. M. (2023). Analisis Faktor Penyebab Pengembalian Berkas Klaim BPJS Kesehatan Pasien Rawat Inap Di RSUD Tabanan. MAINTEKKES: The Journal of Management Information and Health Technology, 1(2), 63-70.

Kartini, S. A. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Duplikasi Penomoran Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Advent Medan. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI), 5(1), 98-107.

Muldiana, I. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Duplikasi Penomoran Rekam Medis Di Rumah Sakit Atma Jaya 2016. Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM), 4(2), 49-53.

Nomor, U. U. (25). Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Permenkes, R. I. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Prasasti, T. I., & Santoso, D. B. (2017). Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Jurnal Kesehatan Vokasional, 2(1), 135-139.

Prasetyo, S. A., & Heryana, A. Analisis Penyebab Ketidaktersediaan Rekam Medis Dalam Menunjang Pelayanan Rawat Jalan di RSUD X.

Rahayu, R. (2013). Tinjauan Terhadap Kejadian Duplikasi Nomor Rekam Medis di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika. Tinjauan Terhadap Kejadian Duplikasi Nomor Rekam Medis di Rumah Sakit Sukmul Sisma Medika.

Ramadani, N. (2017). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Duplikasi Nomor Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Tais. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management), 2(1), 16-24.

Rika Amran, A. R., Anisah Apriyani, A. A., & Nadia Purnama Dewi, P. D. N. Peran Penting Kelengkapan Rekam Medik di Rumah Sakit (Turnitin). Baiturrahmah Medical Journal, 1(1).

Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Talo, G. S., Asnawi, N., & Nuban, D. K. E. R. (2024). Efektivitas Penerapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Atambua. Petitum Law Journal, 1(2), 531-542.

Yulia, N., Rumana, N. A., & Widjaja, L. (2022). Tinjauan Terjadinya Penomoran Ganda Rekam Medis di Rumah Sakit Patria IKKT Jakarta. Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(3), 661-672.

Downloads

Published

2024-11-30