KECELAKAAN KERJA PADA PENGRAJIN BATU KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG DALAM PERSPEKTIF KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Authors

  • Derev Navi Putri Arum Puji Setyaningsih Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro
  • Selly Oktavia Sari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro
  • Bayu Yoni Setyo Nugroho Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.33497

Keywords:

kecelakaan kerja, muntilan, pengrajin batu

Abstract

Indonesia sektor informal mempekerjakan lebih dari 60% total angkatan kerja. Situasi serupa terjadi di negara-negara berkembang lainnya, khususnya di daerah pedesaan. . Di Indonesia sektor informal mempekerjakan lebih dari 60% total angkatan kerja. Situasi serupa terjadi di negara-negara berkembang lainnya, khususnya di daerah pedesaan. Menurut data populasi per profesi Kabupaten Magelang tahun 2021, jumlah penduduk di Kecamatan Muntilan mencapai 79.978 jiwa. Data sektoral menunjukkan bahwa di Kecamatan Muntilan terdapat 3.129 orang yang bekerja sebagai pengrajin batu atau tukang batu, terdiri dari 3.126 pria dan 3 wanita. Kecelakaan kerja di sektor informal sulit dikendalikan akibat faktor pelaporan dan identifikasi yang tidak ada sistem. Tujuan pada penelitian ini mengidentifikasi faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja di sektor pengrajin batu. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan deskriptif observasional. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Penelitian dilakukan pada 72 responden. Variabel terikat pada penelitian ini yakni kecelakaan kerja serta variabel bebas umur, pendidikan, masa kerja, status dehidrasi dan nordic body map (NBM), pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja. Hasil kecelakaan kerja tertinggi pada usia > 30 tahun, pendidikan mayoritas SMA, Sebanyak 47 responden mengalami dehidarasi ketika bekerja. Mayoritas pekerja mengalami gangguan MSDS atau keluhan otot. Pengetahuan K3 cenderung baik sebanyak 38 responden. Sedangkan kecelakaan kerja tinggi sebanyak 42 responden pernah mengalami.

References

Ajmal, M., Isha, A. S. N., Nordin, S. M., & Al-Mekhlafi, A.-B. A. (2022). Safety-management practices and the occurrence of occupational accidents: Assessing the mediating role of safety compliance. Sustainability, 14(8), 4569.

Asilah, N., & Yuantari, M. G. C. (2020). Analisis Faktor Kejadian Kecelakaan Kerja pada Pekerja Industri Tahu. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.15294/jppkmi.v1i1.41434

Azizah, N., & Aribowo, B. (2019). Evaluasi Postur Kerja Dengan Pendekatan Nordic Body Map Dan Rapid Body Assestment Untuk Mengurangi Resiko Cedera Pada Pekerja Di PT. Pertamina EP Asset 1 Jambi Field.

Fitriyani, F., Gusti, A., & Hermawati, F. (2023). Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerja Industri Batu Bata di Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan, 4(1), 47–56.

Ketenagakerjaan, B. (2024). Kecelakaan Kerja Makin Marak dalam Lima Tahun Terakhir. https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/28681/Kecelakaan-Kerja-Makin-Marak-dalam-Lima-Tahun-Terakhir

Laelasari, E., Kristanti, D., & Rahmat, B. (2018). Penggunaan Lem Sepatu dan Gangguan Kesehatan Pekerja Industri Sepatu di Ciomas, Bogor. Jurnal Ekologi Kesehatan, 17(2), 85–95.

Mallapiang, F., Azriful, A., Habibi, H., Aeni, S., & Ismawati, T. (2019). Analisis Postur Kerja dan Re-desain Fasilitas Kerja pada Pengrajin Batu Bata di Kelurahan Kalase’rena Kec. Bontonompo Kab. Gowa. Al-Sihah: The Public Health Science Journal.

Mallapiang, F., & Wahyudi, A. A. (2015). Gambaran faktor pekerjaan dengan kejadian carpal tunnel syndrome (CTS) pada pengrajin batu tatakan di Desa Lempang Kec. Tanete Riaja Kabupaten Barru Tahun 2015. Al-Sihah: The Public Health Science Journal.

Mudasir, A., Medyati, N., & Irjayanti, A. (2023). Faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Pekerja Bengkel Las di Distrik Abepura Kota Jayapura. Jurnal Kesehatan Andalas, 11(3), 158–163.

Rahmanto, A. D., & Suwandi, A. (2019). Pengaruh Perilaku Tenaga Kerja Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Keselamatan Kerja Konstruksi Di Sumenep. Narotama Jurnal Teknik Sipil, 3(1), 59–64.

Sofyan, M. (2021). Pengembangan Sektor Unggulan Pendukung Perluasan Kesempatan Kerja di Provinsi Jawa Tengah. CV ODIS.

Sulistyaningsih, P., Heniyatun, H., & Rusdjijati, R. (2020). Pendampingan Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengrajin Pahat Batu di Desa Sedayu, Muntilan, Magelang. Prosiding University Research Colloquium, 224–231. http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/972

Tanjung, R., Syaputri, D., Rusli, M., Sinaga, J., Manalu, S. M., Bambang, T. T., Lubis, A. Z., Kesehatan, P., Kesehatan, K., Corresponding, M., Kunci, K., Kerja, K., Kerja, M., & Las, P. (2022). Analisis Faktor Kecelakaan Kerja pada Pekerja Usaha Bengkel Las. Formosa Journal of Science and Technology , 1(5), 435–446. https://doi.org/10.55927/FJST.V1I5.1229

Downloads

Published

2024-11-27