IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L) Merr) DARI KECAMATAN TAWANGMANGU

Authors

  • Gigih Kenanga Sari Program Studi Farmasi, Universitas An Nuur

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.33041

Keywords:

identification, chemical compounds, katuk leaves

Abstract

Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) merupakan tanaman herbal yang umum ditemukan di kawasan Asia Tenggara dan telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Tanaman ini dikenal memiliki aktivitas farmakologis seperti antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Di Indonesia, terutama di kalangan masyarakat, daun katuk lebih populer digunakan sebagai pelancar air susu ibu (ASI). Namun, informasi ilmiah mengenai kandungan fitokimia dari daun katuk asal daerah tertentu, seperti Kecamatan Tawangmangu, masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol 70% daun katuk dari daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi dengan pelarut etanol 70% melalui maserasi, dilanjutkan dengan uji fitokimia secara kualitatif dan analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Uji fitokimia meliputi identifikasi flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid melalui pengamatan perubahan warna dan pembentukan endapan pada reagen spesifik. Analisis KLT dilakukan untuk membandingkan pola noda antara sampel dan standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun katuk dari Tawangmangu mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid. Hal ini ditunjukkan melalui reaksi positif pada uji tabung dan kemunculan noda pada KLT yang memiliki jarak (Rf) setara atau memiliki perbedaan tipis dibandingkan dengan senyawa pembanding. Dapat disimpulkan bahwa daun katuk dari Kecamatan Tawangmangu mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai agen farmakologis. Temuan ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lanjutan dalam pengembangan fitofarmaka.

References

Anwar, E., Lestari, W., & Hapsari, R. (2020). Uji fitokimia ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 18(1), 45–52.

Chen, Y. C., Lin, F. J., & Chang, C. T. (2015). Anti-obesity effects of Sauropus androgynus extract in high-fat diet-induced obese rats. Journal of Ethnopharmacology, 168, 129–137.

Desnita, R., Fadilah, A., & Susanti, R. (2018). Aktivitas antiinflamasi dari ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) terhadap pembengkakan pada tikus putih. Jurnal Farmasi Higea, 10(1), 17–23.

Dewi, K. R., Pratama, R. D., & Nurlaela, E. (2018). Skrining fitokimia dan aktivitas antibakteri ekstrak daun katuk terhadap Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 6(2), 112–117.

Fadilah, N. N., Agustien, G. S., & Rizkuloh, L. R. (2022). Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Katuk (Breynia androgyna (L.)) pada Mencit Putih dengan Metode Transit Intestinal. Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 3(2), 331-340.

Handayani, T., Prasetyo, P., & Wulandari, E. (2017). Analisis fitokimia ekstrak etanol daun binahong dan uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 14(1), 24–30.

Hidayatullah, A., Ramadhan, M. F., & Lestari, P. (2022). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun katuk terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, 13(1), 39–46.

Juliastuti, S. R. (2019). Efektivitas daun katuk dalam meningkatkan produksi ASI. Jurnal Kebidanan Indonesia, 10(2), 103–110.

Lestari, S. D., & Ardiansyah, R. (2019). Kandungan senyawa aktif dan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus). Jurnal Ilmu dan Teknologi Obat, 7(1), 14–20.

Majid, T. S., dan Muchtaridi, M. 2018. Aktivitas Farmakologi Ekstrak Daun Katuk. Farmaka, Vol. 16 No. 02, 398-405.

Nurdianti, L. & Tulisnah, L. 2017. Uji Etektifitas Antokosidan Krim Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus andragynus L. Merr) Terhadap DPPH (1,1- difenil-2-pikrilhidrazil). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 17(1), 87-96.

Majid, A., Safitri, D. S., & Novitasari, A. (2018). Kandungan antioksidan pada daun katuk dan pengaruh metode ekstraksi. Jurnal Farmasi Galenika, 4(2), 68–73.

Nurdianti, R., Ramli, R., & Sari, R. P. (2017). Uji fitokimia dan aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun katuk terhadap Escherichia coli. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 4(2), 87–91.

Patonah, S., Riyadi, S., & Fibriana, D. (2017). Efek ekstrak daun katuk terhadap kadar kolesterol dan berat badan mencit hiperlipidemia. Jurnal Penelitian Sains, 19(3), 105–110.

Pratiwi, N. L., Wulandari, D., & Kartikasari, A. (2016). Aktivitas antibakteri ekstrak daun katuk terhadap bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan. Jurnal Farmasi Indonesia, 9(1), 34–40.

Putri, Y. D., Andriani, L., & Nugraheni, R. (2020). Evaluasi kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak daun katuk. Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia, 5(1), 55–61.

Santoso, U. 2013, Katuk, Tumbuhan Multi Khasiat. Badan Penerbit Fakultas Pertanian (BPFP) Unib, ISBN. 978-602-9071-12-2.

Rahmah, F., Wulandari, A., & Ningsih, R. (2020). Efek konsumsi daun katuk terhadap volume ASI pada ibu menyusui. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 16(2), 61–66.

Santoso, U. (2013). Daun katuk sebagai sayuran fungsional dan potensinya dalam menurunkan berat badan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 24(1), 70–76.

Sari, R. N., Amelia, D. R., & Widodo, H. (2021). Aktivitas antiinflamasi ekstrak daun katuk dengan metode induksi putih telur pada kaki tikus. Jurnal Ilmu Kefarmasian, 9(2), 123–130.

Sopianti, D.S., Dede, W.S. 2018. Skrining Fitokimia Dan Profil Klt Metabolit Sekunder Dari Daun Ruku-Ruku (Ocimum Tenulflorum L.) Dan Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L). SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan.Vol. 8 No. 1, Februari 2018

Supomo, & Junaid, R. S. dan R. 2016. Karakterisasi dan Skrining Fitokimia Daun Kerehau (Callicarpa longifolia Lamk). Jurnal Kimia Mulawarman, 13(2), 89–96.

Susanti, R., Wulandari, A., & Rahayu, D. (2014). Identifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder dan uji aktivitas antibakteri ekstrak daun katuk. Jurnal Biologi, 3(1), 21–27.

Wahyuni, N. D., Pranoto, Y., & Arifin, M. (2021). Uji aktivitas antibakteri dari kombinasi ekstrak daun katuk dan daun sirih terhadap Staphylococcus aureus. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 10(2), 50–57.

Winarsih, R., Dewi, M., & Lestari, T. (2015). Aktivitas antibakteri ekstrak daun katuk terhadap Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 4(2), 75–80.

Yuliani, L. M., Aisyah, S., & Oktavia, D. (2020). Analisis fitokimia dan penetapan kadar flavonoid total dari ekstrak etanol daun katuk. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 7(2), 119–125.

Zukhri, S., Dewi, K.M., & Hidayati, N. (2018). Uji Sifat Fisik dan Antibakteri Salep Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L) merr.).

Downloads

Published

2025-09-24