PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KUPU-KUPU (BAUHINIA PURPUREA L.)

Authors

  • Muhammad Amin Nasution Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
  • Rhyzha Asparyzha Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
  • Gabena Indrayani Dalimunthe Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
  • Anny Sartika Daulay Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.32256

Keywords:

Fenolik Total, Antibakteri, Bauhinia purpurea L

Abstract

Senyawa fenolik diketahui memiliki efek biologis seperti antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea L.) diketahui mengandung fenolik, dimana senyawa golongan fenolik juga diketahui sangat berperan terhadap aktivitas antioksidan, karena semakin besar kandungan senyawa golongan fenoliknya maka semakin besar aktivitas antioksidannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenolik total serta uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari daun kupu-kupu terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Pada penelitian ini dilakukan uji karakterisasi terhadap serbuk simplisia dan daun kupu-kupu dimaserasi dengan etanol 96%. Selanjutnya ekstrak etanol ditetapkan kadar fenolik total menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 744 nm. Penentuan kadar fenolik total menggunakan metode Folin-Ciocalteu  dengan standar asam galat. Kadar fenolik total dinyatakan dalam mg equivalent asam galat (GAE)/g simplisia. Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakter terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan menggunakan metode difusi agar.  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar fenolik total ekstrak etanol daun kupu-kupu sebesar 209,56 ± 0,5398 mg GAE/g. Data hasil uji antibakteri dianalisa statistika menggunakan uji One Way Anova menunjukkan adanya pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan bakteri uji dilihat dari nilai P<0,005. Hasil Penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun kupu-kupu mempunyai aktivitas antibakteri paling tinggi pada konsentrasi 100% terhadap Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat kategori kuat yaitu 19,12 mm sedangkan pada Escherichia coli termasuk kategori kuat dengan diameter zona hambat yaitu 13,57 mm.

References

Ansel, H.C. (1989). Pengantar bentuk sediaan farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisya. Jakarta: Ul Press.

Astria, Budhi, S. dan Sisillia, L. (2013). Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Dusun Semoncol Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau. Jurnal Hutan Lestari, 1(3): 399–407.

Atmojo, A.T. (2016). Media Mueller Hinton Agar. Indonesian Medical Laboratory.

Avinash, P., Attitalla, I.H., Ramgopal, M., Ch, S. dan Balaji, M. (2011). In Vitro Antimicrobial and Antioxidant Activities of Bark Extracts of Bauhinia purpurea. African Journal of Biotechnology, 10(45): 9160–9164.

BPOM RI. (2005). Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. Jakarta: Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 02-04.

Cowan MM. 1999. Plants Products as Antimicrobial Agents. Clinical Microbiology Review, 12(4): 564-582.

Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI. (2008). Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dhale, D. A. (2011). Phytochemical screening and antimicrobial activity of Bauhinia variegata Linn. Journal of Ecobiotechnology, 3(9): 04-07.

Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional.

Djide, M. Natsir, dan Sunarti. (2008). Dasar-Dasar Mikrobiologi Farmasi. Makassar: Lembaga Penerbitan UnHas.

Febriyanto, Isneni, N, dan Muliasari, H. (2021). Penetapan Kadar Fenolik Total Ekstrak Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea canephora L) Di Pulau Lombok. 2(2),89-95.

Fitmawati, F., Sofiyanti, N., Roza, R.M., Isnaini, I., Irawan, Y.R., Winata, D.R. & Dewi, A.P.K. (2017). Antioxidant Activity of Dominant Plants Species in Obat Pahit from Lingga Malay Ethnic in Riau Archipelago. Biosaintifika: Journal of Biology and Biology Education, 9(2): 325–331.

Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ginting, A.F., Suryanto, E., Momuat, L.I. 2015. Aktivias antioksidan ekstrak air dan etanol dari empelur batang sagu baruk (Arenga microcarpha). Chemistry Progress, 8(2), 63-70.

Hamidah MN, Rianingsih L, dan Romadhon. (2019). Aktivitas Antibakteri Isolat Asam Laktat Dari Peda Dengan Jenis Ikan Berbeda Terhadap E.coli dan S. aureus. Jurnal Ilmu dan TeknologiPerikanan;1(2):11-21.

Krishnaveni, M. (2015). Phytochemical Study of Bauhinia purpurea Linn. Stem.

Kristianti, A. N., Aminah, N. S., Tanjung, M., dan Kurniadi, B. (2008). Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press.

Levinson W. (2008). Review of Medical Microbiology. America: The McGraw-Hill Companies, p. 25-26, 78-79.

Marliana SD, Suryanti V, dan Suyono. (2005). Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Biofarmasi 3(1): 26-31.

Nurhidayati S, Faturrahman, dan Ghazali M. (2015). Deteksi Bakteri Patogen Yang Berasosiasi Dengan Kappaphycus alvarezii (Doty) Bergejala Penyakit Ice-Ice. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan. Vol ;1(2):24-30.

Pelczar, Michael J., dan Chan, E. C. S. (1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia, UI-Press.

Pratiwi, D, dan Wardaniati, I. (2022). Penetapan Kadar Fenolik Total dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit Pada Berbagai Fraksi. Jurnal Iimiah Farmasi, 11(1), 41-48.

Purwanto, S. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Aktif Ekstrak Daun Senggani (Melastoma malabathbunciusriucum L.) Terhadap Escherichia coli. Jurnal Keperawatan Sriwijaya. Vol, 2. No. 2.

Ravindra G. Mali, Shailaja G. Mahajan and Anita A.Mehta. (2008). Evaluation of Bauhinia variegata Linn Stem Bark for Anthelmintic and Antimikrobacterial. Journal of Natural Remedies. 8(1) 39-43.

Retnaningtyas et al. (2017). Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Daun Kopi Arabika. 9(1), 26-32.

Sari, F.C. (2017). Efektivitas Ekstrak Daun Bunga Kupu-Kupu (Bauhinia Purpurea L.) dan Taurin Terhadap Antidiabetes dan Jumlah Spermatozoa Mencit Jantan (Mus musculus L.) yang di Induksi Aloksan. Thesis Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Septia Ningsih, D., Henri, H., Roanisca, O., dan Gus Mahardika, R. (2020). Skrining Fitokimia dan Penetapan Kandungan Total Fenolik Ekstrak Daun Tumbuhan Sapu-sapu (Baeckea frutescens L.) Biotropika : Journal of Tropical Biology, 8(3) : 178-185.

Shahwar, D., Shafiq-ur-Rehman, Ahmad, N., Ullah, S. dan Raza, M.A. (2010). Antioxidant Activities of The Selected Plants From The Family Euphorbiaceae, Lauraceae, Malvaceae and Balsaminaceae. African Journal of Biotechnology, 9(7): 1086–1096.

Suharyanto dan Prima, D. A. N. (2020). Penetapan Kadar Flavonoid Total pada Juice Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) yang Berpotensi Sebagai Hepatoprotektor dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Cendekia Journal of Pharmacy, 4(2), 110-119.

Syukur, R., Alam, G., Mufidah, A.R. dan Tayeb, R. (2011). Aktivitas Antiradikal Bebas Beberapa Ekstrak Tanaman Familia Fabaceae Radical. JST Kesehatan, 1(1): 61–67.

Tetti, M. (2014). Ekstraksi, Pemisahan Senyawa , dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan, 7 (2): 361-367.

Vijayan, R., Joseph, S. dan Mathew, B. (2019). Anticancer, Antimicrobial, Antioxidant, and Catalytic Activities of Green-Synthesized Silver and Gold Nanoparticles Using Bauhinia purpurea Leaf Extract. Bioprocess and Biosystems Engineering, 42(2): 305–319.

Zakaria, Z.A., Abdul Hisam, E.E., Rofiee, M.S., Norhafizah, M., Somchit, M.N., Teh, L.K. dan Salleh, M.Z. (2011). In Vivo Antiulcer Activity of The Aqueous Extract of Bauhinia purpurea Leaf. Journal of Ethnopharmacology, 137(2): 1047–1054.

Downloads

Published

2024-12-27