HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN STATUS GIZI LEBIH PADA REMAJA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.31877Keywords:
aktivitas fisik, kebiasaan sarapan, gizi lebih, remajaAbstract
Masalah gizi lebih pada remaja telah menjadi perhatian global karena prevalensinya yang terus meningkat dan dampak negatifnya terhadap kesehatan. Gizi lebih merupakan masalah gizi yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan energi dengan pengeluaran energi. Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami masalah gizi lebih. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan gizi lebih pada remaja adalah kurang aktivitas fisik dan kebiasaan melewatkan sarapan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan aktivitas fisik dan kebiasaan sarapan dengan status gizi lebih pada remaja di SMA Negeri 5 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2024. Jumlah sampel penelitian sebesar 90 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data penelitian meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan, kuesioner karakteristik individu, kuesioner IPAQ, kuesioner kebiasaan sarapan, dan food recall 2x24 jam. Analisis data penelitian dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki aktivitas fisik sedang (52,2%), kebiasaan sarapan kurang baik (61,1%), dan status gizi lebih (37,8%). Selain itu, didapatkan hubungan antara aktivitas fisik (p=0,001) dan kebiasaan sarapan (p=0,001) dengan status gizi lebih. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik dan kebiasaan sarapan dapat mempengaruhi status gizi lebih pada remaja.References
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana Prenademedia Group.
Amalia, S. M. K., & Adriani, M. (2019). Hubungan antara Kebiasaan sarapan dengan Status Gizi pada siswa SMP Negeri 5 Banyuwangi. Amerta Nutrition, 3(4), 212. https://doi.org/10.20473/amnt.v3i4.2019.212-217
Annisa, F., & Utami, I. T. (2024). Dampak Kebiasaan Sarapan terhadap Gizi Lebih dan Obesitas pada Remaja. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 7(1), 114–121.
Atmaja, P. M. Y. R., Astra, I. K. B., & Suwiwa, I. G. (2021). Aktivitas Fisik Serta Pola Hidup Sehat Masyarakat Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha, 9(2), 128–135.
Aulia, K. O., & Budiono, I. (2023). Determinan Kejadian Gizi Lebih pada Remaja di SMA Kesatrian 1 Kota Semarang. Jurnal Kesehatan, 16(3), 268–279.
Cahyorini, R. W., Komalyna, I. N. T., & Suwita, I. K. (2022). Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Konsumsi Fast Food terhadap Kejadian Gizi Lebih pada Remaja. AgriHealth: Journal of Agri-Food, Nutrition and Public Health, 2(2), 123–146.
Cooper, J. A., Manini, T. M., Paton, C. M., Yamada, Y., Everhart, J. E., Cummings, S., Mackey, D. C., Newman, A. B., Glynn, N. W., Tylavsky, F., Harris, T., & Schhoeller, D. A. (2013). Longitudinal Change In Energy Expenditure and Effects On Energy Requirements of The Elderly. Nutrition Journal, 12(1), 1–10.
Corkins, M. R., Daniels, S. R., Ferranti, S. D. De, Golden, N. H., Kim, J. H., Magge, S. N., & Schwarzenberg, S. J. (2016). Nutrition in Children and Adolescents. Med Clin N Am, 100, 1217–1235. https://doi.org/10.1016/j.mcna.2016.06.005
Fadhilah, N., Salam, A., Trisasmita, L., Mansur, M. A., & Jafar, N. (2023). Gambaran Kebiasaan Sarapan dan Durasi Tidur pada Remaja Status Gizi Lebih di SMP Muhammadiyah Limbung. The Journal of Indonesian Community Nutrition, 12(2), 93–104.
Gouw, L., Klepp, K. I., Vignerova, J., Lien, N., Steenhuis, I. H. M., & Wind, M. (2010). Associations Beetwen Diet and (in)activity Behaviours with Overweight and Obesity Among 10-18 year old Czech Republic Adolescents. Public Health Nutrition, 13(10), 1701–1707.
Halawa, D. A. P. T., Sudargo, T., & Siswati, T. (2022). Makan Pagi, Aktivitas FIisk, dan Makan Malam Berhubungan dengan Status Gizi Remaja di Kota Yogyakarta. Journal of Nutrition College, 11(2), 135–142.
Indrasari, O. R., & Sutikno, E. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Remaja Usia 16-18 Tahun. Jurnal Kesehatan Indonesia (The Indonesian Journal of Health), 10(3), 128–132.
Irdiana, W., & Nindya, T. S. (2017). Hubungan Kebiasaan Sarapan dan Asupan Zat Gizi dengan Status Gizi Siswi SMAN 3 Surabaya. Amerta Nutrition, 1(3), 227–235. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i3.2017.227-235
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Laporan Riskesdas Jawa Timur 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
WHO. (2022). Adolescent Health. https://www.who.int/southeastasia/health-topics/adolescent-health
Wicherski, J., Schlesinger, S., & Fischer, F. (2021). Association between Breakfast Skipping and Body Weight—A Systematic Review and Meta-Analysis of Observational Longitudinal Studies. Nutrients, 13(1), 1–20.
Widiastuti, A. O., & Widiyaningsih, E. N. (2022). Relationship Physical Activity With Nutritional Status Of High School In Surakarta. University Research Colloqoium, 66–74.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 attikah dwirahma shefia handani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


