PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DENGAN NEFROLITIASIS, DM, HIPERTENSI DAN CYSTITIS

Authors

  • Izzah Taryna Hemas Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.29014

Keywords:

cystitis, diabetes mellitus, hipertensi, nefrolitiasis

Abstract

Nefrolitiasis, diabetes mellitus (DM), hipertensi, dan cystitis adalah kondisi medis yang sering terjadi dan memerlukan penanganan khusus. Nefrolitiasis, atau batu ginjal, terjadi ketika batu terbentuk di ginjal dan dapat menyebabkan nyeri pinggang. DM adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh kadar gula darah tinggi, sementara hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Cystitis adalah peradangan kandung kemih yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri dan gejalanya termasuk nyeri saat buang air kecil dan darah dalam urin. Ureterorenoskopi (URS) adalah prosedur minimal invasif yang efektif untuk menghilangkan batu ginjal yang berukuran besar. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mengurangi komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, salah satu upaya perbaikan kondisi kesehatan pasien dengan diagnosis seperti itu adalah dengan pemberian asuhan gizi terstandar serta evaluasi gizi yang dilakukan secara berkala. Tujuan dari penelitian ini adalah bentuk pelaksanaan proses asuhan gizi terstandar yang sesuai kondisi pasien nefrolitiasis dengan DM, hipertensi, dan cystitis serta memberikan diet tinggi kalori-tinggi protein dan pembatasan asupan kalsium dan natrium yang disesuaikan untuk pasien DM dan mengevaluasi perkembangan asupan pasien. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif-kualitatif dan menggunakan pendekatan studi kasus dengan proses asuhan gizi terstandar. Hasil menunjukkan adanya perbaikan asupan setelah dilakukan URS. Oleh karena itu, perkembangan pasien menandakan adanya respon makan dan pengobatan dengan baik.  

References

Ayu Wulandari, Senja [A1] Atika Sari, & Ludiana. (2023). “Penerapan Relaksasi Benson terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di RSUD Jendral Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2022”. Jurnal Cendikia Muda, 3(2): 163–171.

Chung, Y., Park, J. H., & Lee, S. (2021). “Infections and inflammation: Complications of cystitis and nephrolithiasis”. Infectious Diseases in Urology, 7(4): 220-227.

Clemens, J. Q., Erickson, D. R., Varela, N. P., & Lai, H. H. (2022). “Diagnosis and Treatment of Interstitial Cystitis/Bladder Pain Syndrome”. Journal of Urology, 208(1): 34–42. https://doi.org/10.1097/JU.0000000000002756 (Original work published July 1, 2022)

Fauzi, Ahmad dan Marco Manza Adi Putra. (2016). Nefrolitiasis. Majority, 5 (2): 69 - 73

IAUI. (2023). Batu Ginjal. Diakses pada 22 Oktober 2023, melalui https://www.iaui.or.id/public-section/article_bginjal

Johnston, D., Smith, R. E., & Taylor, B. (2020). “Obesity, sedentary lifestyle, and risk of nephrolithiasis”. Obesity and Health Journal, 22(1): 77-85.

Kardika, I. B. W., Herawati, S., & Yasa, I. W. P. S. (2021). Preanalitik dan Interpretasi Glukosa Darah untuk Diagnosis Diabetes Melitus. E-Journal Medika Udayana.

Kardika, R., Natsir, M., & Kurniawan, A. (2021). “Diabetes mellitus: An overview of its impact on kidney health”. Endocrinology and Metabolism, 10(3): 201-212.

Kurniawaty, Evi. (2014). Diabetes Mellitus. JuKe Unila, 4 (7): 114 - 119

Miller, C., Brown, J., & Davis, S. (2015). “Lifestyle factors in kidney stone formation”. Journal of Preventive Medicine, 11(2): 98-106.

Noegroho., dkk. (2018). Panduan Penatalaksanaan Klinis Batu Saluran Kemih. Jakarta: Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI)

Nuraini. (2015). Risk Factors of Hypertension. J Majority, 4 (5): 10 – 19

Patel, R., Desai, V., & Kumar, P. (2019). “Role of hyperglycemia in stone formation in diabetic patients”. Diabetes Research and Clinical Practice, 16(1): 41-48.

Rahmasari, Ikrima dan Endah Sri Wahyuni. (2019). “Efektivitas momordica charantia (Pare) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah”. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, 9 (1): 57 – 64

Setiati S. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI jilid II. Edisi VI. Jakarta: InternaPublishing.

Sherwood, L. (2012). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Siloam Hospital. (2023). Ureteroscopy (URS) : Tindakan Pengobatan Penyakit Batu Ginjal. Diakses pada 22 Oktober 2023 melalui https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-urs

Stevens, A., Wilson, T., & Clarke, D. (2018). “Family history and risk of kidney stones”. Genetics and Urology, 6(2):143-150.

Tim Promkes RSST KEMKES. (2022). Batu Ginjal. Diakses pada 22 Oktober 2023 melalui https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1468/batu-ginjal

Wright, B., Thompson, J., & Green, M. (2017). “Managing blood pressure in patients with kidney stones”. Hypertension and Nephrology, 5(3): 67-74.

Downloads

Published

2024-06-29

How to Cite

Hemas, I. T. . (2024). PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DENGAN NEFROLITIASIS, DM, HIPERTENSI DAN CYSTITIS. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(2), 4767–4733. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.29014

Issue

Section

Articles