HUBUNGAN POSISI KERJA DURASI DAN FREKUENSI KERJA DENGAN KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PERAWAT RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.28796Keywords:
posisi, durasi, frekuensi, musculoskeletal disorder (MSDs)Abstract
World health orgenizaton (WHO) terdapat sekitar 1,71miliar orang hidup dengan keluhan muskuloskeletal, muskuloskeletal disorder adalah penyakit pada bagian otot skeletal karena terus menerus menerima beban statis secara berulang dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan kerusakan pada persendian, ligamen. Keluhan muskuloskeletal disebabkan nyeri tekan, atau gemetar pada otot. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan ini merupakan jenis penelitian yang pengumpulan data baik variabel sebab (independen) maupun variabel akibat (dependen) dilakukan secara bersama-sama dalam satu waktu untuk mengetahui hubungan antar variabel. Populasi penelitian ini adalah semua perawat yang rentan usia 35-59 tahun dengan masa kerja diatas 3 tahun yang berkerja di rumah sakit pusri palembang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 60 responden, yaitu perawat rumah sakit pusri palembang yang mengeluh ganggguan muscuoseletal disoders (MSDs). Analisis posisi kerja dilakukan menggunakan Rapid Entire Body Map (REBA). Data yang dikumpulkan antara lain posisi tubuh, beban kerja, aktivitas fisik, repetisi, dan pegangan. Hasil akhir dari REBA ini akan memberikan indikasi level risiko dan tingkat urgensi dalam pengambilan aksi tindakan pengendalian. Terdapat hubungan yang signifikan antara posisi kerja (P value 0,00), tidak ada hubungan yang signifiikan antara durasi (p value 0,130) dan frekuensi kerja yg nilai (p value 0,353). Posisi kerja yang tidak ergonomi dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) durasi dan frekuensi tidak terdapat hubungan dengan kejadian musculoskeletal disorder (MSDs).References
A Afiyah, H. 2021. HUBUNGAN POSISI KERJA, DURASI DAN FREKUENSI KERJADENGAN KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS(Msds) PADA PETANI DI DESA SUKAMERINDU. (Skripsi, Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Sriwijaya : Indralaya). Diakses dari https://repository.unsri.ac.id/58082/56/RAMA_14201_04021181722004_00270189 02_0017108705_01_front_ref.pdf
Retno, Wulandari (2017). Hubungan Faktor Pekerjaan dan Faktor Individu dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pekerja Antar Jemput Galon DAMIU di Wilayah Kerja Puskesmas Ulak Karang Padang Tahun 2016. Diakses pada 20 Februari 2024, dari http://scholar.unand.ac.id/23731/
WHO. (2019). Preventing Musculoskeletal Disorders in the Workplace: Risk Factor Information and Preventive Measures for Employers, Supervisors and Occupational Health Trainers. Switzerland: WHO
WHO (2022). Kesehatan musculoskeletal. Diakses pada 10 Mei 2024, dari https://www-who-int.translate.goog/news-room/fact-sheets/detail/musculoskeletal-conditions?
Fathoni, H., Handoyo, & Swasti, K.G. (2015). Hubungan sikap dan posisi kerja dengan low back pain pada perawat RSUD Purbalingga. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), 7(2), 86-92.
Fatejarum, A., & Susianti. (2018). Hubungan postur kerja dan repetisi terhadap kejadian keluhan muskuloskeletal pada petani. J Agromedicine Unila, 5(1),518-523.
Kurnian Indah Sari. Indriati Paskarini (2023). Hubungan Antara Shift Kerja dan Durasi Kerja dengan Keluhan Kelelahan Pada Perawat di Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember Tahun 2021. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, volume 14, Nomor 1.
Tria Aulia. Julita Megawati (2023). Peran Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan yang Bermutu untuk Meningkatkan Kepuasan Pasien. JURMIK (Jurnal Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan), volume 3, nomor 1.
Nicholas, Novianti. 2023. “Perppu Cipta Kerja Atur Jam Kerja, 7 atau 8 Jam Satu hari,” https://nasional.kompas.com/read/2023/01/01/21471351/perppu-cipta-kerja-atur-jam-kerja-7-atau-8-jam-satu-hari, diakses pada tanggal 13 Mei 2024.
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/jam-kerja, diakses pada tanggal 13 Mei 2024.
https://www.jobstreet.co.id/id/career-advice/article/aturan-jam-kerja-karyawan-terbaru. Diakses pada tanggal 13 Mei 2024.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/posisi-duduk-yang-benar-saat-bekerja. Diakses pada tanggal 25 Mei 2024.
R Wicaksono. Suroto (2016). Hubungan Postur, Durasi Dan Frekuensi Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Akibat Penggunaan Laptop Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro. Jurnal Kesehatan Masyarakat Fkm Undip, volume 4, nomor 3.
Amelia Agustin, Lela. (2023). Hubungan Durasi Kerja, Masa Kerja Dan Postur Kerja Terhadap Keluhan Low Back Pain Pada Bagian Staff Di Kantor X, Jakarta Selatan. Journal Of Health Research Science STIKES Widya Dharma Husada Tangerang. Volume 3, Nomor 1.
Pujiana Dewi. 2021. HUBUNGAN MASA KERJA, POSISI KERJA DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN PADA NELAYAN DI DESA SEI MERDEKA KECAMATAN PANAI TENGAH. (Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara). Diakses dari http://repository.uinsu.ac.id/12933/1/Dewi %20Pujiana%20Pulungan%280801163129%29.pdf .
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Apriyandi Apriyandi, Yora Nopriani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).