LITERATURE REVIEW : ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN TINGKAT STRESS DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS

Authors

  • Siti Navia Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.28791

Keywords:

Premenstrual syndrome, tingkat stress, Tingkat aktivitas fisik

Abstract

Menstruasi merupakan awal pertanda wanita memasuki usia pubertas, ketika telah mengalami menstruasi seringkali terjadi gangguan atau sering disebut Premenstrual syndrome (PMS).  yang terjadi sebelum menstruasi, Premenstrual Syndrome (PMS) dimulai dari 10-7 hari sebelum menstruasi dan akan menghilang ketika menstruasi. Meski faktor pasti yang mempengaruhi Premenstrual syndrome (PMS)  belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang diduga berhubungan dengan frekuensi Premenstrual syndrome (PMS) diantaranya faktor status gizi, aktivitas fisik, dan faktor stress dan faktor hormonal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan tingkat stress dengan kejadian Premenstrual syndrome (PMS). Artikel dibuat dengan menggunakan metode literature review dengan teknik seleksi kemudian dilakukan evaluasi pada masing-masing artikel. Pencarian artikel menggunakan Garuda, google scholar, dan Semantic scholar. Pencarian artikel menggunakan kata kunci “Premenstrual Syndrome”, “Tingkat Aktivitas Fisik”, dan “Tingkat Stress”. Dari keseluruhan artikel terdapat 4 artikel yang menyatakan bahwa tingkat ativitas fisik memiliki hubungan yang signifikan dengan terjadinya premenstrual syndrome (PMS). Dan dari kelima artikel tersebut menyebutkan bahwa tingkat stress berhubungan dengan premenstrual syndrome (PMS). Tingkat aktivitas fisik dan tingkat stress merupakan faktor yang berhubungan premenstrual syndrome (PMS). Kurang aktivitas fisik dapat menurunkan kadar hormon endorphin yang berperan dalam meningkatkan hormon estrogen selama menstruasi terjadi, hal tersebut mengakibatkan gejala premenstrual syndrome (PMS) terasa lebih berat ketika tubuh kurang bergerak.  Tingkat stress juga dapat terasa lebih berat ketika menstruasi dan dapat mempengaruhi premenstrual syndrome (PMS).

References

Ansong, et al. 2019. Menstrual characteristics, disorders and associated risk factors among female international students in Zeijiang Province, China: A cross-sectional survey. BMC Women’s Health, 19 (1), 1-11. https://doi.org.10.1186/s12905-019-0730-5

Estiani, K., & Nindya, T. S. 2018. Hubungan Status Gizi, Asupan Magnesium Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Remaja Putri. Media Gizi Indonesia, 13(1), 20. https://doi.org/10.20473/mgi.v13i1.20 -26

Dia, Rianti. 2019. Jurnal midwifery. Akademi Bidan, 1(2), 68–78.

Fatul, S. 2017. Hubungan Premenstrual Syndrome dengan Tingkat Aktivitas Fisik Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. download-fullpapers-aunf37edc8630full.pdf (unair.ac.id)

Ilmi, A. F., & Utari, D. M. 2018. Faktor Dominan Premenstrual Syndrome Mahasiswi (Studi Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Dan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Indonesia). Media Gizi Mikro Indonesia, 10(1), 39–50. https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1. 1062

Mohamadirizi, S., & Kordi, M. 2013. Association between menstruation signs, anxiety, depression, stress in school girls in Mashhad in 2011- 2012. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research.

Nashruna, Ifana. 2012. Hubungan Aktivitas Olahraga dan Obesitas dengan Kejadian Sindrom Premenstruasi di Desa Pucangmiliran Tulng Klaten: Gaster Vol 9, No.1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta.

Nuvitasari, W. E., Susilaningsih, S., & Kristiana, A. S. 2020. Tingkat Stres Berhubungan dengan Premenstrual Syndrome pada Siswi SMK Islam. Jurnal Keperawatan Jiwa,8(2),109. https://doi.org/10.26714/jkj.8.2.2020.109-116

Ramadhani, A. P., & Agustin, M. 2021. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Siswi Kelas XI Di SMA Sandikta Bekasi Tahun 2019. Afiat,6(02),32-41. https://Doi.org/10.34005/Afiat.V6i02.1330

Ryzki, F. 2018. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Remaja Putri Di Sman 8 Kendari Tahun 2018

Safitri, R. & Kurnia, R. 2016. Faktor-Faktor Resiko Kejadian Premenstrual.(3), 118–23.

Santrock, J. W. 2003. Adolescen (Perkembangan Remaja). Jakarta: Penerbit Erlangga

WHO. 2020. Physical Activity. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/physical-activity

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Navia, S. . (2024). LITERATURE REVIEW : ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN TINGKAT STRESS DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(2), 4855–4861. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.28791

Issue

Section

Articles