EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI GUIDED IMAGERY UNTUK MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI PUSKESMAS KERAMASAN PALEMBANG
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.28753Keywords:
Guided Imagery, Skizofrenia, Tingkat KecemasanAbstract
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), skizofrenia menyerang lebih dari 23 juta orang di seluruh dunia tetapi tidak biasa seperti banyak gangguan mental lainnya. Kecemasan pada penderita skizofrenia sering muncul dengan berbagai perilaku yang tidak dapat dikontrol dengan baik. Cara sederhana dan efektif untuk mengelola gejala kecemasan atau stress adalah melalui teknik relaksasi. Teknik rileksasi yang banyak digunakan salah satu nya adalah teknik guided imagery. Tujuan penelitian ini adalah diketahui efektivitas pemberian terapi guided imagery untuk mengurangi tingkat kecemasan pada pasien skizofrenia di Puskesmas Keramasan Palembang tahun 2024. Metode penelitian menggunakan desain penelitian one group pre test and post test design. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien skizofrenia yang ada di Wilayah Puskesmas Keramasan Palembang menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 responden. Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi tingkat kecemasan pasien skizofrenia sebelum dilakukan terapi guided imagery sebagian besar mengalami kecemasan berat sebanyak 8 responden (40%), sedangkan setelah dilakukan terapi guided imagery sebagian besar mengalami kecemasan sedang sebanyak 8 responden (25%). Hasil uji statistik didapatkan ada perbedaan tingkat kecemasan pada pasien skizofrenia sebelum dan setelah diberikan terapi guided imagery di Puskesmas Keramasan Palembang Tahun 2024 dengan nilai p.value =0,000 < 0,05. Saran diharapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Keramasan Palembang, dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien skizofrenia dalam mengatasi kecemasan selain menggunakan pengobatan farmakologi yang telah diterapkan selama ini diharapkan petugas dapat menggunakan alternatif pengobatan non farmakologi seperti memberikan terapi guided imagery.References
Afdila, J. N. (2022). Pengaruh terapi guided imagery terhadap tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi. Media Konservasi, 2(1), 11–40. http://dx.doi.org/10.1016/j.ecoenv.2017.03.002%0Ahttp://www.forda-mof.org/files/Sistem_Agroforestri_di_Kawasan_Karst_Kabupaten_Gunungkudul_Untuk_Pengelolaan_Telaga_Sebagai_Sumber_Air_Berkelanjutan.pdf%0Ahttps://extension.msstate.edu/sites/default/files/pu
Alamsah, M. S. (2020). Penerapan Guide Imagery Untuk Mengatasi Nyeri Gastritis.
Annisa, D. F., & Ifdil, I. (2018). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia (Lansia). Konselor, 5(2), 93. https://doi.org/10.24036/02016526480-0-00
Ardiansyah, S. (2023). Kesehatan Mental. PT. Global Eksekutif Teknologi.
Azizah, lilik ma’rifatul, Zinuri, I., & Akbar, A. (2020). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. Z-Lib.Org, 657.
Azizah, L. M., Zainuri, I., & Akbar, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. Indomedia Pustaka, 657.
Bachtiar, S. M. (2020). Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Kanker Payudara dengan Teknik Guided Imagery.
Dwidiyanti, M., Anggorowati, Wijayanti, D. Y., & Sari, S. P. (2021). Mindfulness Spiritual Untuk Pasien Skizofrenia. FK Undip.
Fitriana, Y., Abyn, D. F., Martini, M., Hamu, A. H., & Safitri, Y. (2022). Paliatif Care dan Home Care. CV. Media Sains Indonesia.
Fitrikasari, A., & Kartikasari, L. (2022). Buku Ajar Skizofrenia (Vol. 1). Format Capor IKK 2023 PKM Seri Tanjung. (n.d.).
H. Ferry Yanuar, SKM, M. K. (2023). https://dinkes.sumselprov.go.id/2023/11/pemprov-sumsel-dan-lintas-instansi-terkait-siapkan-bekal-dan-kolaborasi-untuk-penanganan-odgj-di-sumsel/. Dinkes Sumselprov.Go.Id.
Kemenkes, R. (2022). Laporan Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah Direktorat Kesehatan Jiwa.
Laporan Riskesdas 2018 Nasional. (2018). Repositori Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Laporan Nasional Riskesdas 2018.
Martini, M. (2022). Aplikasi Terapi Komplementer di Kebidanan. Media Sains Indonesia.
Mashudi, S. (2021). Asuhan Keperawatan Skizofrenia. Asuhan Keperawtan Skizofrenia, Juni, 1–23.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodelogi Penelitian. Salemba Medika.
Nursalam. (2018). Manajemen Keperawatan. Salemba Medika.
Refnandes, R. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kedokteran, 1(2), 01–11. https://doi.org/10.55606/jurrike.v1i2.367
Rondonuwu, R. (2018). Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Klien Pre Operasi Katarak Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Manado. 3(September).
Samsara, A. (2020). Mengenal Skizofrenia. National Institute of Mental Health.
Stuart, G. W., Keliat, B., & Pasaribu, J. (2021). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart, edisi Indonesia 11: Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart, edisi Indonesia 11. Elsevier Health Sciences.
WHO. (2022). Skizofrenia. Who.
Yunita, R., Isnawati, I. A., & Addiarto, W. (2020). Buku Ajar Psikoterapi Self Help Group Pada Keluarga Pasien Skizofrenia. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Yusuf. (2018). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba Medika.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Riko Sandra Putra, Italia Italia, Rika Lestari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).