PENGARUH PEMBERIAN HIPEROKSIGENASI PADA TINDAKAN CLOSED SUCTION TERHADAP PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN YANG TERPASANG ETT DI RUANG ICU RSUD SITI FATIMAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.28718Keywords:
Closed Suction, Gagal Nafas, Hiperoksigenasi, Nilai Saturasi Oksigen, Ventilator MekanikAbstract
Gagal napas adalah suatu kondisi adanya kegagalan kapasitas pertukaran gas yang signifikan pada sistem pernapasan atau sindrom akibat kegagalan sistem respirasi melaksanakan oksigenasi atau eliminasi karbondioksida. Kasus kegagalan dalam pernapasan merupakan indikasi pasien dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU), dan ventilasi mekanik menjadi alat bantu oksigen pada pasien gagal napas di ruang ICU. Masalah utama yang terjadi pada pasien dengan ventilator mekanik yang terhubung dengan konektor endotracheal tube atau selang trakeostomi adalah terjadinya obstruksi pada jalan napas. Upaya untuk menjaga kepatenan jalan napas yaitu dengan tindakan pemberian hiperoksigenisasi dan penggunaan closed suction. Jenis penelitian ini menggunakan desain pra-experimental dengan pendekatan (One Group Pre Post Test Design). Subjek studi kasus ini merupakan pasien yang terpasang intubasi diruang ICU RSUD Siti Fatimah. Peneliti melakukan 3 kali observasi perubahan nilai saturasi oksigen pada responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji statistik parametrik test didapatkan p value = 0,000 (p value < 0,05) sehingga ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan terapi hiperoksigenasi pada tindakan closed suction terhadap perubahan nilai saturasi oksigen pasien yang terpasang ETT di ruang ICU. Kesimpulannya tindakan suction berpengaruh terhadap perubahan nilai saturasi oksigen yang meningkat, pasien tidak gelisah, dan tampak nyaman dalam bernapas. Sehingga intervensi pemberian hiperoksigenisasi dan penggunaan closed suction perlu dilanjutkan kembali hingga masalah teratasi.References
Gagal napas adalah suatu kondisi adanya kegagalan kapasitas pertukaran gas yang signifikan pada sistem pernapasan atau sindrom akibat kegagalan sistem respirasi melaksanakan oksigenasi atau eliminasi karbondioksida. Kasus kegagalan dalam pernapasan merupakan indikasi pasien dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU), dan ventilasi mekanik menjadi alat bantu oksigen pada pasien gagal napas di ruang ICU. Masalah utama yang terjadi pada pasien dengan ventilator mekanik yang terhubung dengan konektor endotracheal tube atau selang trakeostomi adalah terjadinya obstruksi pada jalan napas. Upaya untuk menjaga kepatenan jalan napas yaitu dengan tindakan pemberian hiperoksigenisasi dan penggunaan closed suction. Jenis penelitian ini menggunakan desain pra-experimental dengan pendekatan (One Group Pre Post Test Design). Subjek studi kasus ini merupakan pasien yang terpasang intubasi diruang ICU RSUD Siti Fatimah. Peneliti melakukan 3 kali observasi perubahan nilai saturasi oksigen pada responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji statistik parametrik test didapatkan p value = 0,000 (p value < 0,05) sehingga ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan terapi hiperoksigenasi pada tindakan closed suction terhadap perubahan nilai saturasi oksigen pasien yang terpasang ETT di ruang ICU. Kesimpulannya tindakan suction berpengaruh terhadap perubahan nilai saturasi oksigen yang meningkat, pasien tidak gelisah, dan tampak nyaman dalam bernapas. Sehingga intervensi pemberian hiperoksigenisasi dan penggunaan closed suction perlu dilanjutkan kembali hingga masalah teratasi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Oscar Ari Wiryansyah, Titi Hidayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).