HUBUNGAN ANGKA KUMAN DAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU

Authors

  • Fajar Wijayanti Program Studi Kesehatan Lingkungan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada
  • Septia Dwi Cahyani Program Studi Kesehatan Lingkungan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada
  • Tiwi Yuniastuti Program Studi Kesehatan Lingkungan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.28462

Keywords:

Angka kuman, Sanitasi lingkungan rumah, TB paru

Abstract

Terjadi penurunan tidak signifikan pada angka kasus TBC di Kabupaten Malang.Tahun 2017,tiap tribulannya rata-rata mencapai 540 kasus sedangkan pada Tribulan I 2018 mencapai 534 kasus. Kesehatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan angka kuman dan sanitasi lingkungan rumah dengan terjadinya TB Paru di Puskesmas Tajinan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 274 orang dan jumlah sampel sebanyak 163 orang yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi menggunakan Teknik Simple Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi, kuesioner, alat tulis, dan kamera.Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara angka kuman dengan kejadian TB Paru (p=0,00), terdapat hubungan signifikan antara jenis lantai dengan kejadian TB Paru (p=0,17), terdapat hubungan signifikan antara suhu dengan kejadian TB Paru (p=0,001),  terdapat hubungan signifikan antara jenis dinding dengan kejadian TB Paru (p=0,00), terdapat hubungan signifikan antara kelembaban dengan kejadian TB Paru (p=0,00), dan terdapat hubungan signifikan antara pencahayaan dengan kejadian TB Paru (p=0,001). Penyebab adanya kejadian TB paru pada wilayah kerja Puskesmas Tajinan dikarenakan pola hidup masyarakat serta, lingkungan yang kurang sehat yang mana tidak sesuai kriteria rumah sehat. Untuk itu diharapkan masyarakat mempunyai kesadaran untuk memperhatikan kondisi lingkungan fisik rumah sehingga dapat mencegah maupun meminimalisir penyakit Tuberkulosis serta membangun rumah sehat.

References

Arpiah, A., dan Herlina, N. (2020). ‘Hubungan antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Puskesmas’. Studi Literature Review, 2(1).

Azhar dan Perwitasari. (2013). ‘Kondisi Fisik Rumah dan Perilaku dengan Prevalensi Tb Paru di Propinsi DKI Jakarta, Banten dan Sulawesi Utara.’ Media Litbangkes, 23 (4), pp 172-181

Bawole, et al. (2014). ‘Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah terhadap Kejadian TB Paru di Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa’, Jurnal Kesehatan

Candasari dan Mukono (2013). ‘Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Keluhan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas Iia Kabupaten Sidoarjo.’ Jurnal Kesehatan Lingkungan. 7(1), pp 21-25.

Dewi et al. (2016). ‘Hubungan Faktor Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Tb Paru Di Kota Magelang’. Jurnal Kesehatan Masyarakat., 4(2), pp 38-42.

Haryono, Dwi. (2020). ‘Pengaruh Angka Kuman Udara Di Dalam Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Balongsari Surabaya’. Jurnal Penelitian Kesehatan, 18(2), pp 23-28.

Hidayati dan Delilla. (2022). Hubungan Pengetahuan Tentang Kesiapan Terapi Pengobatan dengan Kecemasan pada Penderita Tuberculosis di Puskesmas Maesan Kabupaten Bondowoso. Undergraduate thesis, Jember: Universitas Muhammadiyah Jember.

Irsharyadi et al. (2018). ‘Analisis Mikroorganisme Udara terhadap Gangguan Kesehatan dalam Ruangan Administrasi Gedung Menara UMI Makassar’. Jurnal Kesehatan, 1(2)

Jumriana. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Maccini Sawah Kota Tahun 2012. Undergraduate Thesis. Makasar: IN Alaudin Makassar

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2022

Kurniasari. (2012). ‘ Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri’ https://media.neliti.com/media/publ ications/4726-ID-faktor-risiko- kejadian-tuberkulosis-paru-di- kecamatan-baturetno-kabupaten- wonogi.pdf

Maulinda, et al. (2021). ‘Bangunan Fisik Rumah Sebagai Penyebab Kejadian Tuberkulosis Paru’. Multidisciplinary Journal, 4(2) pp 55-60.

Mudiyono.(2015). ‘Hubungan antara Perilaku Ibu dan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Anak di Kota Pekalongan.’ Journal Undip, 14(2)

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077 Tahun 2011

Pralambang et al. (2021). ‘Faktor Risiko Kejadian Tuberculosis di Indonesia’ . Bikfokes, 2(1), pp 60-71.

Rushadi. (2014). ‘Analisis Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru BTA Positif Di Kota Sukabumi Tahun 2014.’ http://www.lib.ui.ac.id/naskahringk as/2016-06/S55983- Jeaneria%20Rushadi

Romadhan et al. (2019). ‘Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Babana Kabupaten Mamuju Tengah’. An-Nada, 6(2), pp 38-45.

Siregar dan Lubis. (2022). ‘Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru (Tb) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan.’ Miracle Journal, 2(1), pp 227-234.

Downloads

Published

2024-06-25

How to Cite

Wijayanti, F. ., Cahyani, S. D., & Yuniastuti, T. . (2024). HUBUNGAN ANGKA KUMAN DAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(2), 3819–3828. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.28462

Issue

Section

Articles