PROPORSI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN ULKUS DIABETIKUM DI RS HERMINA KEMAYORAN

Authors

  • Elisabeth Heidi Winata Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Samuel Halim Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta dan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Hermina Kemayoran

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27281

Keywords:

Diabetes Melitus, Kadar HbA1c, Ulkus Kaki Diabetikum

Abstract

Diabetes adalah sebuah penyakit metabolik yang banyak terjadi. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada diabetes melitus berupa ulkus kaki diabetikum, di mana komplikasi ini dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Masalah utama yang ingin diketahui berupa proporsi pasien diabetes yang memiliki ulkus kaki diabetikum, sehingga diharapkan informasi ini dapat menambahkan pengetahuan mengenai prevalensi ulkus diabetikum dan komplikasi ini dapat dicegah. Desain penelitian berupa metode deskriptif dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pasien diabetes melitus yang memiliki ulkus diabetik di RS Hermina Kemayoran, sedangkan sampelnya berupa pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus diabetik di RS Hermina Kemayoran yang termasuk dalam kriteria inklusi. Metode sampling yang dipakai adalah Consecutive Sampling. Variabel penelitian ini adalah adanya ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus dilihat dari kadar HbA1c pasien. Alat untuk mengumpulkan data berupa rekam medis di Rumah Sakit Hermina. Metode analisis data menggunakan aplikasi SPSS untuk melihat frekuensi dan rata-rata dari data yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah terdapat 14,4% pasien diabetes melitus dengan persentase HbA1c yang tidak terkontrol yang berkomplikasi pada ulkus diabetikum. Sedangkan hanya 11,1% pasien diabetes melitus dengan persentase HbA1c terkontrol yang berkomplikasi pada ulkus diabetikum. Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan prevalensi ulkus diabetikum lebih banyak terjadi pada pasien dengan kadar HbA1c yang tidak terkontrol sehingga kadar HbA1c perlu lebih diperhatikan agar komplikasi dapat dicegah.

References

Abdissa, D., Adugna, T., Gerema, U., & Dereje, D. (2020). Prevalence of diabetic foot ulcer and associated factors among adult diabetic patients on follow-up clinic at Jimma Medical Center, Southwest Ethiopia, 2019: an institutional-based cross-sectional study. Journal of Diabetes Research, 2020. https://doi.org/10.1155/2020/4106383

Danesh, H., Maleknejad, A., Emami, M. A., Keykha, M., & Bahmani, A. (2024). Evaluation and Comparison of HbA1C Level in Diabetic Patients with and without Foot Ulcer: A Case control Study. Iranian Journal of Emergency Medicine, 11(1), 1. https://doi.org/10.22037/ijem.v10i1.40730

Eyth, E., & Naik, R. (2023). Hemoglobin A1C. Laboratory Screening and Diagnostic Evaluation: An Evidence-Based Approach, 403–408. https://doi.org/10.29309/tpmj/2017.24.08.997

Hasan, C., Parial, R., Islam, M., Ahmad, M. N. U., & Kasru, A. (2013). Association of HbA1c, creatinine and lipid profile in patients with diabetic foot ulcer. Middle-East Journal of Scientific Research. https://www.researchgate.net/publication/258351568_Association_of_HbA1c_Creatinine_and_Lipid_Profile_in_Patients_with_Diabetic_Foot_Ulcer

Indonesia diabetes report 2000 - 2045. (2021). International Diabetes Federation. https://diabetesatlas.org/data/en/country/94/id.html

Jameson, J. L., Kasper, D. L., Longo, D. L., Fauci, A. S., Hauser, S. L., & Loscalzo, J. (2018). Harrisons principles of internal medicine (20th ed., Vol. 1). McGraw-Hill Education.

Kementerian Kesehatan. (2016). Diabetes fakta dan angka.

Kshanti, I. A. M. (2021). Pedoman pemantauan glukosa darah mandiri 2021. PERKENI.

Oliver, T. I., & Mutluoglu, M. (2023). Diabetic foot ulcer. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537328/

Saraswati, M. R. (2022). Diabetes melitus adalah masalah kita. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1131/diabetes-melitus-adalah-masalah-kita

Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A. W., Simadibrata, M., Setiyohadi, B., & Syam, A. F. (2014). Buku ajar ilmu penyakit dalam (6th ed.). Interna Publishing.

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Literasi Media Publishing.

Yunir, E., Tahapary, D. L., Tarigan, T. J. E., Harbuwono, D. S., Oktavianda, Y. D., Kristanti, M., Iswati, E., Sarumpaet, A., & Soewondo, P. (2021). Non-vascular contributing factors of diabetic foot ulcer severity in national referral hospital of Indonesia. Journal of Diabetes and Metabolic Disorders, 20(1), 805. https://doi.org/10.1007/S40200-021-00827-X

Zulri, M. O., Puspawani, Y., & Dewani, Y. (2022). Gambaran HbA1c Pada Pasien Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Ulkus Diabetikum Di RSU Adam Malik Medan Tahun 2022. https://jmi.rivierapublishing.id/index.php/rp

Downloads

Published

2024-06-16

How to Cite

Winata, E. H., & Halim, S. (2024). PROPORSI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN ULKUS DIABETIKUM DI RS HERMINA KEMAYORAN. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(2), 2792–2796. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27281

Issue

Section

Articles