GAMBARAN PEMBERIAN INFUS HANGAT TERHADAP MENGGIGIL PASCA SECTIO CAESAREA RSU MITRA DELIMA

Authors

  • Widigdo Rekso Negoro Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan Rumah Sakit dr. Soepraoen
  • Reko Priyonggo Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan Rumah Sakit dr. Soepraoen
  • Candra Dwi Saputra Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan Rumah Sakit dr. Soepraoen

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27175

Keywords:

Infus Hangat, Menggigil, Sectio Caesarea

Abstract

Menggigil adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan hipotermi. Menggigil berpotensi memberikan dampak buruk pada pasien termasuk peningkatan konsumsi oksigen, hipoksemia, dan memperparah nyeri operasi. Penggunaan cairan infus yang hangat merupakan salah satu strategi yang digunakan di instalasi bedah sentral (IBS) untuk membantu menjaga kenyamanan dan stabilitas suhu tubuh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran pemberian cairan infus hangat terhadap pencegahan menggigil pascaoperasi pada pasien pembedahan Sectio Caesarea di RSU Mitra Delima Malang. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, jumlah sampel sebanyak 50 responden yang diambil secara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah cairan infus hangat, jam tangan, termometer digital, dan lembar prosedur pemberian infus hangat. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi kemudian data dianalisis secara deskriptif untuk menentukan frekuensi dan persentase dari kejadian menggigil pascaoperasi. Hasil penelitian didapatkan Derajat menggigil paling banyak adalah derajat 0 tidak menggigil sebanyak 42 responden (84%), derajat 2 sebanyak 2 responden (4%), derajat 3 sebanyak 5 responden (10%), derajat 4 sebanyak 1 responden (2%). Kejadian menggigil dari 50 responden yang diteliti, hanya terjadi pada 8 responden atau 16% yang menggigil, sedangkan pada 42 responden atau 84% responden tidak menggigil. Simpulan penelitian menunjukkan penggunaan cairan infus hangat efektif dalam pencegahan terjadinya menggigil pada pasien pascaoperasi sectio cesarea.

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013, 46, 1–384

Butterworth, J. F. et. al. 2018. E-Book Morgan & Mikail’s Clinical Anesthesiology : 6th Edition. United States of America. McGraw Hill Company, Inc.

Campbell, G. et al. (2015) ‘Warming of intravenous and irrigation fluids for preventing inadvertent perioperative hypothermia’, Cochrane Database of Systematic Reviews. doi: 10.1002/14651858.CD009891.pub2.

Caruselli, M. (2018) ‘Postoperative shivering: a common phenomenon with multiple causes’, Minerva Anestesiologica, 84(12), pp. 1340–1342. doi: 10.23736/S0375-9393.18.13138-5

Cobb, B. et al. (2016). ‘Active Warming Utilizing Combined IV Fluid and Forced-Air Warming Decreases Hypothermia and Improves Maternal Comfort During Cesarean Delivery: A Randomized Control Trial.’, Anesthesia and analgesia, 122(5), pp. 1490–7.

Faridah, V.N. (2014). Pengaruh Pemberian Cairan Infus Dengan Nacl Hangat Terhadap Kejadian Menggigil Pada Pasien Operasi Secsio Caesarea Di Kamar Operasi Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro, 4 (20).

Kusumasari, dkk, (2013) Hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian shivering pasca general anestesi di ruang pulih sadar IBS RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang (Skripsi) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Luggya TS, Kabuye RN, Mijumbi C, Tindimwebwa JB, Kintu A. Prevalence, associated factors and treatment of post spinal shivering in a Sub-Saharan tertiary hospital: a prospective observational study. BMC Anesthesiol. 2016 Oct 18;16(1):100. doi: 10.1186/s12871-016-0268-0.

Mashitoh, dkk, (2018). Kutipan ‘Intrathecal meperidine decreases shivering during cesarean delivery under spinal anesthesia.’, Anesthesia and analgesia, 98(1), p. 230–4, table of contents.

Maulana, A.E.F (2018). Perbedaan Efektivitas Terapi Cairan Hangat dan Selimut Penghangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Pasien Pasca Operasi Di Ruang Pulih Instalasi Bedah Rsi Yatofa. 4.(1)

Millizia, A., Fitriany, J., & Siregar, D. A. (2020) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Post Anesthetic Shivering Pada Pasien Anestesi Spinal Di Instalasi Bedah Sentral Ppk Blud Rsud Cut Meutia Aceh Utara’, Jurnal?: Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial Dan Budaya, 4 (4).

Nayoko. (2016). Perbandingan Efektifitas Pemberian Cairan Infus Hangat terhadap KejadianMenggigil pada Pasien Sectio Caesaria di Kamar Operasi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1(1).

Rattanapittayaporn L. Oofuvong M. Risk factors of postoperative shivering at post anesthesia care unit in normothermic patients underwent general anesthesia. J Health Sci Med Res. 2021;40(1):45–51.

Roy, J.-D., Girard, M. and Drolet, P, (2014). Catatan kuliah anestesi klinis (ed.3); alih bahasa: Susanto, Diana; editor Bahasa Indonesia; Wisurya, K., Surya, N., Hippy, Indah. Jakarta: EGC.

Sastroasmoro, Sudigdo (2014). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto

Tantarto, Fuadi, & Setiawan. (2016). Angka Kejadian dan Karakteristik Menggigil Pascaoperasi di Ruang Pemulihan COT RSHS Periode Bulan Agustus–Oktober 2015. Fakultas Kedokteran Unpad, 1(1).

Downloads

Published

2024-06-16

How to Cite

Negoro, W. R., Priyonggo, R. ., & Saputra, C. D. . (2024). GAMBARAN PEMBERIAN INFUS HANGAT TERHADAP MENGGIGIL PASCA SECTIO CAESAREA RSU MITRA DELIMA . Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(2), 2905–2911. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27175

Issue

Section

Articles