HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN ANSHOR AL-SUNNAH TAHUN 2021
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v2i4.2291Abstract
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017 terdapat sekitar 300 juta kasus skabies di dunia setiap tahunnya. Penularan terjadi apabila kebersihan pribadi dan lingkungan tidak terjaga dengan baik dan personal hygiene yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan personal hygiene dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Anshor Al-Sunnah Kecamatan Kampar tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional analitik, dengan jenis penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh santri kelas 7 dan 8 Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan kelas 10 dan 11 Madrasah Aliyah (MA) dengan jumlah Madrasah Tsanawiyah sebanyak 346 orang dan Madrasah Aliyah sebanyak 353 orang. Total keseluruhannya berjumlah 699 orang dengan sampel sebanyak 61 orang. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan ketersediaan air bersih dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Anshor Al-Sunnah tahun 2021 dengan p value 0,011, terdapat hubungan kebersihan tempat tidur dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Anshor Al-Sunnah tahun 2021 dengan p value 0,001, terdapat hubungan kebersihan tangan dan kuku dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Anshor Al-Sunnah tahun 2021 dengan p value 0,003, terdapat hubungan kebersihan handuk dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Anshor Al-Sunnah tahun 2021 dengan p value 0,002. Diharapkan kepada pengurus Pondok Pesantren Anshor Al Sunnah untuk lebih memperhatikan kondisi sanitasi lingkungan dan diharapkan kepada semua pihak yang berada di Pondok Pesantren agar selalu menjaga personal hygiene dan kebersihan kamar, serta selalu waspada dengan penularan skabies. Kata Kunci : Ketersediaan Air Bersih, Kebersihan Tempat Tidur, Kebersihan Tangan Dan Kuku, Kebersihan Handuk, SkabiesReferences
Anwar, A. (2014). Penyakit Skabies. Makassar: Dua Satu Press.
Afriniza, (2017). Hubungan yang bermakna antara kebersihan tangan dan kuku dengan kejadian skabies di Pesantren Kyai Gading.
Azizah, I. (2011). Hubugan Tingkat Pengetahuan Ibu Pemulung Tentang Personal Hyegine Dengan Kejadian Pada Balita Di Tempat Pembuangan Akhir Kota Semarang. Jurnal Dinamika Kebidanan, Vol. 1, Nomor 1, Tahun 2016.
Frenki, (2019). Hubungan Antara Kebersihan Tempat Tidur Dengan Kejadian Scabies Di Pondok Pesantren Dairi.
Damopoli, M, (2011). Pesantren Modern IMMIM: Pencetak Muslim Modern Alauddin Press
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Kampar tahun 2020. Bangkinang : Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Profil Kesehatan (2018). Profil Kesehatan Provinsi Riau. https://dinkes.riau.go.id/sites/default/files/2020-12/Profil Kesehatan Provinsi Riau 2018.pdf. Diperoleh tanggal 02 April 2021.
Djuanda, dkk. (2011). Ilmu penyakit kulit dan kelamin Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Djuanda, S. dan Sularsito S. A (2013). Dermatitis Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Irhamdi, (2017).. Kebersihan Handuk Dengan Kejadian Scabies Di Pondok Pesantren Al- Kautsar Pekanbaru.
Juliansyah, (2014). Hubungan Sumber Air Bersih Dengan Kejadian Penyakit Skabies Di Pondok Peantren Darul Maarif Kabupaten Sintang.
Kemenkes R I. (2017). Profil kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Lingkungan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Natalia, N. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Skabies Pada Siswa SDN 013 Desa Pulau Palas Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Hulu Kabupaten Inhil Tahun 2016. Skripsi. Bangkinang: Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
Naftassa, Z. dan Putri, T. R. (2018). Hubungan Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Terhadap Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Qotrun Nada Kota Depok.
Parman, dkk. , (2017). Hubungan Antara Kebersihan Tempat Tidur Dan Sprei Dengan Kejadian Skabies Di Kelurahan Denai Jurnal. Diperoleh tanggal 13 juni 2021.
Raimah, (2015). Hubungan kebersihan handuk dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Al Falah IV Kecamatan Banding Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
Riris, (2011). Hubungan yang bermakna antara kebersihan handuk dengan kejadian skabies di pondok pesantren semen magetan.
Sajida, (2012). Kebersihan Tempat Tidur Dan Sprei Dengan keluhan Penyakit Kulit Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai.
Saputra, R. (2019). Hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan timbulnya penyakit scabies pada santri. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 4(1).
Savira, T. D. (2020). Hubungan Antara Faktor Pengetahuan Dan Perilaku Dengan Kualitas Hidup Penderita Skabies Di Pondok Pesantren Se-Malang Raya. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Tina, (2017). Hubungan Penyediaan Air Bersih Dengan Kejadian Skabies Di Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kecamtan Soropia Kabupaten Konawe. Diperoleh tanggal 03 juni 2021.
Widodo, (2018). Hubungan Higiene Perorangan Terhadap Angka Kejadian Penyakit Skabies Di Pondok Pesantren Matholiul Huda Al-Kautsar Kabupaten Pati.
WHO. (2017). Kasus skabies Menurut Who. 2017 https://repository.upnvj.ac.id/3724/3/BAB%20I.pdf. Diperolah tanggal 02 April 2021.
Yuzzi, (2018). Hubungan Keberishan Tangan Dan Kuku Dengan Angka Kejadian Skabies Di Pesantren Kyai Gading Kabupaten Demak.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Nadila Sari, Lira Mufti azzahri, Yusmardiansah Yusmardiansah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).