TOKSISITAS SENYAWA DMBA (7,12 DIMETHYLBENZ[A]ANTHRACENE) SEBAGAI LARUTAN KARSINOGENESIS KANKER KOLOREKTAL PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)

Authors

  • Muh. Rifai B Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia1
  • Rachmat Faisal Syamsu Bagian IKM-IKK Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Marzelina Karim Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Azis Beru Gani Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Berry Erida Hasbi Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.22209

Keywords:

Berat badan, DMBA, Kadar MDA, Mortalitas, Tikus putih

Abstract

Kanker kolorektal (colorectal cancer/CRC) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia dan saat ini menempati urutan keempat kanker tertinggi. Kanker merupakan penyakit yang disebabkan akibat proliferasi sel multiseluler sehingga menimbulkan perubahan sifat sel yang tidak terkendali. Kadar Malondialdehyde (MDA) merupakan salah satu marker biokimia yang digunakan untuk penelitian profil kanker. Senyawa DMBA (7,12-Dimethylbenz[a]anthracene) adalah salah satu agen Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) yang banyak digunakan untuk mempelajari karsinogenesis. Reagen DMBA dilarutkan dengan minyak jagung dan diinduksikan 1 kali dalam seminggu secara subkutan pada tikus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas senyawa DMBA (7,12-dimethylbenz[a]anthracene) sebagai larutan karsinogenesis kanker kolorektal pada tikus putih (rattus novergicus). Penelitian yang dilakukan adalah penelitian true experimental dengan menggunakan rancangan pre dan post-test control group design untuk melihat perbedaan pada sampel sebelum dan setelah pemberian perlakuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan senyawa DMBA dengan dosis 20 mg/kgBB memiliki dosis letal karena pada minggu ke-3 terjadi mortalitas yang paling tinggi dari minggu sebelumnya, yaitu pada minggu ke-1 angka kematian tikus putih mencapai 4 ekor, minggu ke-2 terdapat 9 ekor tikus putih yang mati, minggu ke-3 terdapat 10 tikus ekor yang mati dan minggu ke-4 terdapat 5 ekor tikus yang mati. Selain itu senyawa DMBA juga dapat menurunkan berat badan secara signifikan, dimana hasil uji Analisa one way Anova didapatkan nilai P-value 0,000. Senyawa DMBA juga dapat meningkatkan kadar MDA darah pada tikus putih, dari hasil uji Analisa Mann whitney U test didapatkan nilai p-value 0,001. Senyawa DMBA (7,12-dimethylbenz[a]anthracene) sebagai larutan karsinogenesis kanker kolorektal memiliki efek toksisitas pada tikus putih (rattus novergicus).

References

Abdullah, M., Wisaksono Sudoyo, A., Utomo, A. R., Fauzi, A., & Aziz Rani, A. (2018). Molecular profile of colorectal cancer in Indonesia: is there another pathway? In Gastroenterology and Hepatology From Bed to Bench (Vol. 5, Issue 2).

Adrian Budianto, B., & Yudhanto, E. (2019). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Annona Muricata Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) Darah Tikus Spargue-Dawley Yang Diinduksi 7,12 Dimethylebenz[a]anthracene. Jurnal Kedokteran Diponegoro , 8(1), 61–68.

American Cancer Sociaty. (2022). About Colorectal Cancer.

Holil, K. (2013). Profil Kadar MDA Pada Tumor Kulit Mencit (Mus Musculus) Sebagai Akibat Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L) Dan Ekstrak Metanol Benalu Teh (Scurulla atropurpurea Bl. Dancer). In El-Hayah (Vol. 4, Issue 1).

Kamilatussaniah, Yuniastuti, & Iswari. (2015). Pengaruh suplementasi madu kelengkeng terhadap kadar TSA dan MDA tikus putih yang diinduksi timbal (Pb). In Jurnal MIPA (Vol. 38, Issue 2). http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM

Partomuan, A. T., & Jusup, I. (2016). Pengaruh ekstrak gyunara divaricata terhadap kadar MDA darah tikus terinduksi kanker payudara. 5(4), 412–421.

Purnama, M. T. E., Prastiya, R. A., Fikri, F., Saputro, A. L., & Agustono, B. (2018). Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Menurunkan Indikasi Neoplasia Mammae Tikus Putih Berdasarkan Histopatologi dan Inhibitor Siklooksigenase-2. Jurnal Veteriner, 19(1), 23–29.

PUSDATIN, RISKESDAS, & KEMENKES. (2018). Beban kanker di Indonesia.

Putri, E., Suryo, A., Faisal Syamsu, R., Fattah, N., Hamzah, P. N., & Murfat, Z. (2022). Efek Pemberian Minyak Zaitun (Olea europaea L.) dan Ekstrak Buah Tin (Ficus Carica L.) terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) Darah Mencit (Mus Musculus) yang Diinduksi Kanker Payudara.

Sari, M. I., Wahid, I., & Suchitra, A. (2019). o Kemoterapi Adjuvan pada Kanker Kolorektal. In Jurnal Kesehatan Andalas (Vol. 8). http://jurnal.fk.unand.ac.id

Sayuti, M., & Nouva. (2019). Kanker kolorektal. In Jurnal Averrous (Vol. 5, Issue 2).

Sukmadewi, E. (2019). Pengaruh Ekstrak Buah TIN (Ficus carica L.) Sebagai Antioksidan Terhadap Gambaran Histopatologi Glomerulus Mencit Yang Dipapar Rodamin B.

Wongso, H., & Ishwahyudi. (2013). Induksi Kanker Pada Tikus Putih Sprague Dawley Sebagai Hewan Model Dalam Penelitian Radiofarmaka.

Wuyung, P. E. (2016). Induksi DMBA dalam Karsinogenesis kelenjar Payudara (Vol. 5, Issue 1).

Downloads

Published

2023-12-27