KONTAMINASI GEOHELMINTIASIS PADA LALAPAN KUBIS WARUNG MAKAN DI SEKITAR GRAND INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.21232Keywords:
metode flotasi, kontaminasi pada lalapan kubis, soil-transmitted helminthAbstract
Geohelmintiasis atau infeksi oleh soil-transmitted helminths (STH) merupakan salah satu infeksi yang cukup sering terjadi di dunia. Berdasarkan data penyebaran yang ada dalam PERMENKES RI, di Indonesia terdapat 2,5-62% kasus infeksi kecacingan dengan prevalensi yang berbeda-beda pada setiap daerah. Penularan dari infeksi ini terjadi melalui tanah yang terkontaminasi. Dampak yang dapat muncul dari infeksi ini seperti anemia, gangguan kognitif, hingga gangguan tumbuh kembang secara khusus pada anak-anak. Beberapa faktor risiko yang berperan yaitu higiene, sanitasi lingkungan, dan perilaku mencuci sayur lalapan seperti kubis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kontaminasi STH pada lalapan kubis di warung makan sekitar Grand Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif cross-sectional, dengan teknik pengambilan sampel secara consecutive non-random sampling. Sampel penelitian berupa lalapan kubis yang akan diperiksa di bawah mikroskop dengan teknik flotasi, pengisian kuesioner oleh penjual, dan observasi langsung pada 80 warung makan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ditemukan kontaminasi STH pada lalapan kubis, sebanyak 35% (28/80) penjual memiliki perilaku mencuci sayuran yang baik, 85% (68/80) penjual memiliki higiene baik, dan 88,75% (71/80) warung dengan sanitasi baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ditemukan kontaminasi STH pada lalapan kubis pada warung makan di area sekitar Grand Indonesia, namun masih ada faktor risiko dalam terjadinya transmisi penyakit oleh STH.References
Alfiani, U., Sulistyani, S., & Ginandjar, P. (2018). Hubungan Higiene Personal Pedagang Dan Sanitasi Makanan Dengan Keberadaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminths (Sth)
Pada Lalapan Penyeta Di Pujasera Simpanglima Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 685-695.
Anwar, C., Annisa, S., Dalilah, D., & Novrikasari, N. (2018). The relationship between soil transmitted helminthes (STH) infection and nutritional status in students of state elementary school number (SDN) 200 Palembang Indonesia. Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine and Translational Research, 2(2), 42-53.
Aryawan, A. F. G. (2019). Identifikasi Keberadaan Telur Cacing Usus Pada Lalapan Sayuran Kubis (Brassica oleracea) di Warung Makan Pecel Lele Sepanjang Jalan Kaliurang KM 4, 5-24 Kota Yogyakarta.
Astuti, R., & Aminah, S. (2008, November). Identifikasi Telur Cacing Usus Pada Lalapan Daun Kubis Yang Dijual Pedagang Kaki Lima Di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang. In Prosiding Seminar Nasional & Internasional (Vol. 1, No. 1).
Brahmantya, I. B. Y., Iqra, H. H. P., Mulya, I. G. N. B. R., Anjani, I. A. W., Sudarmaja, I. M., & Ryalino, C. (2020). Risk factors and prevalence of soil-transmitted helminth infections. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 8(A), 521-524.
Bripo, A., Sahputri, J., & Zubir, Z. (2023). Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus pada Lalapan Kubis (Brassica Oleracea) di Warung Makan Jalan Darussalam Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. GALENICAL: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh, 2(3), 13-20.
CDC. (2019). CDC - Soil-transmitted Helminths. Centers for Disease Control and Prevention.
Fane, A. T., Majawati, E. S., & Liman, H. H. (2021). Identification of" Soil Transmitted Helminth" Contamination on The Raw Vegetables in Warung Pecel Lele in Kebon Jeruk District, Jakarta. Indonesian Journal of Biotechnology and Biodiversity, 5(1), 9-16. Faziqin, L. M., Dalilah, Handayani, D., Anwar, C., & Susilawati. (2021). Contamination of Soil Transmitted Helminths (STH) Eggs in Raw Vegetables at Street Food Stalls and Restaurant in Lorok Pakjo Village, Palembang. Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research, 5(6), 599–607. https://doi.org/10.32539/bsm.v5i6.397
Kemenkes RI. (2017). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.
Manuel, M., Ramanujam, K., & Ajjampur, S. S. (2021). Molecular tools for diagnosis and surveillance of soil-transmitted helminths in endemic areas. Parasitologia, 1(3), 105-118.
Mekonnen, Z., Getachew, M., Bogers, J., Vercruysse, J., & Levecke, B. (2019). Assessment of seasonality in soil-transmitted helminth infections across 14 schools in Jimma Town, Ethiopia. Pan African Medical Journal, 32(1).
Menzies, S. K., Rodriguez, A., Chico, M., Sandoval, C., Broncano, N., Guadalupe, I., & Cooper, P. J. (2014). Risk factors for soil-transmitted helminth infections during the first 3 years of life in the tropics; findings from a birth cohort. PLoS neglected tropical diseases, 8(2), e2718.
Mutiara, H. (2015). Identifikasi kontaminasi telur soil transmitted helminths pada makanan berbahan sayuran mentah yang dijajakan kantin sekitar kampus Universitas Lampung Bandar Lampung. JuKe Unila, 5(9), 28-32.
Nasiru, M., Kutawa, A. B., & Abdullahi, K. (2021). Assessment of geohelminth contamination of vegetables and fruits sold in Gusau markets Zamfara State Nigeria. Research Journal in Advanced Sciences, 2(1), 4-16.
Ngwese, M. M., Manouana, G. P., Moure, P. A. N., Ramharter, M., Esen, M., & Adégnika, A. A. (2020). Diagnostic techniques of soil-transmitted helminths: Impact on control measures. Tropical Medicine and Infectious Disease, 5(2).
Pramana, P., Mulyowati, T., & Binugraheni, R. (2022). HUBUNGAN SANITASI SAYURAN DENGAN KEBERADAAN Soil Transmitted Helminth PADA LALAPAN KUBIS DAN
KEMANGI DI WARUNG MAKAN LESEHAN BERTENDA KECAMATAN PEDAN KLATEN. Jurnal Labora Medika, 6(1), 22-28.
Setyowatiningsih, L., Wikandari, R. J., & Surati, S. (2022). The Relationship Between Sanitation Hygiene and Non STH Worm Egg Contamination in Fresh Vegetables in Food Stalls. Jaringan Laboratorium Medis, 4(1), 1-6.
Sorisi, A. M. H., Sapulete, I. M., & Pijoh, V. D. (2019). Prevalensi infeksi cacing usus soil transmitted helminths pada orang dewasa di Sulawesi Utara. JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK.
Subagiyo, A., Widyanto, A., & Lukmitarani, R. (2023). Kontaminasi Telur Cacing Parasit Usus pada Lalapan Pecel Lele Pedagang Kaki Lima di Purwokerto. Buletin Keslingmas, 42(1), 8-16.
Tapiheru, M. J. R. (2020). Prevalensi Infeksi Soil Transmitted Helminth Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 105296 di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 8(3), 1–7.
Tolera, A., & Dufera, M. (2020). The prevalence of soil-transmitted helminths and associated risk factors among school children at Sekela Primary School, Western Ethiopia. Journal of Parasitology Research, 2020.
Winianti, N. W., Arwati, H., & Dachlan, Y. P. (2020). Gambaran Infeksi Soil Transmitted Helminth Pada Petani Di Desa Gelgel Kabupaten Klungkung. WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 4(2), 21-30.
World Health Organization: WHO. (2023, January 18). Soil-transmitted helminth infections. Who.int; World Health Organization: WHO.
Wulandari, N. A. (2021). Identifikasi Nematoda Usus Pada Sayur Kubis Dan Kemangi Di Warung Lalapan Metode Pengapungan (Flotasi) (Doctoral dissertation, STIKes Ngudia Husada Madura).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Monika Wulan Siswadi, Chrismerry Song
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).