PENGARUH VARIASI SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN AIR TEBU TERHADAP ANGKA LEMPENG TOTAL

Authors

  • Nabila Luthfia Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
  • Lamri Lamri Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
  • Tiara DIni Harlita Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17969

Keywords:

Air tebu, Angka lempeng total, Lama penyimpanan, Suhu penyimpanan

Abstract

Minuman tebu memiliki khasiat yang cukup baik bagi tubuh karena tebu mengandung 8-16% sukrosa, 11-16% serat, 69-76% air dan padatan lainnya. Namun minuman tebu sangat rentan teroksidasi yang dapat menyebabkan tebu mudah rusak dan rentan terkontaminasi sehingga jarang terlihat air tebu disimpan pada waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu dan lama penyimpanan air tebu terhadap angka lempeng total di wilayah kota Samarinda. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian ini berjumlah 3 dari 6 populasi sampel. Setiap 1 sampel air tebu diperlakukan dengan variasi suhu yaitu suhu ruang dan suhu pendingin dan lama penyimpanan yang berbeda yaitu segera, disimpan 2 jam, 4 jam, dan 6 jam. Kemudian dilakukan 3 kali pengenceran dan tanpa pengulangan. Sehingga pada ketiga sampel dilakukan 72 kali percobaan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pemeriksaan dilakukan dengan Angka Lempeng Total (ALT). Data dianalisis menggunakan uji ANOVA. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil pada suhu ruang memiliki jumlah koloni yang lebih tinggi daripada suhu pendingin, dimana jumlah koloni pada suhu pendingin lebih sedikit atau terdapat penurunan. Pada uji ANOVA terdapat pengaruh antara suhu dan waktu penyimpanan terhadap aktivitas pertumbuhan bakteri pada sampel air tebu T1, T2, dan T3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa minuman tebu lebih baik jika segera dikonsumsi dan lebih baik jika disimpan pada suhu pendingin tetapi tidak terlalu lama.

References

Antarini, A. A. Nanak., Utami, I. G. A. S., dan Dewi, K. A. P. (2013). Keamanan Pangan Pada Es Sari Tebu Yang Dijual Di Kota Denpasar. Jurnal Ilmu Gizi, 3(1), 1–7.

Arrias, J. C., Alvarado, D., & Calderón, M. (2019). Tingkat Cemaran Coliform Pada Minuman Air Es Tebu di Jalan Kampung Baru Medan Tahun 2019. Karya Tulis Ilmiah. Medan : Jurusan Analis Kesehatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.

Djasmi, D. O., Rasyid, R., & Anas, E. (2015). Uji Bakteriologis pada Minuman Air Tebu yang Dijual di Pinggiran Jalan Khatib Sulaiman Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3), 712–717. https://doi.org/10.25077/jka.v4i3.352

Elizabeth Bahar. (2005). Uji Bakteriologis Terhadap Minuman Segar Air Tebu Yang Beredar di Pasar Raya Padang. Majalah Kedokteran Andalans, 29 (2), 1–9.

Fidani, A. H., Ramadani, A. H., & Wahyuni, S. (2018). Uji Kualitas Mikrobiologi Air Sumur Bor Di Kelurahan Dermo Kota Kediri. Seminar Nasional Sains, Teknologi Dan Analisis Ke-1, 83–87.

Harlita. T. D., Azhari, dan Arimbi. P. R. (2023). Pengaruh Suhu dan Lama Simpan Terhadap Angka Lempeng Total Pada Susu Kedelai Home Industry. Jurnal Sains Medisina, 1(3), 148–153.

Harlita. T. D., Rukmana, D. I., dan Nabillah. Z. (2023). Pengaruh Suhu Dan Waktu Penyeduhan Teh Kering Dalam Kemasan Terhadap Angka Kuman, Jurnal Sains Medisina, 1(3), 148–153.

Irawan, S. A., Ginting, S., dan Karo-Karo, T. (2015). Pengaruh Perlakuan Fisik Dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Minuman Ringan Nira Tebu. Jurnal Rekayasa Pangan Dan Pertanian, 3(3), 343–353.

Nurchamidah. N, Rohadi. D, Indriaty. S, dan Nabila.P.S. (2022). Uji Angka Lempeng Total Pada Minuman Es Tebu Yang Dijual Di Pasar Arjawinangun. Medimuh?: Jurnal Kesehatan Muhammadiyah, 3(1), 41–44. https://doi.org/10.37874/mh.v3i1.401

Permatasari, S. (2020). Uji Kualitas Minuman Tebu Yang Dijual Pedagang Kaki Lima Di Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Karya Tulis Ilmiah. Surabaya : Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Sukawaty Y. (2016). Uji Cemaran Bakteri Coliform Pada Minuman Air Tebu. Jurusan Biologi FMIPA. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(2), 248–253.

Susanti, R. (2015). Uji Bakteriologis Pada Minuman Tebu. Sekolah Tinggi Kesehatan Insan Cendekia Medika Tahun 2015. Karya Tulis Ilmiah. Jombang : Jurusan Analis Kesehatan, Sekolah Tinggi Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.

Tivani, I. (2018). Uji Angka Lempeng Total (ALT) Pada Jamu Gendong Kunyit Asem di Beberapa Desa Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Pancasakti Science Education Journal, 3(1), 43–48. https://doi.org/10.24905/psej.v3i1.901

Yasri, W. (2016). Deteksi Kehadiran Mikroba Indikator Dalam Es Sari Tebu (Saccharum Officinarum L.) Segar Di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Sciences, 4(1), 1–23.

Yuliasningrum, R. (2018). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Repository.Umsu.Ac.Id, 7(1), 1–15. http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/2311

Yulinar, E., & Fitriangga, A. (2022). Deteksi bakteri coliform pada minuman sari tebu (Saccharum officinarum) di Pontianak Utara. Jurnal Cerebellum, 8(3), 23–29

Downloads

Published

2023-09-29

How to Cite

Luthfia, N., Lamri, L., & Harlita, T. D. . (2023). PENGARUH VARIASI SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN AIR TEBU TERHADAP ANGKA LEMPENG TOTAL. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 3408–3415. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17969