RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSLUSIF, FREKUENSI DAN DURASI PEMBERIAN ASI PADA BALITA STUNTING (25-59 BULAN) DI KABUPATEN DEMAK

Authors

  • Wahyuni Arumsari Universitas Ivet, Semarang
  • Rani Tiara Desty Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta
  • Al Dina Yuliana Universitas Ivet, Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17852

Keywords:

stunting; ASI ekslusif; Frekuensi pemberian ASI; Durasi pemberian ASI

Abstract

Prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 menurun sebesar 6% jika dibandingkan dengan tahun 2019. Sejalan dengan hal tersebut, prevalensi stunting di Kabupaten Demak berangsur-angsur menurun hingga pada tahun 2022 menjadi 16,2%. Namun demikian, jika melihat target capaian penurunan stunting pemerintah pada 2023, yaitu sebesar 14%, maka rencana aksi pencegahan dan penanggulangan stunting harus lebih baik lagi terutama dalam pengendalian faktor risikonya. Maka dari itu, penelitian ini mencoba mengidentifikasi salah satu faktor risiko langsung terjadinya stunting, yaitu pemberian ASI. Penggunaan desain penelitian kuantitatif-kualitatif menggunakan metode cross sectional digunakan dalam merancang penelitian. Populasi dalam penelitian sejumlah 618 balita. Pengambilan sampel dilakukan secara acak menggunakan data balita stunting dari 27 puskesmas di Kabupaten Demak. Sampel kuantitatif diambil sejumlah 195 responden, sedangkan 27 informan dipilih guna melengkapi kajian kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada Juni - Desember 2021. Balita stunting di Kabupaten Demak sebagian besar adalah perempuan (51,8%), dengan riwayat lahir normal (86,7%). Tingkat pendapatan keluarga dalam satu bulan tergolong rendah (< UMR) yaitu sebesar 65%. Tingkat pendidikan ibu tergolong rendah yaitu 42,6% di tingkat SMP. Sebagian besar balita stunting mendapatkan ASI ekslusif (78,9%), memiliki kebiasaan menyusu > 6 kali dalam sehari (52,6%), dan durasi menyusu yang relatif panjang (> 2 tahun) yaitu sebesar 59,8%. Berdasarkan penggalian informasi juga didapatkan faktor budaya setempat yang ikut mempengaruhi kegiatan menyusui. Faktor pemberian ASI secara garis besar mampu menggambarkan kejadian stunting pada balita.

References

Amanda. (2021). Hubungan pemberian MP-ASI dan tingkat pendidikan terhadap kejadian stunting pada balita: literature review. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(2), 407–412. https://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/view/450

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Cacho, N., & Lawrence, R. (2017). Innate immunity and breast milk. Frontiers in Immunology, 8(MAY). https://doi.org/10.3389/fimmu.2017.00584

Campos, A., Vilar-Compte, M., & Hawkins, S. (2021). Association Between Breastfeeding and Child Overweight in Mexico. Food and Nutrition Bulletin, 42(3), 414–426. https://doi.org/10.1177/03795721211014778

Caulfield, L., Bentley, M., & Ahmed, S. (1996). Is prolonged breastfeeding associated with malnutrition? Evidence from nineteen demographic and health surveys. International Journal of Epidemiology, 25(4), 693–703. https://doi.org/10.1093/ije/25.4.693

Chowdhury, R., Sinha, B., Sankar, M., Taneja, S., Bhandari, N., Rollins, N., Bahl, R., & Martines, J. (2015). Breastfeeding and maternal health outcomes: A systematic review and meta-analysis. Acta Paediatrica, International Journal of Paediatrics, 104, 96–113. https://doi.org/10.1111/apa.13102

Danaei, G., Andrews, K., Sudfeld, C., Fink, G., McCoy, D., Peet, E., Sania, A., Fawzi, M. C., Ezzati, M., & Fawzi, W. (2016). Risk Factors for Childhood Stunting in 137 Developing Countries: A Comparative Risk Assessment Analysis at Global, Regional, and Country Levels. PLoS Med, 1(13). https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1002164

De Onis, M., Dewey, K., Borghi, E., Onyango, A. W., Blössner, M., Daelmans, B., Piwoz, E., & Branca, F. (2013). The world health organization’s global target for reducing childhood stunting by 2025: Rationale and proposed actions. Maternal and Child Nutrition, 9(S2), 6–26. https://doi.org/10.1111/mcn.12075

Dinas Pariwisata Kabupaten Demak. (2023). Demak Kota Wali. https://pariwisata.demakkab.go.id/?p=16885

Hasriyana, D., & Surani, E. (2021). Pentingnya Memberikan Asi Ekslusif Untuk Kehidupan Bayi Dalam Perspektif Islam dan Kesehatan; Literatur Review. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 8(5), 1435–1448. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v8i5.22241

Imbar, H., & Momongan, N. (2021). Peran Tokoh Agama Untuk Mencegah Dan Menanggulangi Stunting (the Role of Religious Characters To Prevent and Overcome Stunting). Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo), 8(02), 142–157.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/buku-saku-hasil-studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/

Kementerian PPN dan TNP2K. (n.d.). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting)?: Periode 2018-2024. https://tnp2k.go.id/filemanager/files/Rakornis 2018/Stranas Percepatan Pencegahan Anak Kerdil.pdf

Kristiana, D., & Widaningsih, S. (2021). Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang makanan pendamping air susu ibu. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 17(2), 338–352. https://doi.org/10.31101/jkk.1130

Kusumawati, E., Rahardjo, S., & Sari, H. (2015). Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Bawah Tiga Tahun. Kesmas: National Public Health Journal, 9(3), 249. https://doi.org/10.21109/kesmas.v9i3.572

Lemaking, V., Manimalai, M., & Djogo, H. (2022). Hubungan pekerjaan ayah, pendidikan ibu, pola asuh, dan jumlah anggota keluarga dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Ilmu Gizi Indonesia, 5(2), 123. https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i2.254

Lestari, E., Hasanah, F., & Nugroho, N. (2018). Correlation betwen non-exclusive breastfeeding and low birth weight to stunting in children. 58(3), 123–127. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.14238/pi58.3.2018.123-7 Original

Mgongo, M., Chotta, N., Hashim, T., Uriyo, J., Damian, D., Stray-Pedersen, B., Msuya, S., Wandel, M., & Vangen, S. (2017). Underweight, stunting and wasting among children in Kilimanjaro region, Tanzania; a population-based cross-sectional study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(5), 1–12. https://doi.org/10.3390/ijerph14050509

Murti, F., Suryati, S., & Oktavianto, E. (2020). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (Bblr)Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Desa Umbulrejo Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 16(2), 52. https://doi.org/10.26753/jikk.v16i2.419

Nasution, D., Nurdiati, D., & Huriyati, E. (2014). Berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(1), 31. https://doi.org/10.22146/ijcn.18881

Normina. (2016). Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. 14(26), 71–85. https://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/ittihad/article/view/874/656

Nurdin, S., & Katili, D. (2019). Faktor Risiko Balita Pendek (Stunting) Di Kabupaten Gorontalo. Jurnal Antara Kebidanan, 2(4), 50–60. http://www.ojs.abdinusantara.ac.id/index.php/antarakebidanan/article/view/101

Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 34 Tahun 2019 tentang Percepatan Pencegahan Stunting di Provinsi Jawa Tengah. (2019).

Ramdhani, A., Handayani, H., & Setiawan, A. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Stunting. Semnas Lppm, ISBN: 978-, 28–35.

Syeda, B., Agho, K., Wilson, L., Maheshwari, G., & Raza, M. (2021). Relationship between breastfeeding duration and undernutrition conditions among children aged 0–3 Years in Pakistan. International Journal of Pediatrics and Adolescent Medicine, 8(1), 10–17. https://doi.org/10.1016/j.ijpam.2020.01.006

Tahangnacca, M., Amiruddin, R., Ansariadi, & Syam, A. (2020). Model of stunting determinants: A systematic review. Enfermeria Clinica, 30, 241–245. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.10.076

Tello, B., Rivadeneira, M., Moncayo, A., Buitrón, J., Astudillo, F., Estrella, A., & Torres, A. L. (2022). Breastfeeding, feeding practices and stunting in indigenous Ecuadorians under 2 years of age. International Breastfeeding Journal, 17(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/s13006-022-00461-0

Tiwari, R., Ausman, L., & Agho, K. (2014). Determinants of stunting and severe stunting among under-fives: Evidence from the 2011 Nepal Demographic and Health Survey. BMC Pediatrics, 14(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/1471-2431-14-239

Trisiswati, M., Mardhiyah, D., & Maulidya Sari, S. (2021). Hubungan Riwayat Bblr (Berat Badan Lahir Rendah) Dengan Kejadian Stunting Di Kabupaten Pandeglang. Majalah Sainstekes, 8(2), 061–070. https://doi.org/10.33476/ms.v8i2.2096

World Health Organization. (2013). Exclusive breastfeeding for six months best for babies everywhere. https://www.who.int/news/item/15-01-2011-exclusive-breastfeeding-for-six-months-best-for-babies-everywhere

World Health Organization. (2015). Stunting in a nutshell. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell

World Health Organization. (2018). Context, Causes, and Consequences. In Stunted Growth and Development. https://www.who.int/publications/m/item/childhood-stunting-context-causes-and-consequences-framework

Downloads

Published

2023-08-30

How to Cite

Arumsari, W., Tiara Desty, R. ., & Yuliana, A. D. . (2023). RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSLUSIF, FREKUENSI DAN DURASI PEMBERIAN ASI PADA BALITA STUNTING (25-59 BULAN) DI KABUPATEN DEMAK . Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 2019–2029. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17852