HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEUSANGAN TAHUN 2023

Authors

  • Rizka Sabila Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Fauzi Ali Amin Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh
  • Hanifah Hasnur Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17686

Keywords:

ISPA, kelembaban, kepadatan hunian, kondisi lingkungan fisik, pencahayaan, pencemaran udara

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan atas disebabkan oleh Virus, bakteri dan alergi (debu, cuaca dingin, dan bulu binatang). Wilayah kerja Puskesmas meliputi 9 mukim, dimana kasus ISPA tertinggi berada di Mukim Matang Gelumpang Baro sebanyak 31% dan terendah berada di Mukim Tgk. Dikrueng sebanyak 9%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah terhadap kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Peusangan, Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 s/d 25 Februari 2023. Metode Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah balita usia 12-59 bulan di mukim Matang Gelumpang Baro yang berjumlah 153 balita. Proses pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 61 orang. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 9-25 Februari 2023. Proses penelitian dilakukan menggunakan metode wawancara dengan observasi. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Data di analisis melalui univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan balita yang mengalami ISPA sebanyak 44,3%, kepadatan hunian pada kategori tidak padat (54,1%), pencemaran udara pada kategori ada (67,2%), kelembaban udara pada kategori tidak baik (59,0%) dan kondisi pencahayaan pada kategori tidak baik (57,4%). Hasil analisa bivariat adanya hubungan antara kejadian ISPA dengan kepadatan hunian (p-value 0,004), pencemaran udara (p-value 0,001), kelembaban (p-value 0,002), dan kondisi pencahayaan (p-value 0,019). Diharapkan kepada Pimpinan Puskesmas agar lebih aktif memberikan sosialisasi kepada masyakarat tentang pencegahan terjadinya penyakit ISPA terutama dalam menjaga agar kepadatan hunian tetap baik, serta menjaga agar kondisi pencahayaan dan ventilasi dalam keadaan baik.

References

Afandi and Irwan, A. (2015) ‘Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Anak Balita Di Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015’, Depok?: FKM UI [Preprint].

Aristatia et al. (2021) ‘Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Puskesmas Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2021’, Indonesian Journal of Health and Medical, 1(4), pp. 508–535.

Balitbang (2018) Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Cahyadi, W. et al. (2016) ‘Pengaruh Faktor Meteorologis Dan Konsentrasi Partikulat (Pm10) Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa)(Studi Kasus Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru Tahun 2014-2015)’, Enviroscienteae, 12(3), pp. 302–311.

Jayanti, D. (2018) ‘Pengaruh Lingkungan Rumah Terhadap ISPA Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Haloban Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017’, 3(2).

Kemenkes RI (2016) Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2021) Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2021. Available at: https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2021.pdf.

Nuzula, F. and Yulia, R.P. (2017) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibiru Kabupaten Banyuwangi’, Program Studi D III Keperawatan Akademi Kesehatan “Rustida” [Preprint].

Saleh, M., Gafur, A. and Aeni, S. (2017) ‘Hubungan Sumber Polutan dalam Rumah dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Balita di Kecamatan Mariso Kota Makassar’, 3(3), pp. 169–176.

Sinuraya, L.. (2017) ‘Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian ISPA Pada Balita Di Desa Singgamanik Kecamatan Munte Kabupaten Karo Tahun 2017’.

Sofia (2017) ‘Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar’, Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2(1), pp. 43–40.

Tazinya, A.A. et al. (2018) ‘Risk Factors for Acute Respiratory Infections in Children Under Five Years Attending the Bamenda Regional Hospital in Cameroon’, 18(7), pp. 1–8.

Winarni, Ummah, B. Al and Salim, S.A.N. (2010) ‘Hubungan Antara Perilaku Merokok Orang Tua dan Anggota Keluarga Yang Tinggal Dalam Satu Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen Tahun 2009’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 6(1), pp. 16–20.

World Health Organization (2020) Pneumonia. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia.

Yusuf, M., P.Sudayasa., I. and Nurtamin., T. (2016) ‘Hubungan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Masyarakat Pesisir Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Tahun 2014’, 3(2), pp. 239–248.

Downloads

Published

2023-09-23

How to Cite

Sabila, R., Amin, F. A. ., & Hasnur, H. (2023). HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEUSANGAN TAHUN 2023 . Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 2779–2786. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17686