UJI EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN MYCOBACTERIUM LEPRAE DENGAN PENDEKATAN DAYA KASIH KRISTUS PADA PENDERITA MORBUS HANSEN DI PANTI REHABILITASI KUSTA GEMA KASIH GALANG DESA JAHARUN TAHUN 2023

Authors

  • Seri Rayani Bangun Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medik STIKes St. Elisabeth Medan
  • David Sumanto Napitupulu Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medik STIKes St. Elisabeth Medan
  • Yevi Agatani Sinaga Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medik STIKes St. Elisabeth Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17265

Keywords:

ekstrak daun sirih merah, morbus hansen, mycobacterium leprae

Abstract

Mycobacterium leprae merupakan bakteri penyebab penyakit Morbus hansen, yang saat ini menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh beberapa negara khususnya negara indonesia. Ada kecenderungan pada masyarakatmenggunakan tanaman herbal untuk pengobatan Morbus hansen, salah satu nya daun sirih merah yang diketahui sebagai tanaman yang bekhasiat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui pertumbuhan bakteri Mycobacterium leprae dengan diberikannya ekstrak daun sirih merah dan tidak diberi ekstrak daun sirih merah. Sampel yang diguanakan dalam penelitian ini yaitu responden yang memiliki penderita Morbus hansen di Panti Rehabilitasi Kusta Gema Kasih Galang Desa Jaharun.  Metode yang digunakan untuk menentukan pertumbuhan bakteri ini adalah metode cawan petri  dengan menghitung jumlah koloni bakteri di alat colony counter. Analisa data dilakukan dengan paired sampel t-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji ekstrak daun sirih merah terhadap pertumbuhan Mycobacterium leprae menunjukkan nilai (P=0.000), yang artinya uji ekstrak daun sirih merah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan mycobacterium leprae. Ekstrak daun sirih merah mampu menghambat pertumbuhan Mycobacterium leprae dengan jumlah koloni bakteri rata rata 12,53.

References

Andreas, C., Horidah, H., Sulistiana, R., Venosia, D., & Chamidah, N. (2022). PEMODELAN PREVALENSI PENYAKIT KUSTA DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION. Jurnal Aplikasi Statistika & Komputasi Statistik, 14(1), 33-48.

Bangun, S. R. (2021). Perawatan Luka Penderita Kusta Dengan Daun Tetanus (Leea Aequata L) Pengobatan Tradisonal Suku Karo. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 4(5), 1103-1108.

Januarti. (2019). Potensi Ekstrak Terpurifikasi Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz &Pav) Sebagai Antioksidan Dan Antibakteri. Pharmaceutical Science and Clinical Research, volume 4(2), 60-68. doi:10.20961/jpscr.v4i2.27206

Kamal, M., & Martini, S. (2015). Kurangnya konseling dan penemuan kasus secara pasif mempengaruhi kejadian kecacatan kusta tingkat II di Kabupaten Sampang. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(3), 290-303.

Noviastuti, A. R., & Soleha, T. U. (2017). Morbus Hansen Tipe Multibasiler (Mid Borderline) dengan Reaksi Kusta Reversal dan Kecacatan Tingkat I. Jurnal Medula, 7(2), 30-36.

Puspita, P. J., Safithri, M., & Sugiharti, N. P. (2018). Antibacterial activities of sirih merah (Piper crocatum) leaf extracts. Current Biochemistry, 5(3), 1-10.

Setiyanti, M., Jamilatun, M., & Kurniati, N. (2022). Mukosa Hidung Penderita Morbus hansen di Rumah Sakit Sitanala Kota Tangerang. Medikes (Media Informasi Kesehatan), 9, 101–108.

Downloads

Published

2023-09-27