THE EFFECTIVENESS OF THE SIJAHE DIGITAL APPLICATION AS A TOOL FOR PHARMACISTS IN EDUCATION ON THE USE OF TRADITIONAL MEDICINE
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15846Keywords:
Digital Applications, Traditional MedicineAbstract
Obat tradisional banyak yang memanfaatkan untuk imunbooster dengan merebus ataupun mengkonsumsi berupa rendaman ataupun bentuk olahan herbal lainnya. Apoteker membutuhkan akses cepat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk memberikan saran kepada masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu solusinya. Implementasi Aplikasi berbasis Digital bagi Apoteker dapat menjadi kunci utama penambah informasi yang aksestable. Tujuan riset ini adalah untuk menganalisis efektifitas aplikasi berbasis digital Sistem Informasi Jamu dan Herbal (Sijahe) untuk tools apoteker dalam edukasi masyarakat dalam menggunakan obat tradisional. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan survey untuk mengambil data yang dilakukan pada tahun 2020. Populasi adalah seluruh apoteker di Indonesia yang berjumlah 121ribu dengan sample sebanya 20 apoteker setiap provinsi besar dengan tekhnik pengambilan sample dengan random sampling. yang. Uji efektifitas pada apoteker sebagai agent of change, terhadap 6 aspek pengembangan produk, yakni TI (Teknologi Informasi), Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Pengguna, Kepuasaan Pengguna dan Keuntungan Bersih. Hasil pengembangan diperoleh aplikasi digital Si Jahe yang berisi data base penggunaan berbagai obat tradisional di Indonesia. Hasil survey secara kualitatif menunjukkan aplikasi SIJAHE memiliki dampak positif terhadap 6 aspek dan dapat diterima dengan baik. Keunggulan utama aplikasi SIJAHE adalah kualitas informasi yang sangat baik. Sementara, pada aspek konstruksi IT masih ada keterbatasan pada sistem interaksi yang masih dikembangkan, yakni masih ada bagian tertantu belum user friendly. Simpulan Aplikasi SIJAHE telah merubah persepsi dan kemampuan terhadap penggunaan obat herbal di tengah masyarakat. Peranan apoteker educator sumber informasi obat tradisional, memberikan pengaruh dengan adanya tools SIJAHE, melalui validasi data yang telah dilaksanakanReferences
Kementrian Kesehatan RI (2016). Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. 147(March):11–40.
Sahfitri V.(2012) Pengukuran Efektifitas Sistem Informasi. Ilm MATRIK. 14, No 3(12):206.
Suwarni S, Bulu AI, Novembrina M, Rizqi AS, Setyaningrum P.(2022) Pemberdayaan Tenaga Kesehatan Pada Program Pemanfaatan Obat Tradisional. J Pengabdi Masy. Vol 2(3):180–5.
Suwarni S, Widayati A, Ayuningtyas ND. (2022). Perception of Pharmacists as Agents of Change About the Use of Traditional Medicines by Indonesian Society. 2022;7(3).
V.A.R.Barao, R.C.Coata, J.A.Shibli, M.Bertolini, J.G.S.Souza.(2022) Information Technologies In Pharmacy. Braz Dent J. 2022;33(1):1–12.
Wati E, Kuantan Singingi I, Jl Gatot Subroto IK, Nenas K, Jake D, Kuantan Singingi K.(2020) Sistem Informasi Tanaman Herbal Dan Ramuan Obat Tradisional Sebagai Alternatif Pengobatan Alami Berbasis Web. J Perencanaan, Sains, Teknol dan Komput [Internet].Vol 3(2):463–72. Available from: https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/JUPERSATEK/article/view/1091/733
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Sri Suwarni, Nurista Dida Ayuningtyas, Erna Tri Wulandari, Aris Widayati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


