HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MANFAAT RENDAMAN AIR HANGAT DAN GARAM DALAM MENURUNKAN EDEMA KAKI IBU HAMIL TRIMESTER III
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.15252Keywords:
Knowledge, Attitude, Warm Water and Salt Soak, Foot EdemaAbstract
Edema adalah penimbunan cairan berlebihan di antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh. Dampak yang akan terjadi bila edema kaki tidak di atasi dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada sebagian ibu hamil. Penatalaksanaan edema kaki pada ibu hamil tersebut, dengan menggunakan terapi rendam air hangat dan garam sebagai alternatif non farmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang manfaat rendaman air hangat dan garam dalam menurunkan edema kaki ibu hamil trimester III di Klinik Juliana Dalimunthe Medan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional dengan besar sampel sebanyak 46 orang dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi, pertanyaan pengetahuan dan penyataan sikap tentang manfaat rendaman air hangat dan garam dalam menurunkan edema kaki. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil berpengetahuan cukup sebanyak orang 24 orang (52,2%) dan bersikap baik sebanyak 27 orang (58,7%) dalam melakukan terapi rendaman air hangat dan garam dalam menurunkan edema. Setelah dilakukan uji chi-square disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang manfaat rendaman air hangat dan garam dalam menurunkan edema kaki karena nilai p value < 0,05 atau (0,002>0,05). Diharapkan tenaga kesehatan agar dapat melakukan promosi kesehatan dan sosialisasi tentang tentang manfaat rendaman air hangat dan garam dalam menurunkan edema kaki ibu hamil trimester III dan dapat memberikan edukasi pada ibu hamil sehingga ibu hamil dapat melakukan rendaman air hangat dan garam sebagai salah satu metode non farmakologi untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat edema kaki.References
Anisa, K. D. (2019). Efektifitas kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh pada An. D dengan hipertermia. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, 5(2), 122–127.
Ayu, E. I., Irwanti, W., & Mulyanti, M. (2015). Kompres air hangat pada daerah aksila dan dahi terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien demam di pku muhammadiyah kutoarjo. JNKI (Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia)(Indonesian Journal of Nursing and Midwifery), 3(1), 10–14.
Cho, S., & Atwood, J. E. (2002). Peripheral edema. The American Journal of Medicine, 113(7), 580–586.
Dewi, A. K. (2017). Perbedaan Penurunan Suhu tubuh antara pemberian Kompres Air hangat dengan tepid sponge bath pada anak demam. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1(1).
Dewi, S. U., & Rahmawati, P. A. (2019). Penerapan Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Dalam Menurunkan Tekanan Darah. JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi), 3(2), 74–80.
Firmansyah, A., Setiawan, H., & Ariyanto, H. (2021). Studi Kasus Implementasi Evidence-Based Nursing: Water Tepid Sponge Bath Untuk Menurunkan Demam Pasien Tifoid. Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan Dan Keperawatan, 14(02), 174–181.
Fishman, R. A. (1975). Brain edema. New England Journal of Medicine, 293(14), 706–711.
Hartini, S., & Pertiwi, P. P. (2015). Efektifitas kompres air hangat terhadap penurunan suhu tubuh anak demam usia 1-3 tahun di smc rs telogorejo semarang. Karya Ilmiah.
Irmachatshalihah, R., & Alfiyanti, D. (2020). Kombinasi kompres hangat dengan teknik blok dan teknik seka (tepid sponge bath) menurunkan suhu tubuh pada anak penderita gastroentritis. Ners Muda, 1(3), 193–199.
Kusnanto, K., Widyawati, I. Y., & Cahyanti, I. S. (2017). Efektifitas Tepid Sponge Bath Suhu 32oc dan 37oc dalam menurunkan suhu tubuh anak demam. Jurnal Ners.
Nofitasari, F., & Wahyuningsih, W. (2019). Penerapan Kompres Hangat Untuk Menurunkan Hipertermia Pada Anak dengan Demam Typoid. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 3(2), 44–50.
O’Brien, J. G., Chennubhotla, S. A., & Chennubhotal, R. V. (2005). Treatment of edema. American Family Physician, 71(11), 2111–2117.
Oktaviana, A., & Imron, R. (2016). Menurunkan nyeri dismenorea dengan kompres hangat. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 8(2), 137–141.
Pangesti, N. A., Atmojo, B. S. R., & others. (2020). Penerapan Kompres Hangat Dalam Menurunkan Hipertermia Pada Anak Yang Mengalami Kejang Demam Sederhana. Nursing Science Journal (NSJ), 1(1), 29–35.
Permatasari, K. I. (2013). Perbedaan efektivitas kompres air hangat dan Kompres Air biasa terhadap penurunan suhu tubuh pada anak dengan demam di RSUD Tugurejo Semarang. Karya Ilmiah.
Rahayu, S. F. (2022). Penerapan Kompres Hangat Untuk Menurunkan Demam Pada Anak Dengan Dengue Haemoragic Fever di Rumah Sakit Martapura. Journal Nursing Army, 3(1), 47–53.
Robin, E. D., Cross, C. E., & Zelis, R. (1973). Pulmonary edema. New England Journal of Medicine, 288(6), 292–304.
Staub, N. C. (1974). Pulmonary edema. Physiological Reviews, 54(3), 678–811.
Sumakul, V. D. O., & Lariwu, C. K. (2022). Menurunkan Demam Dengan Kompres Hangat Pada Anak. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(2), 1393–1398.
Trayes, K. P., Studdiford, J., Pickle, S., & Tully, A. S. (2013). Edema: diagnosis and management. American Family Physician, 88(2), 102–110.
Zahroh, R., & Khasanah, N. (2017). Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat Dan Sponge Bath Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pasien Anak Gastroenteritis. Jurnal Ners Lentera, 5(1), 33–42.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Elvi Sepriani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


