EFEKTIFITAS PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL ANTARA METODE INTERMITTENT FEEDING DENGAN GRAVITY DRIP TERHADAP VOLUME RESIDU LAMBUNG PADA PASIEN KRITIS DI RUANGAN ICU AULIA HOSPITAL PEKANBARU
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v1i4.1512Keywords:
nutrisi, feeingAbstract
Pemberian Nutrisi enteral (EN) pada pasien kritis di ruangan ICU dapat diberikan dengan metode intermittent feeding dan gravity drip. Metode Intermitent feeding diberikan secara bertahap 20-60 menit setiap 3-6 jam dengan menggunakan pompa elektronik. Metode gravity drip diberikan secara gravitasi bumi dengan menggunakan chateter tip selama periode 4-10 menit. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kedua metode ini yang mana yang lebih efektif terhadap volume residu lambung pada pasien kritis. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan design penelitian Quasi eksperimen dengan post test only control group design. Penelitian dilakukan di Ruangan ICU Aulia Hospital Pekanbaru selama 20 hari pada tanggal 16 Maret sampai dengan 4 April 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden dan setiap 1 responden dilakukan 2 intervensi yang diobservasi selama 4 hari dan hasil volume residu lambung di catat dalam lembar observasi, tetapi volume residu lambung yang di bandingkan adalah residu hari ketiga dan hari ke empat. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariate dengan uji paired sampel T test dependent. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai rata-rata metode intermittent feeding berjumlah 16,02 ml, minimum 0 dan maximum 61 dan jumlah rata-rata metode gravity drip adalah 171,13 ml, min 50 dan max 485 dengan (p= 0.000). Secara signifikan terdapat perbedaan antara metode intermittent feeding dengan gravity drip. Metode intermittent feeding lebih efektif dari pada gravity drip terhadap volume residu lambung pada pasien kritis di ruangan ICU Aulia Hospital Pekanbaru, dan diharapkan kepada petugas kesehatan diruangan ICU Aulia Hospital sebaiknya mulai menerapkan metode intermittent feeding pada pasien ICU.References
Anggraini Cynthia. 2012. Asuhan Gizi nutritional care procses. Jokjakarta: Graha ilmu
Dahlan, M Sopyuddin.2011. Statistik untuk Kedokteran dan kesehatan. Jakarta. Salemba Medika.
Hasir Julia, dkk. 2014. Pengaruh pemberian nutrisi enteral intermittent terhadap kadar gula darah sewaktu pada psien cedera otak pasca bedah. Yogyakarta. Jurnal Ilmia Kesehatan Keperawatan. Volume 4 N0 1 januari 2014
Hardiansyah dan Nyoman. 2016. Ilmu Gizi (Teori dan Aplikasi). Jakarta. EGC
Hartono, Andry. 2011. Terapi Gizi dan Diet Rumah sakit. Jakarta: EGC
Hidayat, A A Alimul. 2011. Metode penelitian Keperawatan dan teknik dan analisis data . Jakarta : Salemba Medika.
Jauhari dan Nasution Nita. 2015. Nutrisi dan keperawatan. Yokyakarta: Dua Satria Offset.
Jauhari Ahmad . 2015. Dasar Dasar Ilmu Gizi. Yokyakarta: Dua Satria Offset.
Jevon Phillip dan Ewens Beverley. 2009. Pemantaun Pasien Kritis (Seri Keterampilan Klinis essensial untuk perawat). Jakarta: Erlangga
Kementrian Kesehatan RI RSUPN Cipto Mangunkusumo, 2015. Pedoman Pelayanan Intensive Di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jakarta.
Munawaroh. 2012. Efektifitas Pemberian Nutrisi Enteral Metode Intermiten Fedding Dan Gravity Drip Terhatap Volume Residu Lambung Pada Pasien Kritis Di Ruangan ICU RSUD Kebumen. Jurnal Ilmia Kesehatan Keperawatan. Volume 8 N0 3 oktober 2012.
Muuchtadi Deddy. 2009. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta
Notoadmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurlinda A. 2013. Gizi dalam Siklus Daur Kehidupan Seri Baduta Yogyakarta : Andi Publisher.
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Purnomo, dkk. 2013. Gambaran pemberian makanan enteral pada pasien dewasa di RSUP dr. Sarjito. Jogjakarta. Jurnal Keperawatan.
Purnomo roni, dkk. 2016. Gambaran pemberian nutrisi enteral pada pasien dewasa. Jogjakarta. Jurnal Keperawatan.
Setianingsih dan Anna. Perbandingan enteral dan parenteral nutrisi pada pasien kritis: A literature review. Jurnal Ilmia Kesehatan Keperawatan. Volume 3 N0 3 oktober 2012
Suparjana I Nyoman dkk. 2011. Penilaian Status Gizi ( Edisi Revisi ). Jakarta. Salemba
Sutono, dkk. 2009. Interupsi pada pemberian nutrisi enteral pasien kritis dengan ventilasi mekanik. Yogyakarta. Jurnal Ilmia Kesehatan Keperawatan. Volume 4 N0 3 september 2009.
Stewart PC, Lannoti L, Dewey GK, Michaelsen FK, Oyango WA. 2014. Buku Ajar Ilmu Gizi edisi 4. Dukungan Gizi untuk Pasien Rumah Sakit: Jakarta: EGC
Wiryama Made. 2015. Nutrisi pada penderita sakit kritis. Jurnal penyakit dalam, volume 8 nomor 2 mei 2015
Satomi Ichimaru. 2014. Intermittent and bolus methods off feeding in critical care.
Mortezo Nasiri. 2017. Comparison of intermittent and bolus enteral feeding methods on enteral feeding intolerance of patients with sepsis. Middle east Journal of digestive diseases / vol.9/no.4/ oktober 2017.
Dr. Kelana Kusuma Dharma.2015. Metodologi Penelitian Keperawatan. Kramat Jati, Jakarta
M. Sopiyudin Dahlan.2012. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Hutagaol Rennita, Nizar Syarif Hamidi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).