DAYA TERIMA COOKIES ALMOND (Prunus amygdalus) SUBSTITUSI TEPUNG KULIT ARI KEDELAI (Glycine max) untuk MP ASI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i2.14419Keywords:
Cookies, pangan fungsional, tepung kulit ari kedelaiAbstract
Kulit ari kedelai dapat digunakan dalam bahan campuran pada olahan pangan yang tinggi kandungan serat dan protein. kulit ari kedelai masih sedikit dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam penelitian ini memiliki manfaat untuk mengetahui daya terima cookies yang berasal dari tepung kulit ari kedelai. Uji mutu hedonik pada 4 parameter yaitu warna, aroma, tekstur dan rasa. Produk cookies terdapat dua perbandingan berbeda antara bahan tepung terigu dan tepung kulit ari yaitu untuk produk 1 (100% : 0%), produk 2 (75% : 25%), dan produk 3 (50% : 50%). Panelis dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Tingkat daya terima terhadap produk 1, produk 2 dan produk 3 berturut- turut untuk parameter warna adalah 87%, 58%, dan 79%; aroma 90%, 62%, dan 87%; tekstur 71%, 71%, dan 85%; rasa 85%, 40%, dan 81%. Berdasarkan hasil uji friedman rank, ada perbedaan antara warna, aroma, tekstur, dan rasa pada ketiga produk dengan nilai sig <0,05 sehingga perlu dilakukan uji lanjut dengan Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Parameter warna, aroma dan rasa yang terbaik yaitu pada perlakuan 1, sedangkan parameter tekstur yang terbaik pada perlakuan 3. Berdasarkan dari uji organoleptik, urutan tingkat kepentingan menurut panelis yaitu parameter rasa, aroma, warna, dan tekstur. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan reformulasi cookies kulit ari kedelai perlakuan 3 untuk mendapatkan semua parameter dengan nilai terbaik, terutama perbaikan dalam hal warna, aroma dan rasa.References
Bekti, palupi; istiqomah rahmawati; dkk. (2016). Pemberdayaan UKM Industri Tempe Melalui Pengolahan Limbah Kulit Ari Kedelai Menjadi Tepung Kaya Serat di Desa Jambesari Kab. Bondowoso. Jurnal Dedikasi, 2(2), 1–23.
Hojsak, I., Benninga, M. A., Hauser, B., Kansu, A., Kelly, V. B., Stephen, A. M., Morais Lopez, A., Slavin, J., & Tuohy, K. (2022). Benefits of Dietary Fibre for Children in Health and Disease. Archives of Disease in Childhood, 107(11), 973–979. https://doi.org/10.1136/archdischild-2021-323571
Kenang, V., Koapaha, T., & Langi, T. M. (2022). Substitusi Tepung Kulit Ari Kedelai (Glycine Max) dalam Pembuatan Cookies Kaya Serat dan Protein dengan Flavor Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis L.). 84, 16–25.
Lestari, M. U., Lubis, G., & Pertiwi, D. (2014). Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) dengan Status Gizi Anak Usia 1-3 Tahun di Kota Padang Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(2), 188–190. https://doi.org/10.25077/jka.v3i2.83
Marom, A. (2015). Sebagai Bahan Subsitusi Terhadap Kualitas Choux Pastry Kering Pendahuluan. 2(1), 41–49.
Nelwida. (2011). Pengaruh Pemberian Kulit Ari Biji Kedelai Hasil Fermentasi dengan Aspergillus Niger dalam Ransum Terhadap Bobot Karkas Ayam Pedaging. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Universitas Jambi, XIV(1), 23–29.
Nikmah, A., Pusari, R. W., & Kusumaningtyas, N. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Mengenai Makanan Gizi Seimbang Terhadap Pertumbuhan Anak Usia 1-2 Tahun. Wawasan Pendidikan, 1(2), 264–271. https://doi.org/10.26877/wp.v
Setya, R., Amanda, A., Widanti, Y. A., & Mustofa, A. (2018). Pemanfaatan Tepung Kulit Ari Kedelai (Glycine Max) Sebagai Penambah Serat pada Cookies Dengan Flavor Pisang Ambon (Musa Acuminata Colla). Jitipari (Jurnal Ilmiah Teknologi Dan Industri Pangan UNISRI, 3(2), 129–134.
Tustiana, Y., & Setyaningsih, R. (2020). Brownies Bersubstitusi Tepung Kulit Ari Kacang Kedelai. Jurnal Keluarga, 6(1), 62–77.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Khofifatus Sa’adah, Junica Happy Dwi Ananda Budi Anggara, Kikiamyani Kikiamyani, Lovia Ayu Nenda Rizqy Putri, Agung Nugraha, Ika Fitria Rahmawati, Arya Ulilalbab
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).