UJI AKTIVITAS SEDIAAN OBAT KUMUR KOMBINASI EKSTRAK DAUN TURI (Sesbania grandiflora L.) DAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Authors

  • Ika Lismayani Prodi Studi S1, Fakultas Farmasi, Universitas Megarezky Makassar
  • Ahmad Irsyad Aliah Prodi Studi S1, Fakultas Farmasi, Universitas Megarezky Makassar
  • Sri Ayu Ulandari Prodi Studi S1, Fakultas Farmasi, Universitas Megarezky Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i1.12204

Keywords:

estrak, formulasi, daun sirih, obat kumur, antibakteri, Staphylococcus aureus.

Abstract

Kombinasi ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora L.) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) memiliki beberapa senyawa metabolit skunder yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri diantaranya alkaloid, flavonoid dan tannin. Pada penelitian ini tanaman tersebut diformulasikan menjadi sediaan berupa obat kumur dengan menggunakan ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora L.) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) pada sebuah formulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora L.) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan obat kumur dan untuk mengetahui apakah formulasi sediaan obat kumur memiliki aktivitas antibakteri terhadap staphylococcus aureus. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorim, daun turi (Sesbania grandiflora L.) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%, dibuat menjadi sediaan obat kumur dari kombinasi ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora L.) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) sebagai antibakteridengan variasi konsentrasi yaitu untuk F1 daun turi 2% daun sirih hijau 1%, F2 daun turi 1% daun sirih hijau 2% dan F3 daun turi 2% dan daun sirih hijau 2% dengan evaluasi sediaan secara fisik dan kimia serta pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi teknik paper disk. Didapatkan hasil pada penelitian ini obat kumur ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora L.) dan daun sirih hijau (Piper betle L.) yang paling efektif sebagai antibakteri pada formulasi ke III (F3) dengan diameter rata-rata daya hambat sebesar 12,7 mm.

References

Anastasia, A. Y., & M. R. T.(2017). Formulasi sediaan mouthwash pencegah plak gigi ekstrak biji kakao (theobroma cacao L) dan uji efektivitas pada bakteri streptococcus mutans." Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal Of Pharmacy) (E-Journal) 3.1:84-92

Andayani, N. P., & Artawa, I. M. B. 2016. (2011). Pengaruh Penyakit Gigi dan Mulut Terhadap Halitosis. Journal Kesehatan Gigi, Vol 4 No. 1.

Arya, V. (2016). Perbedaan Daya Hambat Formula Obat Kumur Daun Sirih Dengan Formula Obat Kumur Lidah Buaya Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Universitas Andalas.

Asmara AP. (2017). Uji Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Dalam Ekstrak Metanol Bunga Turi Merah (Sesbania grandiflora L. Pers). Al-Kimia.;5(1):48- 59. doi:10.24252/al-kimia.v5i1.2856.

Fathoni, S. D. (2019). Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Sebagai Bahan Aktif Antibakteri Dalam Gel Hand Sanitizer Non-Alkohol. Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.

Handayani, S., Lukitasari, M., & Widiyanto, J. (2018). Studi etnobotani tumbuhan berkhasiat obat (Ordo Rutales, Myrtales dan Euforbiales) di Kecamatan Plaosan. In Prosiding Seminar Nasional Simbiosis.

Jiraungkoorskul, K, & J. W. (2015). Sesbania grandiflora?: New Nutraceutical Use As Antidiabetic. International Journal Pharmaceutical Sciences 7(1-2):26-29.

Ririn, Tandjung AI, W. S. (2013). Formulasi Sedian Mouthwash Dari Jus Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah. As-Syifa 5(2):153-161.

Downloads

Published

2023-02-16

Issue

Section

Articles