PERBEDAAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN ANTARA POSISI MENERAN MIRING DAN POSISI MENERAN SETENGAH DUDUK
Keywords:
Ruptur Perineum, Ibu Bersalin, Posisi MeneranAbstract
Ruptur perineum merupakan robekan pada perineum yang terjadi sewaktu persalinan dan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain posisi persalinan, cara meneran, pimpinan persalinan dan berat badan bayi baru lahir. Meneran dengan posisi miring dapat mengurangi risiko terjadinya ruptur perineum, sedangkan meneran dengan posisi setengah duduk risiko terjadinya ruptur perineum lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan derajat ruptur perineum pada ibu bersalin antara posisi meneran miring dan posisi meneran setengah duduk. Jenis penelitian analitik komparatif observasional pada 2 kelompok tidak berpasangan dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di BPM Lini, BPM Ernawati dan BPM Dameria Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei tahun 2021. Populasi adalah seluruh ibu bersalin normal dengan jumlah sampel 30 ibu bersalin, terdiri dari 2 kelompok; 15 ibu bersalin dengan posisi meneran miring dan ; 15 ibu bersalin dengan posisi meneran setengah duduk. Teknik pengumpulan data menggunakan consecutive sampling. Alat ukur penelitian menggunakan lembar obsevasi derejat ruptur perineum dan posisi meneran. Hasil penelitian median derejat ruptur perineum pada ibu bersalin dengan posisi meneran miring (median 1) lebih rendah dari pada kelompok posisi meneran setengah duduk (median 3). Secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut. Saran bagi bagi dokter dan bidan agar dapat memberikan dukungan pada ibu bersalin dalam pemilihan posisi meneran, khususnya posisi meneran miring untuk mencegah ruptur perineum saat persalinan.References
APN (2008). Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.
Dahlan, MS. (2009). Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Edisi 2). Jakarta: Sagung Seto
Dahlan, MS. (2014). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan (Edisi 6). Jakarata: Salemba Medika
Depkes RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia. Diakses tanggal 10 Februari 2020. http://www.depkes.go.id
Depkes RI. 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia.Jakarta : BAPPENAS. Diakses tanggal 10 Februari 2020. http://www.depkes.go.id
Hidayat, Aziz Alimul (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisa Data. Ed. Ke - 1, jakarta ; Salemba Medik
Istiqoma, dkk. 2018. Hubungan Posisi Meneran dengan Kejadian Laserasi Pada Persalinan Normal Di RS. Dr. R Soeharsono Banjarmasin. Jurnal Dinamika Kesehatan, Vol 9 N0. 1 Juli 2018.
Jamaan, Taufiik. 2013. Seri Ibu Sehat Panduan Praktis Persalinan Mudah Dan Nyaman. Jakarta: Onblos Creative Mandiri
Jenny J. S. Sondakh (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta : Erlangga
JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta. Jhpiego.
Mochtar, R.(2010).Sinopsis Obstetri Jilid I.Jakarta : EGC
Perkumpulan Obstetri Ginekologi (POGI) & Himpunan Kedokteran Feto Maternal (HKFM). (2017) Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK): Ketuban Pecah Dini. Indonesia: POGI & HKFM. ; 1-17/ diakses tanggal 5 Februari 2020. http:/www.alumniobgynunpad.com
Wiknjosastro, H (2007_. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo
Wiknjosastro, H. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC