FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI DI KELURAHAN LANGGINI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2018
Abstract
Data World Health Organization (WHO) tahun 2016 masih menunjukkan rata-rata pemberian ASI Eksklusif di dunia baru berkisar 38%. Di Indonesia meskipun sejumlah besar perempuan (96%) menyusui anak dalam kehidupan mereka, hanya 42% yang mendapatkan ASI Eksklusif. Di Provinsi Riau tahun 2017 pencapaian ASI Eksklusif 69,4% dan di Kabupaten Kampar 73,5% pada tahun 2017. Puskesmas Bangkinang Kota merupakan salah satu puskesmas dengan pencapaian target ASI yang rendah hanya 9,91%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI pada bayi di kelurahan langgini wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota Kabupaten Kampar tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi > 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota Kabupaten Kampar tahun 2018.Jumlah sampel 30 responden dan pengambilan sampel dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu terhadap pemberian ASI dengan nilai P value 0,028 (p ≤ 0,05), ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan pemberian ASI dengan nilai P value 0,001 (p ≤ 0,05) dan ada hubungan yang signifikan antara keterpaparan promosi susu formula dengan pemberian ASI dengan nilai P value 0,001 (p≤0,05). Disarankan bagi pelayanan kesehatan di Puskesmas Bangkinang Kota Kabupaten Kampar lebih meningkatkan lagi upaya-upaya untuk meningkatkan cakupan ASI melalui penyuluhan langsung kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menerima informasi terbaruReferences
Afifah, D.N. (2007). Faktor-faktor yang Berperan dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Magister Gizi Kesehatan Masyarakat. Volume 111 No.1 Juni, hal 20.
Amiruddin. (2007). Promosi Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 6-11 Bulan di Kelurahan Pa’baeng-baeng Kecamatan Tamalate Makasar. (Online)http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/04/26/susu-formula-menghambat-pemberian-asi-eksklusiif. Diakses pada tanggal 01 Mei 2018.
Arikunto S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Astutik, R.Y. (2014). Payudara dan Laktasi. Jakarta : Salemba Medika.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Riau. Pekanbaru : Pemerintah Provinsi Riau.
Estuti. (2012). Karakteristik ibu yang berhubungan dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif pada anak usia 7-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Liwa Kecamatan Balik Kapur Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012. http://lib.ui.ac.id/. Diakses pada tanggal 18 Mei 2018.
Hidayat A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
Handayani. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau. Skripsi : FKM UI.
(2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
Husnaria. (2011). Hubungan Pendidikan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Mekar Provinsi Sulawesi Tenggara. Junal Akademi Kebidanan Pelita Ibu Kendari.
Ihsani, Thien. (2011). Hubungan Promosi Susu Formula Dan Faktor Lainnya Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kota Solok Provinsi Sumatera Barat. Skripsi : FKM UI Depok.
Kurniawan dkk. (2014). Hubungan Pesepsi ibu tentang Pembagian Susu Formula dengan Pemberian Susu formula pada Bayi Usia 0-6 Bulan. http://download.portalgaruda.org/. Diakses pada tanggal 18 Mei 2018.
Lestari. (2009). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Air Susu Ibu dan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Fajar Bula. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/. Diakses pada tanggal 18 Mei 2018.
Ni’mah, N. (2007). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Pekerja Buruh Di Sigaret Kretek Tangan (SKT) Unit Karangbener Djarum Kudus. Skripsi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta.
(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Mayunani, Anik. (2012). Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta : Trans Info Medika.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2012 tentang Tenaga Kesehatan.
Pertiwi, putri. (2012). Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Kuncir Tangerang. Jurnal Keperawatan FIK UI.
Prasetyono, D, S. (2009). Buku Pedoman ASI Eksklusif. Jogjakarta : DIVA Press.
Pusdatin. (2016). Profil Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta : Pusat Data dan Informasi.
Riksani, Ani. (2012). Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Jakarta Timur : Dunia Sehat.
Setyorini, R. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas pegandan kota semarang. Jurnal UNDIP.
Siregar. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI oleh Ibu melahirkan. (Online). www.respiratory.usu.ac.id.Diakses pada tanggal 19 Mei 2018.
Soetjiningsih. (1997). ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
(2007). ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Sofiyatun. (2008). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Praktek Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Jali Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun 2008. Skripsi : UNDIP.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Utami, A.R. (2016). Hubungan Faktor Ibu dan Dukungan Tempat Kerja Terhadap Perilaku Penerapan ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja di Perguruan Tinggi Kesehatan Kota Semarang. Skripsi : FKM Unimus.
Walyani dkk. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Yogyakarta : Pustaka Baru.
WHO. (2008). Indicators for Assessing Infant and Young Child Feeding Practice. Genewa.