FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2020
Keywords:
Pengetahuan, Sikap, Keterbatasan ASI, Susu Formula, BayiAbstract
ABSTRAK Tingginya pemberian susu formula pada bayi usia 0-6 bulan disebabkan oleh gencarnya promosi susu formula yang melibatkan tenaga persalinan baik bidan maupun dokter sebagai promotor susu formula.Bayi yang diberikan susu formula memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberin susu formula pada bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar sebanyak 60 orang. Sampel dalam penelitian ini ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan berjumlah 60 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpengetahuan kurang sebanyak 37 orang (61,7%), sebagian besar responden memiliki sikap sebanyak 39 orang (65%), sebagain besar responden terbatas ASI sebanyak 35 orang (58,3%),dan sebagian besar responden memberikan susu formula sebanyak 40 orang (66,7%). Hasil uji Chi-square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan keterbatasan ASI dengan pemberian susu formula. Diharapkan agar Puskesmas melakukan penyuluhan - penyuluhan tentang susu dampak susu formulaapabila diberikan pada bayi usia 0-6 bulan agar menghindari terjadinya komplikasi yang bisa ditimbulkan susu formula.References
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti R, Isnaini N. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Susu Formula Pada Bayi Umur 0-6 Bulan di BPS Agnes Way Kandis Bandar Lampung Tahun 2013. Jurnal Kebidanan, Volume, 1, Nomor (1) : 1-4.
Ariani A. (2010). Peningkatan Berat Badan pada Bayi Prematur yang Mendapat ASI, PASI, dan Kombinasi ASI-PASI. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40, Nomor (2) : 81-85.
Arisonaidah Y, Hidayah N. (2017). Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Susu Formula pada Bayi Usia 0-6 Bulan Tahun 2017. Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, Volume 4, Nomor (3) : 557 -562.
Atabik A. (2014). Faktor Ibu Yang Berhubungan dengan Praktik Pemberian Asi Ekklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan . Unnes Journal of Public Health (UJPH).ISSN 2252 - 6528 Volume (1).
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. (2018). Angka Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Kampar Tahun 2018.
Lestari D, Zuraida R, Larasati T. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Susu Formula dan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian Susu Formula di Kelurahan Fajar Bulan. Medical Journal of Lampung University. Volume 2 (4), 88 – 99.
Maftuchah, Afriani AI,Maulida A. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Susu FormulaSebagai Pengganti Asi Eksklusif. Jurnal SMART Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang, Volume 4, Nomor (2) : 67 – 76.
Nurmawati I, Nugraheni SA, Kartini A. (2015). Faktor Determinan Pemberian Susu Formula pada Bayi Usia 0-6 Bulan(Studi Pada Ibu Bayi Usia 7-12 Bulan di Wilayah Puskesmas KabupatenDemak). JurnalManajemen Kesehatan Indonesia, Volume 3, Nomor (1) : 81 – 90.
Puskesmas Kampar. (2019). Cakupan Pemberian Susu Formula di Puskesmas Kampar Tahun 2019.
Rau MJ, Dewi NU, Mufydah. (2016). Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian SusuPada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah KerjaPuskesmas Mabelopura Palu. Jurnal Preventif, Volume 7, Nomor (2) : 8 – 17.
Riskesdas RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diakses Pada Tanggal 06 Mei 2019 dari http://www. depkes.go.id/resources/download/info-terkini/materi_ rakorpop_2018/Hasil%20Riskesd as%202018.pdf.
Setyarini A, Mexitalia M, Margawati A. (2015). Pengaruh pemberian asi eksklusif dan non eksklusif terhadap mental emosional anak usia 3-4 tahun. Jurnal Gizi Indonesia, Volume 4, Nomor (1) : 1858 – 494.
World Health Organitation (WHO). (2017). Improving child nutrition, the achievable imperative for global progress. New York : United Nations Chilren’s Fund
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Ridha Hidayat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).