FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN TAHUN 2023

Authors

  • Robledo Samosikha Wau Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Lukman Hakim Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Nettietalia Br. Brahmana Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Donal Nababan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Rinawati Sembiring Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Ivan Elisabeth Purba Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Toni Wandra Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.36826

Keywords:

accidental non probability, pola asuh, sanitasi, stunting

Abstract

Perhatian terhadap pemenuhan zat gizi anak hendaknya dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak yaitu dimulai dari masa awal kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, masa ini disebut dengan golden age yaitu masa dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada diri anak. Setelah anak berusia diatas 2 tahun, pemenuhan terhadap asupan zat gizi harus tetap diperhatikan karena usia balita merupakan usia yang rawan terhadap berbagai penyakit dan masalah gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Teluk Dalam kabupaten Nias Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Teluk Dalam kecamatan Teluk Dalam, kabupaten Nias Selatan, di dua desa yaitu desa bawodobara dan bawonifaoso. Populasi dari penelitian ini berjumlah 1.750 balita. Jumlah sampel dalam penelitian ini 30 orang. Jenis pengambilan sample menggunakan non probability dengan menggunakan teknik Accidental. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder.instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa semua varibel berhubungan dengan kejadian stunting dengan variabel dominan adalah pola asuh degan nilai p value 0,009. Saran ditujukan untuk puskesmas dan orang tua terutama ibu. diharapkan pada pihak puskesmas agar mengedukasi masyarakat tentang GERMAS (gerakan masyarakat hidup sehat ). Bagi ibu diharapkan ibu menerapkan prinsip PHBS ( perilaku hidup bersih sehat ). sebagai pola asuh kesehatan anak.

References

Adriani, P., Aisyah, I. S., Wirawan, S., Hasanah, L. N., Nursiah, A., Yulistianingsih, A., & Siswati, T. (2022). Stunting Pada Anak. Global Eksekutif Teknologi.

Agustin, L., & Rahmawati, D. (2021). Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 4(1), 30.

Agustina, W., & Fathur, F. (2022). Ibu Hamil Kek, Berat Bayi Lahir Rendah Dan Tidak Asi Ekslusif Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Stunting. Jurnal Kesehatan Tambusai, 3(1), 263-270.

Ahyar, H., Andriani, H., Sukmana, D. J., Hardani, S. P., MS, N. H. A., GC, B., ... & Ustiawaty, J. (2020). Buku metode penelitian kualitatif & kuantitatif. CV. Pustaka Ilmu Group.

Ahyar, Hardani, Helmina Andriani, Dhika Juliana Sukmana, S. Pd Hardani, Nur Hikmatul Auliya MS, B. GC, M. S. Helmina Andriani, R. A. Fardani, and J. Ustiawaty. "Buku metode penelitian kualitatif & kuantitatif." CV. Pustaka Ilmu Group (2020).

Aini, N., Hera, A. G. M., Anindita, A. I., Maliangkay, K. S., & Amalia, R. (2022). HUBUNGAN RENDAHNYA TINGKAT EKONOMI TERHADAP RISIKO TERJADINYA STUNTING: A SYSTEMATIC REVIEW. Jurnal Kesehatan Tambusai, 3(2), 127-135.

Anasiru, M. A., & Domili, I. (2018). Pengaruh Asupan Energi dan Protein, Pola Asuh, dan Status Kesehatan Terhadap Kejadian Stunting pada Anak usia 12-36 bulan di Puskesmas Tilango Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Healt and Nutritions Jurnal, 5, 39-43.

Anmaru, Y.Y. (2019). Analisis faktor yang mempengaruhi kejadian Stunting pada balita usia 24-59 bulan di desa Kedungjati kabupaten grobogan 2019.(Thesis, Universitas Negeri Semarang)

Anugrahaeni, H. A., Nugraheni, W. T., & Ningsih, W. T. (2022). Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Orang Tua tentang Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Semanding. Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia, 6(1), 64-72.

Arbain, T., Saleh, M., Putri, A. O., Noor, M. S., Fakhriyah, F., Qadrinnisa, R., ... & Arsyad, M. Buku Ajar Stunting dan Permasalahannya.

Aritonang, E. A., Margawati, A., & Dieny, F. F. (2020). Analisis pengeluaran pangan, ketahanan pangan dan asupan zat gizi anak bawah dua tahun (BADUTA) sebagai faktor risiko stunting. Journal of nutrition college, 9(1), 71-80.

Aryu, C. (2020). Buku Epidemiologi Stunting.

BANCIN, F. (2019). FAKTOR YANG MEMENGARUHI IBU BEKERJA TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGKOHOR KECAMATAN SINGKOHOR KABUPATEN ACEH SINGKIL PROVINSI ACEH TAHUN 2019 (Doctoral dissertation, INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN).

Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal & child nutrition, 14(4), e12617.

Bustami, B., & Ampera, M. (2020). The identification of modeling causes of stunting children aged 2–5 years in Aceh province, Indonesia (Data analysis of nutritional status monitoring 2015). Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 8(E), 657-663.

Darmayanti, R., & Puspitasari, B. (2021). Upaya Pencegahan Stunting Saat Kehamilan. Penerbit NEM.

Daud, N. F., & Sinarsih, S. (2018). Prevalensi Stunting Balita di Medan-Indonesia Akibat Defisiensi Asupan Energi: Analisis Faktor Yang Mempengaruhi. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 5(1), 8-13.

Febrianita, Y., & Fitri, A. (2022). HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KELURAHAN KUBANG RAYA KECAMATAN SIAK HULU. Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 11(2), 165-170.

Femidio, M., & Muniroh, L. (2020). Perbedaan pola asuh dan tingkat kecukupan zat gizi pada balita stunting dan non-stunting di wilayah pesisir Kabupaten Probolinggo. Amerta Nutrition, 4(1), 49.

Fitriani, L., & Ofan, H. (2021). Umur dan Paritas Berhubungan dengan Stunting pada Anak 0-59 Bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 148-153.

Ginna, M., & Wiramihardja, S. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Mendeteksi Dan Mencegah Stunting Di Desa Cipacing Jatinangor. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat ISSN, 1410-5675.

Hasanah Nurbaweana, N. (2019). HUBUNGAN RIWAYAT SAKIT DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS SIMOMULYO SURABAYA (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Downloads

Published

2024-11-22

How to Cite

Samosikha Wau, R. ., Hakim, L., Br. Brahmana, N. ., Nababan, D. ., Sembiring, R., Elisabeth Purba, I. ., & Wandra, T. . (2024). FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS TELUK DALAM KABUPATEN NIAS SELATAN TAHUN 2023. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 5419–5440. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.36826