ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI PUSKESMASUJONG PATIHAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Authors

  • Eka Pransika Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Donal Nababan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Agnes Purba Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Daniel Ginting Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Adiansyah Adiansyah Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan
  • Mido Ester J. Sitorus Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Direktorat Pascasarjana, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.36825

Keywords:

Accidental. Non probability, Pola asuh, Sanitasi, Stunting

Abstract

Stunting menjadi salah satu ancaman yang membawa dampak negatif dalam pencapaian bonus demografi. Terdapat 155 juta anak di seluruh dunia menderita malnutrisi akibat dari stunting sejak abad ke-19 sampai dengan sekarang. Saat ini, tren stunting anak secara global mengalami peningkatan. Berdasarkan data survey yang dilakukan di Puskesmas Ujong Patihah jumlah balita pada tahun 2024 adalah sebanyak 1.065 dengan jumlah kejadian stunting sebanyak 92 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 tahun di Puskesmas Ujong Patihah Kabupaten Nagan Raya. Metodelogi penelitian menggunakan desain crossectional study. Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Ujong Patihah pada bulan Agustus 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita usia 25-59 tahun. Sampel diambil dengan menggunakan rumus slovin sebanyak 95  sampel. Hasil Analisa bivariat menunjukan variabel riwayat ASI eksklusif memiliki nilai p=0.024, variabel BBLR memiliki nilai p=0.285, variabel pengetahuan memiliki nilai p=0.038, variabel MP-ASI memiliki nilai p=0.044, variabel penyakit infeksi memiliki nilai p=0.459. Kesimpulan variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian stunting adalah variabel riwayat ASI Eksklusif, variabel pengetahuan dan MP-ASI. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting adalah riwayat ASI Eksklusif. Disarankan ke pada petugas kesehatan agar lebih meningkatkan edukasi ke pada masyarakat.

References

Akbar, F., Binti Hambo Hamsa, I., Darmiati, Hermawan, A., & Muspiati Muhajir, A. (2021). Strategi Menurunkan Prevalensi Gizi Kurang Balita. Sleman: Deepublish.

Akombi, Blessing Jaka., Agho, Kingsley Emwinyore., Hall, John Joseph, Merom, Dafna,. Burt, Thomas Astell., & Renzaho, Andre M. N. (2017). Stunting and Severe Stunting among Children Under-5 Years in Nigeria: A Multilevel Analysis. BMC Pediatrics. 17(15): 1-16.

Asprika, M. C. (2023). HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN SIKAP IBUDENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CECAR. NUTRIZIONE(Nutrition Research and Development Journal), Volume 03 Nomor 01, April 2023 (40-48).

Arti, M. Kautzar. (2020). Manajemen Asuhan keperawatan BBLR pada bayi dengan Hipotermia. Jurnal Midwifery.

Aslan. (2019). Peran Pola Asuh Orangtua di Era Digital. Jurnal Studia Insania..

Ayu Candra, (2020). Epidemiologi Stunting. Semarang: Fakultas Kedokteran Diponegoro.

B Pratama, DI Angraini, K Nisa. (2019). Penyebab Langsung (Immediate Cause) yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak. Makasar: Akper Sandi karsa.

Baitussalam, P. (2020). Data stunting 2018. Aceh Besar: Puskesmas Baitussalam.

Dian Nintyasari mustika, dkk. (2018). Buku ajar asuhan kebidanan nifas: proses laktasi dan menyusui. Semarang.

Diana, R., Rachmayanti, R.D., Khomsan, A. Riyadi, H. Influence of eating concept on eating behavior and stunting in Indonesian Madurese ethnic group. J. Ethn. Food 9, 48 (2022). https://doi.org/10.1186/s42779-022-00162-3

Dieni Septiawati, Yaktiworo Indriani, Reni Zuraida. (2021). Tingkat Konsumsi Energi dan Protein dengan Status Gizi Balita. Jurnal Ilmiah kesehatan Sandi Husada.

Dinamik. (2019). Faktor resiko kejadian Berat badan lahir rendah (BBLR) di Ruang perimatologi RSUD Dr. Pirngadi Medan.

Dwijowati Asih Saputri, Aulia Novitasari. (2019). Hubungan Pola Konsumsi Dengan Kadar Kolesterol Masyarakat Di Kota Bandar Lampung. Serambi Saintia: Jurnal Sains dan aplikasi.

Husnaniyah, D., Yulyanti, D., & Rudiansyah. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Stunting. The Indonesian Journal of Health Science , Volume 12, No.1, Juni 2020.

I Fatuhurrahman, IA Pratiwi. (2021). Pola Asuh Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar. Majalengka: Jurnal Educatio FKIP UNMA.

Julianti, E. d. (2020). Determinan of Stunting in children aged 12-59 month. . Nurse Media Journal of Nursing, 10(1), 36-45.

Kaprian Alsyah, Nia Ramadhanti, dkk. (2022). Hubungan asupan zat gizi terhadap resiko stunting pada balita: Prosiding SEMNAS BIO 2022. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2017.

Linda Wati, jun Musnadi. (2022). Hubungan asupan gizi dengan kejadian stunting pada anak di desa pada anak di Desa Padang kecamatan manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Meulaboh: FKM UTU.

Mahendra T.A Sampurna. (2022). Lindungi diri dengan imunisasi. Surabaya: Airlangga University Press.

Maigoda, dkk (2024). Buku Ajar Perencanaan Program Gizi. Jawa Tengah : Penerbit NEM

Pratama, B., Angraini, D. I., dan Nisa, K. 2019. Penyebab Langsung (Immediate Cause) yang mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 8(2), 299-303.

Rachmayanti, R. D., Kevaladandra, Z., Ibnu, F., & Khamidah, N. (2022). Systematic Review: Protective Factors from the Risks of Stunting in Breastfeeding Period. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, vol. 17, no. 2, pp. 72-78, May. 2022.

Rosha, B., Susilowati, A., Amaliah, N. and Permana. (2020). Penyebab Langsung dan Tidak Langsung Stunting di Lima Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor (Study Kualitatif Kohor Tumbuh Kembang Anak Tahun 2019). Buletin Penelitian Kesehatan, 48 (3) pp.169-182.

Siti Helmyati, dkk. (2020). Stunting Permasalahan dan Penanganannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sukiman, M. R., Bamahry, A., & Irwan, A. A. (2022). Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Stunting pada Balita di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar Periode Januari 2022. FAcum Medical Journal, Vol. 2 No. 9 (2022): September.

Suryani (2018) gambaran pengetahuan ibu tentang stunting Di Wilayah kerja Puskesmas Baregbec Kabupaten Ciamis tahun 2018.

Tutik hidayati, Iis Hanafiah, Yessy Nur endah, (2019). Pendamping gizi pada balita. Yogyakarta: CV Budi Utama.

VAV Setyawati, E Hartini. (2018). Buku ajar dasar ilmu gizi kesehatan masyarakat. Yogyakarata: CV Budi Utama.

Wati Windra Resta (2021). Hubungan Riwayat BBLR, Asupan Protein, Kalsium, Dan Seng Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Nutrition Research and Development Journal. Volume 01 Nomor 02, November 2021 (1-12)

YS Putri, IA Pratiwi, EA Ismaya. (2020). Peran Pola Asuh dalam Pembentukan Minat Belajar Anak di Desa Medini. Jurnal Muara Pendidikan.

Downloads

Published

2024-11-22

How to Cite

Pransika, E. ., Nababan, D. ., Purba, A. ., Ginting, D. ., Adiansyah, A., & J. Sitorus, M. E. (2024). ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI PUSKESMASUJONG PATIHAH KABUPATEN NAGAN RAYA. PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 8(3), 5459–5471. https://doi.org/10.31004/prepotif.v8i3.36825