PENGARUH KONSUMSI REBUSAN JANTUNG PISANG TERHADAP EKSKRESI ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA RANAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2016
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v1i1.97Abstract
Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia tahun 2013hanya 42 % angka ini masih dibawah target WHO 50%. Penyebabnya adalah biasanya ASI sulit keluar pada hari pertama menyusui, ASI yang tidak cukup karena sulit keluar, bayi jadi malas menghisap sehingga terjadi proses pembendungan pada payudara. Diperlukan ramuan untuk membantu memperlancar kembali pengeluaran ASI yaitu dengan mengkonsumsi rebusan jantung pisang. Tujuan penelitian ini adalah pengaruh konsumsi rebusan jantung terhadap ekskresi ASI pada ibu menyusui di Desa Ranah wilayah kerja Puskesmas Kampar tahun 2016. Metode penelitianquasi eksperimen (eksperimen semu) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu Menyusui < 40 hari sebanyak 20orang. Adapun tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling.Analisa data univariat dan bivariate yang diuji dengan Paired T-test. Hasil penelitian diperoleh bahwa rerata ekskresi ASI sebelum konsumsi rebusan jantung pisang adalah 385 cc dengan standar deviasi 82,876 dan sesudah konsumsi rebusan jantung pisang adalah 720,00 cc dengan standar deviasi 86,450. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,001, maka dapat disimpulkan ada pengaruh konsumsi rebusan jantung pisang terhadap ekskresi ASI pada ibu menyusui di Desa Ranah wilayah kerja Puskesmas Kampar tahun 2016.Diharapkan kepada Ibu-Ibu didesa tersebut untuk aktif berkonsultasi kebidan desa terlebih dahulu perihal kendala-kendala menyusui sebelum memutuskan memberikan susu formula, sehingga pemberian ASI eksklusif ini dapat terlaksana dengan baik.References
Astutik. (2014).Payudara dan Laktasi. Jakarta; Salemba Medika.
Astawan. (2007).Jantung Pisang Memperlancar ASI. Jakarta; Nuha Medika
Depkes RI. (2009). Pemberian ASI Eksklusif pada ibu menyusui. dari http//pemberian-ASI-pada-ibu-menyusui. Diperoleh tanggal 10 Mei 2016
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu. (2012). Jumlah cakupan ASI di Dinas Kesehatan Bengkulu
Setiawan. (2009). Panduan Terlengkap Pasca Melahirkan. Surakarta; Cinta.
Dinas Kesehatan, Kab. Kampar. (2014). Cakupan Pemberian ASI Perpuskesmas.
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta; Salemba Medika.
Haris. (2011). Cakupan pemberian ASI di Indonesia. Dari http//panduan-ASI-di-Indonesia. Diperoleh tanggal 13 Mei 2016.
Juwono. (2004). Masalah pemberian ASI. Yogyakarta; Pustakabarupress.
Kappara. (2014). Sehat dengan herbal warisan nenek moyang penumpas segala penyakit. Penerbit; Media Ilmu Abadi
Khotimah. (2013). Cara konsumsi jantung pisang dalam memperlancar ASI. Dari http//cara-konsumsi-jantung-pisang-memperlancar-asi. Diperoleh tanggal 12 Mei 2016
Melvyn. (2006). Khasiat Jantung Pisang. Bogor; In Media.
Mrenstein. (2001). Pisang Batu memperlancar produksi ASI pada Ibu Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Press
Murtiana. (2010). Makanan tambahan untuk kelancaran ASI pada ibu. Dari http//makanan-tambahan-ASI. Diperoleh tanggal 18 Mei 2016.
Notoatmodjo. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta; Rineka Cipta
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta; Salemba Medika.
Nainggolan. (2009). Khasiat dan Manfaat pemberian ASI pada bayi. Jakarta; Agro Medika Pustaka.
WHO. (2012). Asi eksklusif. Dari httphttp://digilib.unimus.ac.idDiperoleh tanggal 10 Maret 2016.
Wahyuni. (2013). Kandungan jantung pisang dalam melancarkan produksi ASI. Dari http//.Kandungan-jantung-pisang-dalam-melancarkan-produksi-ASI. Diperoleh tanggal 12 Juni 2016