Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Shivering Pada Pasien Spinal Anestesi di RS Khusus Bedah Jatiwinangun Purwokerto
DOI:
https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.26447Abstract
Shivering adalah keadaan dimana ditandai dengan adanya peningkatan aktivitas muskular yang seringkali terjadi sesudah tindakan anastesi, khususnya anastesi spinal pada pasien yang menjalani operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian shivering pada pasien spinal anestesi di RS Khusus Bedah Jatiwinangun Purwokerto. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif korelasi dengan rancangan crosssectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 43 orang. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 43 responden sebagian besar memiliki IMT dalam kategori normal sebanyak 27 responden (62,8%) dan sebagian besar tidak mengalami shivering sebanyak 24 responden (55,8%). Ada hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian shivering pada pasien spinal anestesi dengan p-value 0,001 (P<0,05). Diharapkan kepada RS Khusus Bedah Jatiwinangun Purwokerto khususnya bagi penata anestesi agar lebih memperhatikan pasien sesuai karakteristiknya dengan resiko shivering yang lebih tinggi seperti indeks massa tubuh (IMT) dengan kategori kurus yang sangat rentan mengalami kejadian menggigil intra operatif.Downloads
Published
2024-09-09
How to Cite
Mawarti, M. A. ., Susanto, A. ., & Haniyah, S. . (2024). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Shivering Pada Pasien Spinal Anestesi di RS Khusus Bedah Jatiwinangun Purwokerto. Jurnal Ners, 8(2), 2037–2043. https://doi.org/10.31004/jn.v8i2.26447
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Ners
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).